Pemakzulan Trump Didukung Lima Anggota DPR dari Republik
DPR AS siap menggelar pemungutan suara bersejarah untuk mencoba menggulingkan Presiden Donald Trump dari jabatannya. Dukungan dari Partai Republik diharapkan bertambah.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·5 menit baca
WASHINGTON, SELASA — Lima anggota Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat dari Partai Republik bergabung dengan barisan kubu Demokrat untuk mendakwa pemakzulan Presiden Donald Trump. Mereka menilai, sebagai sosok presiden yang diusung kubu Republik, Trump telah menghianati jabatan sekaligus sumpahnya terhadap konstitusi AS.
Dengan delapan hari tersisa dalam masa jabatan Trump, DPR pada Rabu (13/1/2021) waktu setempat menggelar pemungutan suara bersejarah untuk mencoba menggulingkan presiden dari jabatannya. Alasan yang dipakai sebagai dasar upaya pemakzulan itu adalah Trump melalui pidatonya telah menghasut warga pendukungnya dan mengajak mereka memberontak terhadap AS sebagai negara. Para pendukung Trump menyerbu dan menduduki Gedung Capitol pekan lalu, mengakibatkan lima orang tewas.
Partai Demokrat bergerak maju dengan pemungutan suara pemakzulan setelah upaya untuk membujuk Wakil Presiden Mike Pence untuk meminta Amandemen ke-25 Konstitusi AS tentang pelengseran Trump ditolak Pence pada Selasa (12/1) malam. ”Saya tidak percaya bahwa tindakan seperti itu adalah untuk kepentingan terbaik bangsa kita atau sesuai dengan konstitusi kita,” kata Pence tentang langkah pemakzulan, dalam suratnya kepada Ketua DPR Nancy Pelosi. Terlepas dari surat itu, DPR mengeluarkan resolusi yang secara resmi meminta Pence untuk bertindak. Suara akhir adalah mendukung upaya penindakan, dengan posisi 223 suara mendukung berbanding 205 suara menolak.
Dukungan terhadap Trump di Republik terlihat mengendur. Sejumlah anggota DPR dari partai itu, termasuk salah satu pimpinan DPR, menyatakan siap memilih opsi pemakzulan. Dukungan terhadap pemakzulan seperti itu belum pernah dilakukan oleh anggota atau pimpinan DPR dari partai yang berkuasa sebelumnya terhadap seorang presiden AS. ”Tidak pernah ada pengkhianatan yang lebih besar dari jabatannya dan sumpahnya kepada konstitusi oleh seorang Presiden Amerika Serikat,” kata Liz Cheney, anggota Partai Republik paling senior ketiga di DPR AS.
Cheney adalah putri mantan Wakil Presiden AS, Dick Cheney. Ia menyatakan Trump telah dengan sengaja menggalang massa, menghadirkannya ke Capitol, dan ”menyalakan api” serangan atas kompleks itu. ”Saya akan memilih untuk mendakwa presiden,” kata Cheney. Anggota DPR Republik lainnya yang mendukung upaya pemakzulan adalah John Katko, Adam Kinzinger, dan Fred Upton. Para pemimpin Republik di DPR tidak mendesak anggotanya untuk memberikan suara menentang pemakzulan Trump. Mereka mengatakan hal itu adalah masalah hati nurani setiap individu.
Demokrat dapat menggunakan persidangan pemakzulan untuk mendorong pemungutan suara yang menghalangi Trump mencalonkan diri lagi. Trump sejauh ini tetap berkeinginan maju kembali sebagai calon presiden pada pemilu 2024.
Di tengah waktu yang terbatas kali ini, kubu Demokrat akan berupaya optimal. Demokrat dapat menggunakan persidangan pemakzulan untuk mendorong pemungutan suara yang menghalangi Trump mencalonkan diri lagi. Trump sejauh ini tetap berkeinginan maju kembali sebagai calon presiden pada pemilu 2024.
Dalam penampilan publik pertamanya sejak kerusuhan pada Rabu (6/1) pekan lalu, Trump tidak menunjukkan penyesalannya. Ia justru kembali menegaskan klaimnya bahwa kemenangan presiden terpilih Joe Biden tidak sah. Biden akan dilantik secara resmi sebagai Presiden AS pada 20 Januari mendatang. ”Apa yang saya katakan benar-benar tepat,” kata Trump kepada pers.
Pada pertemuan untuk menetapkan aturan pemungutan suara pemakzulan, perwakilan Demokrat, David Cicilline, mengatakan kepada Komite Aturan DPR bahwa dorongan pemakzulan Trump mendapat dukungan dari 217 anggota parlemen. Ia menegaskan bahwa jumlah suara itu cukup untuk mendakwa Trump. Cicilline, yang membantu menyusun langkah pemakzulan, mengatakan, sejatinya Trump memiliki waktu hampir sepekan untuk melakukan hal yang benar. ”Dia menolak untuk mengundurkan diri, dia telah gagal untuk bertanggung jawab, dan dia tidak menunjukkan penyesalannya,” kata Cicilline.
Anggota DPR dari Republik yang menentang upaya pemakzulan berpendapat bahwa Demokrat bertindak terlalu jauh. Sebab, Trump sudah kalah dan hampir habis masa jabatannya. ”Kita takut ke mana ujung semua ini karena ini lebih dari soal pemakzulan presiden AS. Ini tentang membatalkan presiden dan semua orang yang tidak Anda setujui,” kata Perwakilan Republik, Jim Jordan. Jordan adalah sekutu utama Trump saat sang presiden itu berupaya dimakzulkan pada 2019 dalam kasus dugaan Trump meminta pihak di Ukraina menggali latar belakang Biden.
Jika Trump dimakzulkan oleh DPR, dia akan menjalani persidangan di Senat untuk menentukan kesalahannya. Mayoritas dua pertiga anggota Senat diperlukan untuk memvonisnya. Itu artinya butuh suara setidaknya 17 Republikan di Senat untuk mendukung dijatuhkannya hukuman atas Trump. Kubu Demokrat optimistis dukungan itu akan diraih segera. The New York Times melaporkan bahwa pemimpin mayoritas Partai Republik di Senat AS, Mitch McConnell, senang dengan dorongan pemakzulan itu.
Pembekuan oleh Youtube
Di tengah dinamika proses pemakzulan Trump, aplikasi milik Google pada Selasa untuk sementara membekukan saluran Presiden Trump. Pihak Youtube juga menghapus video Trump yang berisi hasutan untuk tindakan kekerasan. Youtube bergabung dengan sejumlah platform media sosial lain, yakni Twitter dan Facebook, dalam membekukan dan menghapus akun Trump setelah kerusuhan Capitol pada pekan lalu.
Pihak Youtube khawatir Trump dapat menggunakan akunnya untuk memicu lebih banyak hasutan menjelang pelantikan Biden. ”Mengingat kekhawatiran tentang potensi kekerasan yang sedang berlangsung, kami menghapus konten baru yang diunggah ke saluran Donald J Trump karena melanggar kebijakan kami,” kata Youtube dalam sebuah pernyataan. Akun Trump untuk sementara tidak dapat mengunggah konten baru selama minimal tujuh hari.
Platform berbagi video itu juga mengatakan akan ”menonaktifkan komentar tanpa batas waktu” di saluran Trump dengan alasan masalah keamanan. Facebook pada pekan lalu telah menangguhkan akun Facebook dan Instagram Trump. Pemimpin Facebook Mark Zuckerberg mengatakan, Trump menggunakan platform tersebut untuk menghasut munculnya kekerasan dan khawatir dia akan terus melakukannya. Twitter melangkah lebih jauh dengan menghapus akun Trump. (AP/AFP/REUTERS/BEN)