Forum Kepulauan Pasifik di Ambang Perpecahan, Lima Negara Mikronesia Ancam Keluar
Forum Kepulauan Pasifik terancam pecah menyusul pemilihan Sekretaris Jenderal PIF yang dimenangi Henry Puna, mantan Perdana Menteri Negara Kepulauan Cook. Lima negara Mikronesia mengancam hengkang dari organisasi ini.
Oleh
Mahdi Muhammad
·2 menit baca
SUVA, KAMIS – Forum Kepulauan Pasifik (PIF) terancam pecah setelah lima negara Mikronesia menyatakan kemarahan dan ketidakpuasan mereka atas proses pemilihan Sekretaris Jenderal, Rabu (3/2/2021). Perpecahan itu membuat ketidakstabilan di kawasan dan membuka peluang bagi China menanamkan pengaruhnya.
Kelima negara Mikroniesia itu, yaitu Palau, Kepulauan Marshall, Kiribati, Nauru, dan Negara Federasi Mikronesia berpendapat bahwa sekarang adalah giliran mereka menunjuk pejabat Sekretaris Jenderal PIF untuk melaksanakan kerja-kerja organisasi.
Pergiliran ini adalah hasil kesepakatan informal para pemimpin negara-negara Kepulauan Pasifik di awal terbentuknya lembaga ini.
Mikronesia, dikutip dari laman ABC News, mencalonkan Gerald Zakios, diplomat dari Negara Kepulauan Marshall sebagai calon Sekjen PIF.
Namun, setelah rapat maraton dan pemungutan suara, calon yang diusung ke lima negara Mikronesia itu kalah dari Henry Puna, mantan Perdana Menteri Kepulauan Cook, dalam memperebutkan jabatan tersebut. Dalam proses pemilihan, Zakios kalah satu suara dari Puna.
"Jika tidak ada kepercayaan dan pengakuan rotasi antar sub-wilayah, maka tidak ada alasan untuk tetap berada di Forum Pulau Pasifik," kata Presiden Negara Federasi Mikronesia David Panuelo.
Dia menambahkan, proses pemilihan adalah sebuah kegagalan. Presiden Palau Surangel Whipps juga berbicara keras.
"Jelas Mikronesia tidak perlu menjadi bagian dari mereka, mereka tidak benar-benar menganggap kita bagian dari mereka," katanya.
PIF adalah badan regional terkemuka Pasifik, sebagian besar terdiri dari negara-negara pulau kecil bersama dengan Australia dan Selandia Baru, dan merupakan elemen kunci dari upaya diplomatik Canberra di kawasan tersebut.
Meskipun negara-negara Mikronesia tidak memiliki pendirian yang sama tentang Beijing, perpecahan dalam jajaran PIF dapat membuka peluang bagi China untuk meningkatkan pengaruhnya dengan negara-negara pulau yang berpenduduk jarang tetapi penting secara strategis.
Sebelum pertemuan, kelima negara Mikronesia itu telah memperingatkan bahwa mereka akan mempertimbangkan untuk menarik diri dari PIF kecuali mereka diizinkan untuk memilih sekretaris jenderal.
Ketua PIF Kausea Natano berpendapat, terpilihnya Puna dianggap tepat untuk membantu wilayah ini keluar dari krisis. "Puna mengambil posisi sekretaris jenderal pada saat kritis dalam sejarah kawasan dan perlu membimbing kawasan tersebut melalui pemulihan Covid-19," katanya.
Natano menegaskan perpecahan yang terjadi menjelang pemilihan Puna telah berakhir dan PIF bersatu di belakang sekretaris jenderal baru.
Puna, yang mengundurkan diri sebagai perdana menteri Kepulauan Cook tahun lalu setelah hampir satu dekade berkuasa, berpendapat, krisis yang tengah dihadapi negara-negara Pasifik bisa dijadikan alasan untuk mengesampingkan konvensi demi kepemimpinan yang baik. (AFP)