Nasib Trump di Senat bergantung pada McConnell yang diharapkan bisa memengaruhi Republikan lainnya.
Oleh
Luki Aulia
·3 menit baca
WASHINGTON DC, SABTU -- Senat Amerika Serikat menunda sidang pemakzulan mantan Presiden AS Donald Trump selama dua pekan dan memastikan sidang dimulai hari Senin (8/2/2021). Penundaan itu untuk memberikan Senat lebih banyak waktu fokus pada agenda legislatif Presiden Joe Biden dan kabinetnya sebelum beralih ke pertarungan kontroversial soal Trump.
Ketua Mayoritas Senat dari Demokrat Chuck Schumer mengumumkan hal itu, Jumat (22/1) waktu Washington DC atau Kamis dini hari WIB. ”Kita semua ingin menutup masa lalu yang kelam, tetapi proses itu membutuhkan sidang yang adil. Semua harus dipersiapkan terlebih dulu,” ujarnya.
Selama masa dua pekan itu, Senat melanjutkan agenda, seperti nominasi kabinet dan RUU dana stimulus senilai 1,9 triliun dollar AS atau sekitar Rp 26.696 triliun untuk pemulihan ekonomi yang terdampak Covid-19.
Pengunduran waktu sidang pemakzulan Trump disambut baik tokoh Republik di Senat, Mitch McConnell. Dia sebelumnya meminta DPR untuk menunda pengajuan berkas dakwaan sampai Kamis mendatang. Schumer juga diminta menunda persidangan sampai pertengahan Februari untuk memberi waktu Trump guna menyiapkan pembelaan diri.
DPR secara formal mengirimkan dakwaan pemakzulan ke Senat, Senin (25/1). Trump didakwa memicu pemberontakan oleh massa pendukungnya setelah berpidato di dekat Gedung Capitol. Trump mendorong para pendukungnya menduduki Capitol, 6 Januari lalu, untuk memprotes sertifikasi Kongres atas kemenangan Biden. Akibat amuk massa itu, lima orang tewas.
Berkas prasidang
Selama dua pekan ke depan, tim yang menangani pemakzulan di DPR akan mengajukan berkas prapersidangan. Sementara tim pembela Trump akan memberikan jawaban atas dakwaan pemakzulan pada 2 Februari. Kedua pihak masing-masing akan menanggapi pengajuan dakwaan itu pada 8 Februari.
Pada 13 Januari 2021, Trump menjadi presiden petama dalam sejarah AS yang didakwa pemakzulan sampai dua kali dalam masa jabatannya. Keputusan Senat akan membutuhkan dua pertiga suara, ini berarti akan ada 17 anggota Partai Republik yang harus memilih untuk menentang Trump.
Keputusan Senat membuka jalan pemungutan suara kedua, yang akan membutuhkan suara mayoritas untuk melarang Trump memegang jabatan politik lagi.
Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos, Jumat lalu, menyebutkan, mayoritas rakyat AS menilai, Trump harus dihukum dan dilarang menduduki jabatan politik. Trump pernah menyampaikan keinginan untuk mencalonkan diri lagi pada 2024.
Nasib Trump di Senat bergantung pada McConnell yang diharapkan bisa memengaruhi Republikan lainnya. Pekan lalu, McConnell pernah mengatakan, gerombolan massa yang menyerbu Capitol itu terprovokasi Trump.
Juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki, menilai, Senat bisa tetap melanjutkan persidangan Trump seiring agenda Biden. Senator Republikan, Lindsey Graham, teman dekat Trump, menegaskan, kesepakatan antara Schumer dan McConnel di Senat itu sudah adil bagi semua pihak terkait.(REUTERS/AFP/AP/LUK)