Perundingan rahasia AS-Houthi beredar setelah AS mengumumkan secara resmi mencabut Houthi dari daftar organisasi teroris.
Oleh
Musthafa Abd Rahman dari Kairo, Mesir
·3 menit baca
KAIRO, KOMPAS -- Amerika Serikat menggelar perundingan rahasia dengan kelompok Houthi dukungan Iran dalam upaya mencari solusi politik di Yaman. Utusan Khusus AS untuk Yaman, Timothy Lenderking, seperti dilansir televisi Al Jazeera, Kamis (18/2/2021), mengungkapkan, terjadi komunikasi intensif dengan kelompok Houthi melalui perantara negara yang memiliki hubungan baik dengan kelompok tersebut.
Ia kemudian mengakui, Kesultanan Oman adalah perantara dalam perundingan rahasia AS-Houthi saat ini.
Informasi perundingan rahasia AS-Houthi beredar setelah AS mengumumkan secara resmi mencabut Houthi dari daftar organisasi teroris, Selasa (16/2). Sebelumnya, pada 4 Februari lalu, Presiden AS Joe Biden mengumumkan menghentikan dukungan terhadap Arab Saudi dalam perang Yaman dan menghendaki perang Yaman segera berakhir.
Perang Yaman telah berlangsung sejak tahun 2015. Perang itu telah menimbulkan bencana kemanusiaan terburuk di muka bumi saat ini. Lebih dari 24 juta penduduk Yaman kini membutuhkan bantuan kemanusiaan akibat perang yang berlarut-larut itu.
Meski digelar perundingan rahasia AS-Houthi, Lenderking menyebutkan, AS belum melakukan komunikasi dengan Iran, baik langsung maupun tidak langsung, terkait isu Yaman.
Ia mengatakan, AS telah bekerja sama dengan pejabat regional untuk menciptakan situasi yang kondusif bagi terciptanya gencatan senjata dan tercapainya solusi politik di Yaman.
Lenderking menyebut Iran memainkan peran negatif di Yaman dan sekarang kesempatan bagi Iran berandil dalam upaya diplomatik guna mencapai solusi politik di Yaman. AS kemudian meminta pasukan loyalis Houthi menghentikan gerak maju ke arah kota Maarib yang dikuasai pasukan loyalis Presiden Abdurabbuh Mansour Hadi.
Menanggapi berita perundingan rahasia AS-Houthi saat ini, Wakil Menteri Penerangan Yaman dari pemerintahan Houthi di Sana’a, Nasaruddin Amir, kepada televisi Al Jazeera mengatakan, Houthi siap berunding mencari solusi politik dengan syarat Arab Saudi dan Uni Emirat Arab menghentikan agresi militer di Yaman dan mencabut blokade atas Yaman.
Ia menambahkan, Houthi telah menawarkan inisiatif damai dalam bentuk penghentian agresi militer di Yaman dan pencabutan blokade atas Yaman dengan imbalan dibukanya perundingan untuk mencari solusi politik di Yaman.
Wakil Direktur Pusat Sana’a untuk Kajian Strategis Osama al-Rouhani, seperti dikutip Al Jazeera, mengatakan, aksi militer Houthi di Provinsi Maarib saat ini dan serangan atas sasaran di Arab Saudi bisa memiliki tujuan ganda, yaitu ingin membuka perundingan langsung dengan Arab Saudi dan ingin merebut lebih luas lagi wilayah guna memperkuat posisi politik dalam perundingan rahasia di bawah sponsor AS.
Ia mengklaim, Iran mendorong Houthi meningkatkan aktivitas militer di Yaman saat ini sebagai upaya memperkuat posisi Iran dalam perundingan dengan AS tentang isu nuklir.
Menurut Rouhani, peran Kesultanan Oman sangat penting sebagai perantara dalam perundingan tak langsung AS-Houthi mengingat letak strategis Oman secara geografis dan hubungan baik Oman dengan semua pihak yang bertikai, seperti Iran, Arab Saudi, UEA, Houthi, dan pemerintahan Presiden Mansour Hadi.
Karena itu, lanjut Rouhani, utusan khusus AS bisa bertemu langsung dengan delegasi Houthi di Muscat guna mempercepat tercapainya solusi politik di Yaman.
Duta Besar Inggris untuk Yaman Michael Aron, kepada Al Jazeera, dalam siaran pada Rabu (17/2) malam, mengimbau Iran ikut berandil positif menuju tercapainya solusi politik di Yaman dengan membantu Utusan Khusus PBB Martin Griffiths mencari solusi politik di negara itu.