Mantan PM Jepang Shinzo Abe Minta Maaf Salah Bicara
Untuk pertama kali sejak mengundurkan diri karena alasan kesehatan, mantan PM Jepang Shinzo Abe memberi penjelasan dalam konferensi pers. Ia meminta maaf, tetapi mengaku tidak tahu-menahu soal skandal pesta bunga sakura.
Oleh
Luki Aulia
·2 menit baca
TOKYO, JUMAT — Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe meminta maaf atas skandal pendanaan partai politik di negaranya. Ia juga meluruskan pernyataan-pernyataan yang pernah disampaikannya di parlemen. Abe tidak mengaku bersalah dalam skandal itu, tetapi hanya mengaku sudah membuat pernyataan yang tidak sesuai fakta.
Permintaan maaf Abe ini disampaikan di parlemen, Jumat (25/12/2020), atau sehari setelah penuntut menyatakan tidak akan mendakwa Abe dalam skandal itu. ”Ternyata saya memberikan penjelasan yang bertentangan dengan fakta yang ada. Meski saya tidak tahu-menahu tentang skandal itu, saya merasa bertanggung jawab secara moral. Saya sangat menyesal dan minta maaf kepada rekan-rekan anggota parlemen,” kata Abe.
Skandal ini terkait acara makan malam pesta bunga sakura yang disponsori oleh pemerintah. Pesta ini merupakan tradisi lama untuk mensyukuri capaian-capaian pemerintah. Partai politik Abe, Partai Demokrat Liberal (LDP), yang menguasai pemerintahan, diduga telah membayar sekitar 76.000 dollar AS untuk makan malam yang dihadiri pendukungnya selama lima tahun hingga 2019.
Pengeluaran itu tidak dilaporkan. Dulu, Abe membantah pemerintahannya yang mendanai makan malam itu.
Untuk pertama kalinya sejak mengundurkan diri karena alasan kesehatan, Abe memberi penjelasan di konferensi pers, Kamis lalu. Ia meminta maaf, tetapi tetap mengaku tidak tahu-menahu soal pembiayaan makan malam itu.
”Tanggung jawab politik saya sangat serius. Saya akan berusaha memulihkan kepercayaan rakyat,” ujarnya.
Dikecam
Di parlemen, anggota parlemen dari oposisi mengecam Abe. ”Anda sama sekali tidak mempunyai niat mencari kebenarannya dan tidak ada niat menjelaskan ke rakyat,” kata Takahiro Kuroiwa dari Partai Demokratik Konstitusional Jepang (CDP).
Kiyomi Tsujimoto, anggota parlemen CDP lainnya, menegaskan bahwa kesalahan Abe tidak dapat dimaafkan karena banyaknya pernyataan keliru yang ia ucapkan. Ia mengingatkan, ketika parlemen meminta daftar tamu acara makan malam itu, pihak Abe beralasan daftar itu sudah dihancurkan.
Penerus Abe, PM Yoshihide Suga, juga meminta maaf karena membuat pernyataan-pernyataan serupa tentang pembiayaan itu. Suga mungkin tidak akan didakwa, tetapi permintaan maaf Abe ini datang pada waktu yang tidak tepat bagi pemerintahan Suga. Popularitasnya sedang turun gara-gara cara penanganan gelombang ketiga Covid-19 di Jepang.
Ketika berbicara di hadapan parlemen, Abe tidak merespons pertanyaan dari oposisi mengenai apakah ia mau bertanggung jawab secara politik dengan mengundurkan diri sebagai anggota parlemen. Abe juga tampak kesulitan memberikan penjelasan bagaimana ia bisa sampai mendapatkan data rinci terbaru tentang laporan pendanaan itu. (REUTERS/AFP)