Meskipun deraan pandemi Covid-19 masih belum berlalu, dunia tetap dapat menatap tahun ini dengan harapan, yaitu dengan kerja keras dan daya tahan
Oleh
Mahdi Muhammad
·4 menit baca
Warga dunia meninggalkan tahun 2020, Tahun Tikus dalam kalender China, dengan kemuraman dan kesedihan yang menyesakkan. Pada 12 Februari mendatang, dunia akan memasuki Tahun Kerbau, yang bisa menandakan semangat kerja keras, hal-hal yang positif untuk melewati kemuraman akibat pandemi Covid-19.
Sabtu (12/2) pekan depan menjadi penanda awal Tahun Kerbau Logam, hewan kedua dari zodiak China. Menurut para astrolog, binatang ini merupakan simbol kerja keras, positif dan kejujuran. Jupiter Lai, seorang peramal China yang tinggal di Hong Kong, dikutip dari The Japan Times, mengatakan bahwa kerbau merupakan simbolisasi individu yang membumi, setia, lembut dan dapat dipercaya.
Mengikuti kalender Tiongkok yang berputar dalam siklus 60 tahun berdasarkan 12 cabang duniawi, masing-masing diwakili oleh satu tahun hewan dan lima elemen tahun, yaitu kayu, api, tanah, logam dan air - 2021 adalah Tahun Kerbau Logam. Berbeda dengan Tahun Tikus yang digambarkan dengan kecepatan, keras dan aktif, kerbau dikaitkan dengan perlambatan, lunak dan pasif.
Lai mengatakan, kerbau yang memiliki unsur tanah melambangkan stabilitas dan nutrisi. Dua hal ini dinilai sebagai asosiasi tambahan dari karakteristik kerbau yang memiliki energi yang hebat dan sebagian besar menguntungkan.
Di seluruh negara, terutama di negara-negara Asia yang mayoritas merupakan negara agraris, kerbau memiliki kedekatan hubungan dengan panen dan kesuburan. Kerbau sering digunakan oleh para petani untuk membantu mereka membajak sawah, membalikkan tanah dan mengembalikan unsur hara dalam tanah sebelum lahan itu siap ditanami kembali. Bagi masyarakat Korea, hewan ini merupakan penggambaran dari sebuah ketekunan, kerja keras, rasa syukur dan kesetiaan.
Di China sendiri, warga menciptakan patung kerbau dengan bahan dasar lumpur dan memukulnya dengan tongkat sebagai bagian dari ritual tahun baru penanda dimulainya musim semi. Seni fengshui China kuno, yang menyelaraskan manusia dengan lingkungannya juga menganggap hewan ini bertuah.
Menurut Mikael Bauer, asisten profesor agama Jepang pada Unviversitas McGill, kerbau, di dalam agama Buddha melambangkan sifat dasar semua makhluk yang mencakup asumsi bahwa siapapun bisa mencapai pencerahan.
“Anda sering melihat gambar penggembala kerbau dalam Buddhisme Jepang, di mana penggembala kerbau mewakili kita - berjuang, menarik lembu ke jalur praksis religius,” katanya. “Bisa dikatakan ini adalah jalan kita, hidup kita, di mana kita harus menyadari bahwa kita telah memiliki sifat Buddha.”
Sylvain Jolivalt, seorang penulis yang berspesialisasi dalam sejarah dan legenda Jepang, mengatakan salah satu acara terpenting yang berkaitan dengan kerbau di negara Matahari Terbit itu adalah festival ushi matsuri (festival kerbau) yang diadakan setiap tahun pada 12 Oktober di Korui-ji, kuil tertua di Kyoto . Ritual festival itu menggambarkan pendeta, mengenakan kostum putih dan topeng putih sebagai simbolisasi Dewa Matarajin, mengendarai seekor sapi hitam di sekitar kuil. Usai berkeliling, sang pendeta turun dan naik ke sebuah platform kayu untuk berbicara kepada para dewa.
“Dia membacakan (pesan) kepada para dewa berulang kali untuk meminta mereka memberikan perdamaian dan panen yang melimpah, dan untuk menghentikan penyakit buruk,” kata Jolivalt.
Juru bicara Asosiasi Kuil Shinto mengatakan, bertebarannya patung-patung kerbau di kuil mereka karena kepercayaan lama bahwa sapi memiliki kekuatan untuk menyembuhkan penyakit. Sedangkan di kalangan pelajar dan mahasiswa di Jepang, salah satu ritual yang sering dilakukan jeang ujian penting adalah berkunjung dan berdoa di kuil. Salah satu kuil yang sering didatangani adalah Kuil Dazaifu Tenman-gu di Prefektur Fukuoka.
Pemimpin di Tahun Kerbau Logam
Dikutip dari laman Medium.com, Tessa Schlesinger, seorang penulis mengatakan, cara bekerja astrologi China berbeda dengan cara kerja astrologi yang dikenal oleh barat. Astrologi yang dikenal oleh masyarakat China memilih menggunakan kombinasi nilai-nilai yang diajarkan oleh leluhur mereka yang berakar dari keseharian. Ketika kehidupan baru muncul dalam diri seorang bayi, karakteristik yang akan tumbuh dalam diri sang bayi mengambil karakteristik kekuatan hidup pada tahun dia dilahirkan.
Sebagai contoh, jika tahun ini adalah Tahun Kuda, segala sesuatu akan bergerak maju dengan sangat cepat. Namun, di Tahun Kerbau, karakteristik kerbau yang lambat, tidak akan bisa mengimbangi laju kecepatan kuda secara simbolik.
Tahun 2021, berdasarkan astrologi China adalah Tahun Kerbau Logam, dengan logam sebagai elemen pendampingnya. Menurut Shclesinger, kualitas elemen logam (yang memiliki karakteristik ketegasan, kekakuan, ketekunan, kekuatan dan keteguhan) akan mengiringi karakteristik seekor kerbau (kuat, dapat diandalkan, adil, teliti, tenang, sabar dapat dipercaya dan berpendirian).
Dari sini, Schlesinger mencoba membaca karakteristik Presiden Amerika Serikat Joe Biden, yang baru dilantik pada 20 Januari lalu menggantikan Donald Trump. Biden lahir di Tahun Kuda Air, sedangkan Trump lahir di Tahun Anjing Api.
Menurut Schlesinger, karakteristik Biden yang jujur, berwawasan, jeli, objektif, berhati-hati, peka dan jernih, kompatibel dengan atribut logam di Tahun Kerbau Logam. Baik logam dan air bersifat oportunistik dan bekerja sama dengan baik. Jadi, elemen air Biden akan bekerja dengan baik dengan kecenderungan logam tahun ini.
Tapi, ada bentrokan. Kuda Biden tidak akan tumbuh dengan baik di tahun kerbau. Biden dalam perjalanannya memimpin negara adidaya, akan menghadapi hambatan karena rencana yang ingin dia jalankan untuk kembali mengembalikan posisi AS, tidak akan selancar yang diinginkan.
Sementara, menurut Schlesinger, elemen anjing pada tahun kelahiran Trump akan cocok dengan Tahun Kerbau. Meski ada sedikit benturan, selama dua tahun ke depan, elemen-elemen yang ada di tahun kelahiran Trump akan membantunya lolos dari hadangan.
Bagaimana dengan perekonomian? Di bawah Biden, Schelinger meyakini meski melakukan perubahan tidak akan secepat yang diharapkan karena kerusakan perekonomian yang dahsyat akibat pandemi, perbaikan secara bertahap akan membuat kepercayaan terhadap ekonomi akan puluh dan semua akan bergerak maju.
Karakter kerbau yang lambat, berat dan hati-hati bisa merefleksikan kondisi tersebut meski ada rencana untuk mempercepat pemulihan ekonomi.