Pesan Tahun Baru Merkel: Begitu Besar Harapan Kita di Tahun Baru Ini
Kanselir Jerman Angela Merkel, dalam pidato akhir tahun dan menyambut 2021, menyatakan bahwa vaksinasi memberi harapan untuk mengakhiri pandemi. Terlepas ada kekhawatiran atau keraguan, tahun 2021 memberi banyak harapan.
Oleh
Mahdi Muhammad
·4 menit baca
BERLIN, KAMIS — Kehadiran vaksin Covid-19 tidak boleh membuat semua warga lengah, terbuai, dan menganggap ”peperangan” sudah dimenangi. Seluruh warga harus menjaga disiplin diri masing-masing untuk bisa memenangi perang melawan pandemi Covid-19. Perang ini akan panjang dan bahkan mungkin hingga akhir tahun 2021 meski kehadiran vaksin telah menumbuhkan harapan baru.
Kanselir Jerman Angela Merkel dalam pidato menyambut akhir tahun 2020 sekaligus menyambut tahun 2021, Kamis (31/12/2020), mengatakan bahwa tahun 2020 sejauh ini menjadi tahun paling sulit selama 15 tahun kepemimpinannya. Meski demikian, dimulainya vaksinasi Covid-19 telah menjadikan tahun 2021 sebagai tahun harapan.
Dalam pidato kepada warga Jerman yang akan disiarkan televisi, Merkel mengatakan, penanganan pandemi adalah dan merupakan tugas politik, ekonomi, dan sosial terberat pada abad ini. Selama 15 tahun memimpin Jerman dan Uni Eropa, perempuan berusia 66 tahun itu telah mengalami pasang surut dan pergolakan zaman, mulai dari krisis keuangan tahun 2008, krisis utang Yunani setahun kemudian, dan krisis migran lima tahun silam.
Namun, bagi dia, tak ada zaman atau era yang seberat tahun 2020. ”Saya pikir saya tidak melebih-lebihkan ketika saya mengatakan: tidak pernah dalam 15 tahun terakhir kita semua merasakan tahun lama yang begitu berat dan tidak pernah pula, terlepas dari semua kekhawatiran dan keraguan, kita menantikan tahun baru dengan begitu banyak harapan,” kata Merkel dalam naskah pidato yang telah dirilis lebih dahulu sebelum pidatonya disiarkan televisi.
Selama pandemi, Merkel dipuji banyak kalangan berkat pendekatan berbasis sains dan prioritas pada keselamatan warganya dalam mengambil kebijakan-kebijakan pemerintahannya selama masa pandemi. Ia tidak jarang harus berjuang keras untuk meyakinkan pada pemimpin negara bagian saat menerapkan penutupan wilayah guna mencegah penularan wabah.
Sejumlah jajak pendapat memperlihatkan, Merkel mendapat dukungan besar dalam penanganan pandemi. Di negaranya ia membuat program penyelamatan finansial secara besar-besaran, sedangkan di Uni Eropa ia membantu tercapainya kesepakatan atas paket pemulihan UE.
Jerman memasuki tahun 2021 dengan menerapkan penutupan wilayah yang diperpanjang hingga 10 Januari mendatang. Langkah itu diambil setelah level penularan Covid-19 di negara itu sudah mengkhawatirkan. Jerman mencatat lebih dari 1,6 juta kasus Covid-19, sebanyak 32.000 orang di antaranya meninggal.
Puji warganya
Merkel berterima kasih kepada sebagian besar rakyat Jerman yang telah mematuhi aturan pembatasan gerak dan karantina sebagai upaya untuk menekan laju infeksi. ”Saya menyadari bahwa menangani peristiwa bersejarah ini menuntut dan terus menuntut kepercayaan diri serta kesabaran yang luar biasa dari Anda. Saya berterima kasih dengan sepenuh hati untuk hal itu,” katanya.
Dia juga bersimpati pada orang-orang dan keluarga yang kehilangan anggota keluarga dan sanak saudaranya karena Covid-19. ”Saya hanya bisa membayangkan betapa pahit rasanya bagi orang-orang terkasih yang berkabung karena kehilangan akibat virus korona atau yang harus berjuang melawan dampak penyakit ketika virus itu diperdebatkan dan disangkal oleh beberapa orang yang putus asa,” kata Merkel.
”Kita sebagai masyarakat tidak boleh lupa betapa banyak orang yang telah kehilangan orang yang dicintai tanpa bisa dekat dengan mereka di jam-jam terakhir mereka,” kata Merkel. ”Teori-teori konspirasi bukan hanya keliru dan berbahaya, teori-teori itu juga bernada sinis dan kejam terhadap orang-orang (yang kehilangan mereka yang dicintai) ini,” lanjutnya.
Meski demikian, tambah Merkel, selalu ada harapan di tahun yang baru. ”Untuk beberapa hari, harapan itu memiliki wajah baru: wajah orang-orang yang pertama kali divaksinasi”, baik di rumah-rumah perawatan maupun vaksinasi di kalangan para pekerja kesehatan. ”Saya juga akan mendapat vaksinasi jika sudah tiba giliran saya.”
Pidato ganti tahun terakhir
Pidato akhir tahun ini menjadi pidato terakhir Merkel sebagai kanselir. Hal ini karena Merkel tidak akan mencalonkan diri lagi dalam pemilu yang akan digelar tahun 2021 meski sejumlah jajak pendapat memperlihatkan dukungan rakyat Jerman terhadap Merkel atas keberhasilannya menangani pandemi di negara ini.
”Izinkan saya memberitahukan sesuatu hal yang personal di ujung pidato ini: Dalam sembilan bulan lagi pemilu parlemen akan berlangsung dan saya tidak akan mencalonkan diri lagi. Oleh karena itu, hari ini kemungkinan besar terakhir kali saya bisa menyampaikan sebuah pidato Tahun Baru pada Anda sekalian,” kata Merkel.
Jerman akan melaksanakan pemilu pada September 2021. Partai Uni Demokratik Kristen (CDU), yang diperkirakan akan memenangi kursi mayoritas di parlemen, kemungkinan akan menyerahkan tongkat estafet kanselir Jerman dari Merkel ke salah satu dari tiga kandidat yang kini tengah bersaing untuk memimpin partai tersebut.
Masa jabatan keempat dan terakhir Merkel ditandai oleh ketidakpuasan di kalangan konservatif partainya setelah CDU kalah dalam pemilihan daerah. Merkel dan pemerintahannya banyak disalahkan setelah membuat kebijakan yang tidak populis, yaitu membuka pintu lebar-lebar bagi 1 juta pencari suaka di tahun 2015 yang mayoritas berasal dari daerah atau negara konflik.
Namun, jika proses pembentukan pemerintahan mengalami keterlambatan, Merkel kemungkinan masih berpeluang untuk tetap menjabat setidaknya hingga 2022. (AFP/AP/REUTERS)