Heboh Monolit di Kongo, Pagi untuk Swafoto, Siang Sudah Jadi Abu
Warga Kinshasa, Republik Demokratik Kongo, Minggu, dikejutkan kemunculan monolit di kota mereka. Monolit itu mengundang warga untuk berswafoto dan jadi obrolan. Tapi, entah kenapa, Rabu kemarin, monolit itu dibakar.
Oleh
MH SAMSUL HADI
·2 menit baca
Kinshasa
Heboh kemunculan monolit logam di berbagai belahan dunia, beberapa waktu silam, ternyata merembet hingga bumi Afrika. Persisnya di Republik Demokratik Kongo.
Minggu (14/2/2021) pagi, warga Kinshasa, ibu kota negara, dikagetkan dengan kemunculan monolit warna metalik setinggi 3,6 meter di area permukiman Bandal.
”Saat bangun pagi, kami lihat ada bangunan segitiga yang kerap kami lihat di film-film dokumenter tentang gerakan freemason dan illuminati,”ujar Serge Ifulu, warga setempat.
”Pada hari Minggu, saat sedang berolahraga, saya ditelepon bahwa ada sesuatu yang aneh. Saya lalu datang (ke lokasi monolit), dan berkata, ’Ini baru punya nilai budaya, luar biasa’,” tutur Thierry Gaibene, tokoh warga setempat.
Sebelumnya, monolit serupa muncul di Utah, AS, lalu di Romania dan Turki, sebagai upaya merangsang imajinasi penggemar fiksi sains di seluruh jagat.
Kemunculan mendadak monolit di beberapa negara itu sempat mencuatkan teori-teori konspirasi dan sempat dibandingkan dengan monolit-monolit dalam film besutan Stanley Kubrick tahun 1968 berjudul 2001: A Space Odyssey. Dalam film itu, monolit asing digambarkan sebagai simbol yang berperan dalam evolusi manusia.
Bagi warga Kongo, misteri yang tak jauh berbeda sempat muncul dan ramai jadi perbincangan di media sosial, Agustus tahun lalu.
Saat itu, obyek tak dikenal dijatuhkan dengan parasut di hutan belantara di wilayah utara negeri tersebut. Aparat setempat sempat memeriksa dua warga. Misteri itu tersibak dengan gamblang saat Alphabet, anak perusahaan induk Google, mengonfirmasi bahwa benda itu adalah balon internet.