DPR AS Siap Kirim Berkas Dakwaan Pemakzulan ke Senat
Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat bersiap mengirimkan berkas dakwaan pemakzulan terhadap mantan Presiden AS Donald Trump ke Senat.
Oleh
Luki Aulia
·3 menit baca
Surat dakwaan pemakzulan Donald Trump sudah siap dikirim DPR ke Senat. Namun, Trump hanya dapat dimakzulkan jika upaya Demokrat ini didukung oleh minimal 17 suara Republikan.
WASHINGTON DC, MINGGU — Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat bersiap mengirimkan berkas dakwaan pemakzulan terhadap mantan Presiden AS Donald Trump ke Senat.
Berkas dakwaan itu menyebutkan bahwa Trump layak dimakzulkan karena telah memicu kerusuhan di Gedung Capitol sehingga lima orang tewas, 6 Januari 2021. DPR menilai, sidang pemakzulan Trump harus dilanjutkan sesuai dengan rencana, 8 Februari mendatang.
Berkas dakwaan diserahkan Ketua DPR Nancy Pelosi, Senin (25/1/2021) malam waktu Washington DC atau Selasa siang WIB. ”Proses sidang tidak akan lama dan ini harus segera dilaksanakan,” kata Pelosi.
Anggota parlemen dari Partai Republik kemungkinan tidak akan tinggal diam dan akan melawan argumen Demokrat yang kini menguasai 50 dari 100 kursi parlemen. Pemakzulan Trump dimungkinkan jika Demokrat mendapat dukungan 17 suara Republikan agar memenuhi mayoritas dua pertiga suara yang dibutuhkan.
”Sidang ini kontraproduktif dan malah akan memperparah situasi. Trump memang harus bertanggung jawab, tetapi mengungkit kasus ini lagi hanya akan membuka luka lama,” kata Marco Rubio, anggota Komite Intelijen Senat dari Republik.
Sejumlah Republikan juga menilai Senat tidak berwenang melakukan proses sidang terhadap Trump, Presiden ke-45 AS, yang kini sudah berstatus warga sipil. Senator Mike Rounds juga menyebutkan, konstitusi tidak memperbolehkan pemakzulan terhadap mantan presiden.
Karena itu, Senator Lindsey Graham mendesak Senat menolaknya. Dari perspektif Republikan, aneh kalau Senat mau menghabiskan waktu untuk mendakwa dan memakzulkan mantan presiden.
Demokrat justru membantah argumen itu dengan merujuk pada pengalaman kasus pemakzulan tahun 1876 terhadap seorang menteri perang yang sudah mengundurkan diri. Demokrat juga menilai, upaya pemakzulan tetap harus dilakukan sehingga kasus seperti penyerbuan Capitol tidak terulang kembali.
Selain itu, jika dakwaan tersebut disetujui, Trump tidak akan bisa menjadi presiden lagi. Trump pernah menyatakan akan kembali mencalonkan diri sebagai presiden pada Pemilu 2024.
Trump dinilai Demokrat sudah melakukan kejahatan yang luar biasa keji karena memanas-manasi pendukungnya untuk menyerbu Gedung Capitol dan memprotes sertifikasi kemenangan Biden.
”Trump memancing kemarahan pendukungnya dengan pernyataan-pernyataannya. Dia yang menggalang gerombolan itu,” kata anggota parlemen dari Demokrat, Madeleine Dean.
Ancaman
Otoritas penegak hukum federal tengah memeriksa sejumlah ancaman serangan atau pembunuhan terhadap anggota-anggota Kongres di luar Capitol. Karena banyaknya ancaman ini, kepolisian Capitol dan penegak hukum federal lainnya meminta agar ribuan anggota Garda Nasional tetap disiagakan di Washington.
Ancaman serangan dan pembunuhan itu sebagian besar disampaikan melalui media sosial dan perbincangan di dalam kelompok-kelompok terbatas.
Pesan-pesan bernada ancaman itu bahkan merinci rencana menyerang anggota Kongres saat mereka sedang dalam perjalanan untuk mengikuti sidang pemakzulan Trump di Capitol.
Pihak Garda Nasional menyebutkan, di Washington DC saat ini masih ada 20.000 orang, tetapi 7.000 orang di antaranya akan dipulangkan dalam beberapa hari ke depan. Banyak pendukung Trump sudah ditangkap dan ditahan.(REUTERS/AFP/AP/LUK)