logo Kompas.id
InternasionalMedia Sosial Ramai-ramai...
Iklan

Media Sosial Ramai-ramai Bungkam Ujaran Kebencian

Berbagai pihak terus menekan semua platform medsos untuk mengekang unggahan-unggahan yang sifatnya menghasut.

Oleh
Luki Aulia
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/lRf7ST4uGWRyq3uiVW3L3vHou10=/1024x564/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2FFACEBOOK-WHATSAPPLAW-HONG-KONG_90282416_1594112462.jpg
REUTERS FILES. REUTERS/FILE PHOTOS

File foto logo Facebook, Google, dan Twitter terlihat dalam sebuah kombinasi foto Reuters. Meski kehilangan dua media sosial berpengaruh itu, Donald Trump sebenarnya masih mempunyai alternatif pilihan lain, tetapi ”massa”-nya tak terlalu banyak.

Ada lelucon di media sosial Twitter yang bergurau ada lampu berkedip-kedip di Gedung Putih dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang memberi isyarat kode morse pada para pengikutnya setelah Twitter dan Facebook mematikan akun Trump karena dianggap menghasut pemberontakan.

Meski kehilangan dua media sosial berpengaruh itu, Trump sebenarnya masih mempunyai alternatif pilihan lain, tetapi ”massa”-nya tak terlalu banyak.

Editor:
Pascal Bin Saju
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000