Aparat Hukum AS Masih Terus Menggali Motif di Balik Peledakan di Nashville
Para penyidik belum mengetahui apa motif peledakan bom di Nashville, AS, Jumat lalu. Meski demikian, aparat hukum AS telah mengidentifikasi pelaku pengeboman itu.
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·4 menit baca
NASHVILLE, SELASA — Aparat penegakan hukum wilayah, negara bagian, dan federal AS, Senin (28/12/2020), masih terus menyelidiki motif di balik kasus peledakan mobil untuk tempat tinggal di Nashville, Negara Bagian Tennessee, AS. Hingga kini belum ditemukan bukti-bukti konkret yang bisa menjelaskan, mengapa Anthony Q Warner, tersangka kasus itu, melaksanakan misi bunuh diri tersebut.
Biro Penyelidik Federal AS (FBI), Minggu, mengidentifikasi tersangka kasus peledakan tersebut adalah Anthony Q Warner. Pria berusia 63 tahun ini tewas dalam ledakan itu. Lebih dari 40 gedung bisnis di sekitar lokasi ledakan di pusat kota Nashville, kota terbesar di Tennessee dan pusat musik country di AS, rusak akibat ledakan tersebut.
Identitas Warner sebagai tersangka dikonfirmasi FBI setelah ahli forensiknya mencocokkan sampel DNA yang diambil dari lokasi pengeboman dengan DNA Warner. Agen-agen FBI menggeledah rumah Warner, Sabtu pekan lalu. Pada Minggu, akun @FBIMempehis kemudian mencari keberadaan Warner di Twitter dengan memasang foto pria 63 tahun itu.
”Kami menyimpulkan bahwa orang yang bernama Anthony Warner adalah pelaku pengeboman, dan ia ada di lokasi saat bom diledakkan dan meninggal saat pengeboman,” kata Donald Cochran, Jaksa AS untuk Middle Districk Tennessee dalam jumpa pers.
Para pejabat yang berwenang menyatakan bahwa terlalu dini untuk membahas apa motif tersangka melakukan pengeboman. ”Jawaban ini tidak akan muncul cepat dan masih memerlukan kerja keras tim penyidik,” kata Agen Khusus FBI Doug Korneski.
”Meski kami mungkin bisa menjawab beberapa pertanyaan, tidak ada satu pun jawaban itu yang akan memuaskan mereka yang terdampak dari kejadian ini,” lanjut Korneski.
Korneski menambahkan bahwa para petugas terus menyelidiki semua kemungkinan motif peledakan ini dan meminta keterangan dari mereka yang mengenal Warner.
Rumah mobil milik Warner yang terparkir di salah satu ruas jalan di pusat kota Tennessee meledak, Jumat pagi. Beberapa saat sebelum kejadian, polisi berupaya menindaklanjuti adanya laporan tentang insiden tembakan senjata, suara musik, dan suara otomatis dari kendaraan itu yang memperingatkan adanya bom.
Kerusakan
Ledakan di jantung ibu kota musik country AS itu melukai tiga orang dan menghancurkan tempat bisnis, termasuk fasilitas operator seluler AT&T, yang menyebabkan terganggunya jaringan seluler, internet, dan layanan televisi di Tennessee dan sebagian wilayah di empat negara bagian lainnya.
Setelah mendapat ratusan informasi dari masyarakat, aparat penyelidik kemudian mencari rumah Warner. Hari Sabtu lalu, mereka juga mendatangi sebuah agen perumahan tempat Warner pernah bekerja memperbaiki komputer.
Pemilik Fridrich & Clark Realty, Steve Fridrich, mengatakan kepada sebuah koran lokal di Tennessee bahwa sebulan sekali selama 4-5 tahun terakhir Warner datang ke kantor itu untuk memperbaiki komputer. Hal itu terhenti pada bulan ini setelah Warner menyampaikan melalui surat elektronik bahwa tidak akan lagi memberikan layanan pada perusahaan tersebut. Warner tidak memberikan alasan mengapa ia tidak lagi memberikan layanan perbaikan komputer.
”Dia terlihat sangat ramah bagi kami–ini seperti bukan dia,” ujar Friedrich.
Dalam program acara ”Face the Nation” CBS News, Wali Kota Nashville, John Cooper, mengatakan bahwa para petugas berwenang lokal merasa pasti ada kaitan antara pengeboman dengan gedung AT&T Inc.
Kerusakan pada gedung AT&T begitu besar hingga tim AT&T harus mengebor untuk membuka akses ke reruntuhan guna menyambungkan generator pada peralatan yang kritis serta memompa air setinggi satu meter dari lantai bawah. Dalam pernyataan tertulisnya, AT&T menyebutkan telah mencapai ”kemajuan yang signifikan” dalam semalam dan telah memulihkan aliran listrik untuk empat lantai di gedung itu. AT&T juga akan memulihkan layanan nirkabelnya pada Minggu sore.
”Saat ini, 96 persen jaringan nirkabel sudah kembali pulih, 60 persen layanan bisnis sudah kembali normal, dan 86 persen layanan hiburan untuk konsumen sudah kembali normal,” kata Kepala Komunikasi AT&T Jeff McElfresh.
Dalam konferensi pers Minggu lalu, lima personel kepolisian Nashville yang berada di lokasi pengeboman Jumat pagi menceritakan kembali momen dramatis sebelum ledakan terjadi ketika mereka mengevakuasi warga dari rumah dan gedung serta memanggil tim penjinak bom yang masih dalam perjalanan.
”Saya terlempar ke depan, terdorong ke tanah,” kata petugas polisi Brenna Hosey. ”Tapi saya bisa mengendalikan diri, saya baik-baik saja.” Kelima polisi itu kemudian dijuluki sebagai pahlawan oleh para pemimpin dan tokoh masyarakat Tennessee. (REUTERS/AP)