Masalah keamanan membayangi hari-hari jelang pelantikan Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat. FBI dan otoritas keamanan tengah memburu individu yang dinilai bisa membahayakan keamanan proses pelantikan.
Oleh
Mahdi Muhammad
·3 menit baca
Washington, Jumat – Isu keamanan masih menjadi krusial jelang pelantikan Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat, Rabu (20/1) mendatang, setelah latihan untuk pelantikan dibatalkan. Biro Penyidik Federal dan otoritas keamanan lainnya diperintahkan untuk mencari dan menangkap orang atau sekelompok orang yang dinilai mungkin dapat mengancam keamanan pelantikan.
Politico, sebuah laman berita politik AS melaporkan, masalah keamanan masih membayangi pelantikan setelah kegiatan latihan yang direncanakan Minggu (17/1), secara mendadak dibatalkan. Laporan itu mengutip dua sumber yang mengetahui keputusan pembatalan tersebut. Latihan akan dilangsungkan Senin (18/1).
Masih menurut laporan Politico, tim Biden juga telah membatalkan perjalanan Amtrak dari Wilmington, Delaware ke Washington yang direncanakan pada Senin karena meningkatnya masalah keamanan.
Panitia pelantikan presiden menolak mengomentari laporan tersebut.
Masalah keamanan menjadi fokus utama pelantikan pascapenyerbuan dan pendudukan Gedung Capitol oleh pendukung Presiden AS Donald Trump, Rabu (6/1) pekan lalu. Untuk menjaga keamanan pada saat pelantikan nanti, pemerintah memutuskan menurunkan 15000 pasukan Garda Nasional guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan jelang dan selama pelantikan, yang tetap akan menarik perhatian meski pandemi tengah berlangsung.
Pembatalan kegiatan latihan itu sendiri terjadi tidak lama setelah Direktur FBI Christopher Wray menyatakan sebelumnya bahwa FBI tengah menyelidiki dan mencari individu yang mungkin dapat mengancam keamanan dan keselamatan pelantikan. Sejumlah pejabat intelejen juga telah memeringatkan tentang rencana protes kelompok bersenjata di Washington dan 50 negara bagian selama proses pelantikan.
Untuk menghadapi isu keamanan pascapelantikan, Biden meminta calon wakil jaksa agung dan mantan penasihat kontra-terorisme Presiden Barack Obama, Lisa Monaco, untuk menjadi penasihat keamanan dalam negeri sementara jelang pelantikan minggu.
Janji Pence
Sementara, Wakil Presiden AS Mike Pence berjanji untuk menegakkan sejarah Amerika dan memastikan transisi kekuasaan yang aman ke Presiden terpilih Joe Biden.
Pence membuat pernyataan itu sebelum briefing keamanan di markas besar Badan Manajemen Darurat Federal dan selama pertemuan dengan pasukan Garda Nasional yang menjaga Capitol AS, di mana Pence termasuk di antara pejabat tinggi AS yang dipaksa bersembunyi selama penyerbuan dan pendudukan itu terjadi.
"Kita semua menjalani hari itu - 6 Januari. Dan seperti yang dijelaskan presiden kemarin, kami berkomitmen untuk transisi yang tertib dan pelantikan yang aman. Rakyat Amerika berhak mendapatkan apa pun," kata Pence.
Pence menyatakan, Biden dan Wakil Presiden terpilih Kamala Harris akan dilantik pada 20 Januari "dengan cara yang konsisten dengan sejarah dan tradisi kita, dan dengan cara yang memberikan penghormatan kepada rakyat Amerika dan Amerika Serikat."
Pence juga bertemu dengan puluhan anggota Garda Nasional di luar Capitol yang terang benderang, berterima kasih kepada mereka karena telah memberikan keamanan "pada saat yang begitu penting dalam kehidupan bangsa kita".
Penampilan Pence di Washington, bertemu sejumlah pihak, kontras dengan kegiatan yang dilakukan Trump yang belum mengunjungi Gedung Capitol pascaserangan. Dalam sebuah video yang dirilis Rabu malam, Trump menyangkal memicu kekerasan tersebut.
Pence telah lama menjadi salah satu rekan Trump yang paling setia. Tapi, penolakannya untuk menghadang pengesahan Kongres atas kemenangan Biden, telah menimbulkan kemarahan. Selama serangan itu, beberapa pendukung Trump membahas pembunuhan Pence karena dianggap pengkhianat.
Trump dan Pence berusaha untuk memperbaiki keretakan mereka selama pertemuan di Oval Office pada hari Senin. Namun, staf Pence menyatakan kekecewaan mereka dengan terhadap cara Trump memperlakukan Pence. (Reuters)