Efikasi Vaksin Covid-19 Buatan Novavax Mencapai 89 Persen
Novavax mengumumkan data awal efikasi vaksin Covid-19 yang mereka kembangkan berdasarkan studi di Inggris dan Afrika Selatan. Mereka siap mengajukan penggunaan darurat di Inggris, Eropa, dan negara-negara lain.
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·4 menit baca
CHICAGO, JUMAT — Perusahaan farmasi asal Amerika Serikat, Novavax Inc, Kamis (28/1/2021), menyebutkan bahwa berdasarkan analisis awal uji klinis di Inggris efikasi vaksin Covid-19 mereka mencapai 89 persen. Sementara respons vaksin ini terhadap varian baru virus SARS-CoV-2 yang bersirkulasi di Inggris memunculkan efikasi 85,6 persen.
”Kedua angka efikasi itu adalah demonstrasi dramatis dari vaksin kami dalam memicu respons imun yang kuat,” kata CEO Novavax Stanley Erck, dalam telekonferensi dengan para investor, Kamis.
Sementara itu, uji klinis vaksin ini di Afrika Selatan, yang juga menghadapi strain baru virus korona—tetapi berbeda dengan strain di Inggris—memperlihatkan efikasi 60 persen pada orang yang tidak memiliki HIV.
Novavax menegaskan bahwa analisis efikasi tersebut merupakan hasil awal. Masih diperlukan waktu 2-3 bulan untuk mengajukan permohonan penggunaan daruratnya pada otoritas kesehatan.
Studi di Inggris, yang melibatkan 15.000 partisipan berusia 18-84 tahun tersebut, masih berjalan. Hasil analisis awal terdapat 62 partisipan yang positif Covid-19, enam partisipan di antaranya berasal dari kelompok yang mendapat suntikan vaksin.
Uji klinis vaksin Covid-19 Novavax dengan melibatkan 30.000 partisipan di AS dan Meksiko sejak Desember 2020 juga masih berjalan.
Novavax berencana mengajukan permohonan penggunaan darurat vaksin Covid-19 mereka di Inggris, Uni Eropa, dan negara-negara lain. Eropa kemungkinan besar akan sangat terbuka mengingat saat ini sedang menghadapi kekurangan suplai vaksin Covid-19 dari Pfizer-BioNTech dan AstraZeneca-Oxford.
Novavax juga menyebutkan mereka sedang membahas data awal efikasi itu dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat, apakah data di Inggris dan Afrika Selatan itu cukup sebagai syarat pengajuan izin penggunaan darurat.
Meski belum mengajukan izin pemakaian darurat di mana pun, Novavax sudah menimbun vaksinnya di enam pabriknya. Mereka berencana memproduksi vaksin Covid-19 di delapan pabriknya yang tersebar di tujuh negara dengan kapasitas 2 miliar dosis setahun, termasuk produksi bersama Serum Institute of India.
Profesor Mikrobiologi dan Imunologi di Weill Cornell Medical College di New York, John Moore, mengatakan, data Novavax di Inggris pada dasarnya sama dengan hasil Pfizer dan Moderna. ”Ini secara statistik tidak berbeda. Vaksin pada dasarnya bekerja baik terhadap varian baru yang dominan di Inggris, yang artinya sama efektifnya jika dipakai di AS,” katanya.
Pakar penyakit menular dari John Hopkins Center for Health Security Amesh Adalja menuturkan, data efikasi tersebut sesuai harapan. Ia khawatir orang akan terlalu fokus pada efikasi di Afrika Selatan yang rendah.
”Kita terlalu dimanjakan dengan angka efikasi Moderna dan Pfizer. Saya tahu orang-orang akan khawatir, tetapi efikasi 60 persen terhadap varian baru virus korona bisa diterima,” kata Amesh sambil menambahkan bahwa FDA pun pernah menyebutkan akan menyetujui vaksin Covid-19 dengan efikasi setidaknya 50 persen.
Studi Afrika
Meskipun varian virus korona baru di Inggris lebih mudah menular, para pakar lebih khawatir pada mutasi berbeda pada virus korona di Afrika Selatan. Hasil dari studi kecil Novavax di Afrika Selatan memperlihatkan bahwa efikasi vaksin Covid-19 Novavax lebih rendah dari efikasi hasil studi di Inggris.
Vaksin Covid-19 Novavax mencatat 60 persen efektif pada partisipan non-HIV, sementara efikasi total, termasuk partisipan dengan HIV, sebesar 49 persen. ”Ini adalah hasil yang baik. Ada alasan untuk optimistis, bahkan terhadap varian yang sekarang menyebabkan 90 persen infeksi di negara ini,” kata Glenda Gray, Ketua Dewan Penelitian Kedokteran Afrika Selatan.
Novavax menyebutkan, mereka mulai mengembangkan versi baru vaksin Covid-19 untuk melindungi dari infeksi varian baru virus korona yang muncul awal Januari 2021 dan memilih penguat ideal sebagai booster dalam beberapa hari ke depan. Novavax berencana memulai uji klinis versi baru vaksin Covid-19 ini pada kuartal kedua tahun 2021.
Novavax menerima pendanaan 1,6 miliar dollar AS dari Pemerintah AS untuk membiayai uji klinis vaksin Covid-19 dan pengadaan 100 juta dosis. Perusahaan asal AS ini juga menerima setidaknya 388 juta dollar AS dari Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI), kelompok 14 negara yang berbasis di Norwegia, Bill and Melinda Gates Foundation, dan Wellcome Trust Inggris. (AP/REUTERS)