Munculnya ”strain” baru virus korona di Inggris dan Afrika Selatan membuat negara-negara di dunia, termasuk Thailand dan Singapura, memperketat pembatasannya.
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·3 menit baca
BANGKOK, JUMAT — Thailand dan Singapura kembali memperketat kebijakannya untuk menekan penyebaran Covid-19, terutama dari virus SARS-CoV-2 strain baru yang banyak bersirkulasi di Inggris dan Afrika Selatan, Jumat (1/1/2021).
Ibu kota Thailand, Bangkok, akan menutup sekolah selama dua minggu setelah libur Tahun Baru. Hal ini dilakukan menyusul 279 kasus positif Covid-19 yang mayoritas berasal dari kluster pekerja migran di Provinsi Samut Sakhon di Selatan Bangkok dan kluster perjudian ilegal di Provinsi Rayong yang berada di wilayah Timur Thailand.
Kasus Covid-19 dari kluster tersebut telah menyebar ke Bangkok hingga membuat Pemerintah Kota Bangkok memperketat kebijakannya untuk mengendalikan penyebaran.
”Kami mulai mendeteksi kasus-kasus pada pelajar dan bisnis jasa lainnya,” kata Pongsakorn Kwanmuang, juru bicara Pemerintah Metropolitan Bangkok. ”Itu sebabnya kami memutuskan untuk menutup sejumlah tempat,” ujarnya.
Semua sekolah serta pusat penitipan anak dan rumah jompo, taman kanak-kanak, dan tempat kursus akan ditutup mulai 4 Januari sampai 17 Januari. Sementara fasilitas publik lain, termasuk taman hiburan, taman bermain, pemandian umum, dan panti pijat, akan ditutup mulai Sabtu.
Pongsakorn menyampaikan bahwa Pemerintah Bangkok juga mempertimbangkan untuk memberlakukan larangan makan di tempat bagi restoran. Namun, hal ini masih dibahas dengan gugus tugas pengendalian Covid-19.
Thailand mencatat dua kasus meninggal akibat Covid-19 pada Jumat (1//1/2021) sehingga total kasus meninggal mencapai 63 kasus, sedangkan total kasus Covid-19 mencapai 7.163 kasus. Mayoritas kasus baru berasal dari penularan lokal dan enam merupakan impor.
Sementara itu, Singapura akan melarang masuk pelancong yang memiliki riwayat perjalanan dari Afrika Selatan mulai 4 Januari 2021. Semua pemilik izin tinggal jangka panjang dan jangka pendek yang mempunyai riwayat perjalanan ke Afrika Selatan dalam 14 hari terakhir dilarang masuk atau transit di Singapura. Hal ini dilakukan untuk mencegah masuknya strain baru virus SARS-CoV-2 yang bersirkulasi di negara Afrika itu.
Adapun warga dan penduduk Singapura diwajibkan menjalani tes reaksi berantai polimerase (PCR) Covid-19 saat tiba di Singapura dan menjalani karantina 14 hari.
”Strain baru ini lebih mudah menular, tetapi saat ini belum ada bukti yang cukup bahwa strain baru ini menyebabkan infeksi yang lebih parah, mengubah respons antibodi, atau berdampak pada efikasi vaksin,” kata Kementerian Kesehatan Singapura.
Seluruh aspek dari strain baru ini masih terus diselidiki dan Kementerian Kesehatan Singapura akan mengevaluasi setiap data dan informasi terbaru yang muncul agar menjadi pertimbangan dalam mengambil kebijakan.
Di akhir tahun, 31 Desember 2020, Singapura melaporkan lima kasus Covid-19 dari penularan lokal, jumlah terbanyak dalam hampir tiga bulan terakhir. Terdapat dua kasus lainnya yang diduga merupakan hasil infeksi virus korona strain baru, strain B117, dari Inggris dan masih menjalani verifikasi. Kedua orang ini pada bulan lalu baru saja dari Inggris.
Dua orang tersebut termasuk pilot pesawat komersial yang mengalami gejala Covid-19, yang tes pada minggu lalu menunjukkan negatif Covid-19 dan seorang lagi yang positif Covid-19 meskipun sudah menjalani karantina 14 hari.
”Penyelidikan epidemiologi sedang berjalan,” kata Kemenkes Singapura, Rabu pekan lalu.
”Semua kontak erat yang teridentifikasi dari dua kasus ini telah diisolasi dan dikarantina serta akan dites di awal dan akhir karantina atau isolasi sehingga kasus positif yang tidak bergejala bisa terdeteksi,” ujarnya, melanjutkan.
Dari total lebih dari 58.000 kasus Covid-19 dan 29 kasus meninggal akibat Covid-19 yang selama ini dilaporkan Singapura, mayoritas berasal dari asrama pekerja migran yang padat.
Kasus penularan lokal setiap minggunya umumnya hanya sedikit. Sebagian besar kasus baru berasal dari kasus impor yang terdeteksi selama karantina. Pada Kamis pekan lalu, Singapura melaporkan 25 kasus baru Covid-19.
Selain itu, pekan lalu, Singapura juga melaporkan kasus Covid-19 dari strain baru pertamanya dan hasil tes awal mengindikasikan 11 kasus lain juga terinfeksi strain baru Covid-19. (REUTERS)