Trump dilaporkan belum menelepon atau berkomunikasi lewat cara lain dengan Pence. Bahkan, Trump tidak menanyakan keselamatan Pence dan keluarganya selepas pendudukan Capitol.
Oleh
Kris Mada
·3 menit baca
Selama menjabat, Presiden Amerika Serikat Donald Trump kerap memusuhi anggota kabinet dan pejabat di pemerintahannya. Menjelang akhir masa jabatannya, giliran Wakil Presiden AS Mike Pence dimusuhi Trump.
Trump dan Pence tidak berkomunikasi sejak Rabu (6/1/2021). Hari itu, dalam kapasitas sebagai Ketua Senat AS, Pence hadir di Gedung Capitol, Washington. Anak dan istri Pence juga hadir di kantor parlemen AS itu. Pence di sana untuk mengikuti sidang paripurna Kongres AS dengan agenda tunggal pengesahan hasil Pemilu 2020. Dengan kata lain, Pence akan mengesahkan kemenangan Joe Biden-Kamala Harris sebagai Presiden-Wakil Presiden AS 2021-2025.
Dalam berbagai kesempatan, Trump dilaporkan mendesak Pence untuk tidak mengesahkan kemenangan Biden. Trump terus merasa pemilu dicurangi dan ia bersama Pence memenangi pemilu 2020. Pence, yang selama bertahun-tahun dikenal sangat mendukung dan percaya pada Trump, bergeming dan tetap mengesahkan kemenangan Biden. Sejumlah staf Kantor Wapres AS menyebut Pence hanya menjalankan kewajiban konstitusionalnya.
Selain mendesak Pence, Trump juga terus membakar semangat pendukung. Pada 20 Desember 2020, ia mencuitkan ajakan agar pendukungnya mendatangi Capitol pada 6 Januari 2021.
Ajakan itu dijalankan ribuan pendukung Trump. Bukan hanya mendatangi, mereka juga menerobos Capitol kala ratusan anggota Kongres AS serta Pence dan keluarganya berada dalam gedung itu. Pendukung Trump menghadirkan ancaman fisik yang nyata bagi Pence, anak dan istri Pence, serta ratusan anggota Kongres AS.
Sejumlah pendukung Trump secara terbuka mengajak menculik Pence dan menggantungnya. ”Saya kenal Pence sejak lama. Saya tidak pernah melihat Pence semarah hari ini,” kata senator Republikan, Jim Inhofe, selepas berbicara dengan Pence beberapa jam selepas pendudukan Capitol.
Hingga saat ini, Trump dikabarkan belum menelepon atau berkomunikasi lewat cara lain dengan Pence. Bahkan, Trump tidak menanyakan keselamatan Pence dan keluarganya selepas pendudukan Capitol.
Kebekuan hubungan Trump-Pence semakin meningkat setelah Pence dilaporkan akan menghadiri pelantikan Biden-Harris. Sementara Trump, sampai sekarang, dilaporkan tidak mau hadir di pelantikan.
Pence juga disebut belum secara terbuka menolak penggunaan amendemen ke-25 pada konstitusi AS. Amendemen itu mengatur Wapres dan bersama anggota kabinet AS dapat mencopot presiden jika presiden dinilai tidak mampu atau tidak layak bertugas. Sejumlah pihak menuding Trump terlibat, dengan menjadi pengasut, dalam insiden Rabu pekan lalu.
Ketua DPR AS Nancy Pelosi berencana menggelar pemungutan suara pada Senin atau Selasa ini. Agendanya adalah membahas resolusi DPR yang mendesak penerapan amendemen ke-25.
Pejabat lain
Pence bukan orang pertama yang mendadak dimusuhi Trump. Rex Tillerson, Menteri Luar Negeri AS 2017-2018, mendadak diberhentikan Trump kala baru menjabat tidak sampai 1,5 tahun. Ia digantikan Michael R Pompeo.
Sementara dua Menteri Pertahanan AS, James Mattis dan Mark Esper, juga mundur di tengah masa jabatan karena berbeda pendapat dengan Trump. Mattis mundur setelah gagal membujuk Trump menarik semua tentara AS dari Suriah. Trump secara terbuka mengatakan Mattis diberhentikan, bukan mengundurkan diri.
Adapun Esper mundur setelah berselisih soal pengerahan tentara di tengah unjuk rasa antirasialisme pada 2020. Trump mau tentara dikerahkan. Esper menolak karena dinilai tidak sesuai dengan aturan. Trump mengumumkan pemecatan Esper di media sosial pada November 2020. Kini, Kementerian Pertahanan AS dipimpin pelaksana tugas menteri.
Ada pula John Bolton yang dianggap sebagai salah satu sosok garis keras di pemerintahan Trump. Bolton mundur dari jabatan sebagai Penasihat Keamanan Nasional setelah berselisih dengan Trump soal Afghanistan, Irak, dan Semenanjung Korea.
Di Dewan Keamanan Nasional, Trump membebastugaskan Fiona Hill, Tim Morrison, dan Alexander Vindman setelah mereka bersaksi di sidang pemakzulan Trump pada awal 2020. (AP/REUTERS)