AS Kembali Dorong Solusi Dua Negara Terkait Konflik Israel-Palestina
Komunitas internasional sepakat seluruh Tepi Barat dan Gaza menjadi wilayah Palestina dengan Jerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina.
Oleh
Kris Mada
·3 menit baca
WASHINGTON, SELASA — Amerika Serikat kembali mendukung solusi dua negara untuk penyelesaian konflik Israel dan Palestina. Solusi ini dinilai sebagai satu-satunya jalan untuk menjamin kelangsungan Israel.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyampaikan sikap itu kepada Menlu Israel Gabi Ashkenazi dalam percakapan telepon, Senin (22/2/2021) siang waktu Washington atau Selasa dini hari WIB itu. Blinken menunjukkan, pemerintahan Presiden Joe Biden mengambil sikap berbeda dari pendahulunya, Donald Trump.
”Menteri menekankan, pemerintahan Biden memercayai solusi dua negara sebagai satu-satunya cara untuk memastikan masa depan Israel sebagai negara Yahudi dan demokrasi, hidup damai berdampingan di calon negara Palestina,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Ned Price.
Media Israel, seperti Times of Israeldan Jerusalem Post, menyebut pernyataan Blinken membuat tawaran Trump kepada Israel berakhir. Sementara dalam pernyataan resmi Kemenlu AS, tidak disebutkan versi solusi dua negara yang dimaksud Blinken.
Komunitas internasional sepakat seluruh Tepi Barat dan Gaza menjadi wilayah Palestina dengan Jerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina. Sementara pemerintahan Trump menawarkan versi berbeda dari solusi dua negara yang disepakati komunitas internasional.
Dengan janji kucuran dana 50 miliar dollar AS—yang tidak dijelaskan sebagai investasi, hibah, atau utang—untuk Palestina, Trump mengusulkan mayoritas Tepi Barat dan seluruh Jerusalem diduduki Israel.
Sisa Tepi Barat dan Gaza yang sedikit diperluas menjadi wilayah Palestina. Bagi Trump, pembagian wilayah itu merupakan bentuk solusi dua negara yang paling realistis.
Selepas pengumuman Trump, Israel menyatakan akan memperluas pendudukan di Tepi Barat. Memang, sampai sekarang rencana itu belum kunjung diwujudkan. Komunitas internasional, kecuali pemerintahan AS di masa Trump, mengecam rencana pendudukan itu.
Dengan telepon kemarin siang, sudah tiga kali Blinken berbicara dengan Ashkenazi. Sebelumnya, mereka antara lain membahas keputusan Mahkamah Kriminal Internasional (ICC).
Dalam keputusan pada awal Februari 2021, ICC menegaskan kewenangan di Tepi Barat dan Gaza. Dengan keputusan itu, ICC bisa mengadili gugatan terhadap Israel. Sejumlah pihak menuding Israel melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan di Tepi Barat dan Gaza.
Golan
Pernyataan Blinken soal solusi dua negara disampaikan beberapa pekan setelah ia mengungkap posisi AS soal Dataran Tinggi Golan. Di masa Trump, AS mengakui kedaulatan AS atas dataran yang direbut Israel dari Suriah itu. Washington juga mengakui kedaulatan Israel terhadap lembah Jordan dan sebagian Tepi Barat.
Sementara Blinken tidak mau membahas soal kedaulatan Israel di sana. Blinken hanya menyebut penting bagi Israel untuk mengendalikan Dataran Tinggi Golan. Selama Suriah masih dikendalikan Bashar al-Assad dan Iran masih menyokong milisi di sekitar Israel, maka AS setuju Israel mengendalikan Dataran Tinggi Golan.
Meski demikian, Blinken tidak menutup kemungkinan mengakui Golan sebagai wilayah Suriah jika ada pergantian pemerintahan di Suriah. Walakin, Blinken mengatakan bahwa AS belum mau membahas hal itu sekarang. AS hanya menegaskan keinginan pada pergantian pemerintahan Suriah.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, Israel akan tetap mengendalikan Golan tanpa menimbang apa pun pendapat AS. Sebab, dataran itu penting untuk keamanan Israel. Kendali atas dataran itu membuat Israel punya zona penyangga dengan Suriah. (AP/REUTERS/RAZ)