Moskwa
Banyak cara ditempuh para pengusaha agar produknya dikenal calon konsumen. Tidak jarang mereka mengambil tema nyeleneh, mulai dari yang lucu hingga kontroversial.
Pemilik toko shawarma, semacam kebab, di Moskwa, Rusia, menamai tempat usahanya ”Stalin Doner”. Penamaan ini terinspirasi tokoh komunis kontroversial Uni Soviet (sekarang Rusia), Joseph Stalin.
Stanislav Voltman, sang pemilik toko itu, memajang potret pemimpin komunis tersebut di atas pintu masuk.
Di dalam, seorang pria berseragam dinas keamanan era Stalin melayani pelanggan. Menu-menu sajiannya juga diberi nama sesuai nama para pemimpin Soviet. ”Kami buka penuh sehari sebelum kemarin dan melayani sekitar 200 pelanggan,” kata Voltman.
Namun, tak semua orang suka dengan gimik seperti itu. Penggunaan nama Stalin di tokonya menjadi perdebatan hangat di media sosial. Banyak warganet berkomentar negatif soal itu. Stalin dinilai memiliki citra buruk.
Akan tetapi, pandangan publik terhadap Stalin sebenarnya terbelah. Ada yang menganggapnya sebagai pahlawan karena dia dinilai memiliki peran dalam mengalahkan Adolf Hitler dan Nazi Jerman pada Perang Dunia II. Akan tetapi, pada saat yang sama, dia juga menindas warga Uni Soviet, mendirikan kamp kerja paksa, dan mengakibatkan kelaparan. Hampir 700.000 warga Uni Soviet dieksekusi antara tahun 1936 dan 1938.
Walhasil, polisi meminta Voltman mencopot potret Stalin di depan pintu masuk tokonya. Lebih repot lagi, otoritas setempat memaksa Voltman menutup usahanya. Waduh.
Voltman mengakui, pengambilan nama Stalin sebagai nama toko hanya untuk sensasi di media sosial agar dagangannya laris. ”Saya tak menyangka semua stasiun TV, reporter, dan bloger berkumpul di sini dan mengantre seperti yang mereka lakukan di depan Mausoleum Lenin,” katanya. (REUTERS)