Parlemen Jepang Panggil Abe Terkait Skandal Pesta Bunga Sakura
Kasus ini berisiko mengganggu Perdana Menteri Yoshihide Suga yang merupakan tangan kanan PM Jepang Shinzo Abe periode 2012-2020 dan membelanya di parlemen.
Oleh
Pascal S Bin Saju
·2 menit baca
TOKYO, KAMIS — Shinzo Abe, Perdana Menteri Jepang periode 2006-2020, dipanggil parlemen negara itu untuk menjelaskan penggunaan dana politik untuk jamuan makan malam bagi para pendukungnya. Jamuan itu digelar dalam pesta bunga sakura yang disponsori pemerintahan Abe.
Beberapa sumber pemerintah dan partai yang berkuasa, Kamis (24/12/2020), mengatakan, ada kemungkinan pelanggaran undang-undang pendanaan pemilu. Kubu yang berkuasa di parlemen menjadwalkan untuk memanggil Abe pada Jumat (25/12/2020) untuk dimintai keterangan oleh komite pengarah.
Menurut sumber kepada Reuters, sedang dipertimbangkan oleh komite pengarah, apakah pertemuan anggota parlemen dengan Abe akan digelar secara daring atau tidak. Jika dibuka untuk umum, berarti masyarakat luas dapat mengikuti perkembangan pertemuan komite dan Abe.
Jiji Press, tanpa mengutip sumber, mengatakan, Abe berencana untuk berbicara dengan wartawan tentang masalah ini paling cepat Kamis ini. Kasus ini berisiko mengganggu Perdana Menteri Yoshihide Suga, yang merupakan tangan kanan Abe selama masa jabatan 2012-2020 dan membelanya di parlemen.
Abe mengundurkan diri dari posisi PM karena alasan kesehatan yang terus buruk pada September lalu. Ia dikecam luas karena dicurigai bahwa kantor PM Abe telah mengeluarkan biaya bagi pesta makan malam para pendukungnya. Kemungkinan telah terjadi pelanggaran UU dana pemilu meksipun Abe sendiri menyangkalnya di depan parlemen dalam pertemuan, tahun lalu.
Jaksa Tokyo, Kamis ini, menyerahkan ringkasan dakwaan terhadap Sekretaris Abe, Hiroyuki Haikawa. Namun, jaksa penuntut umum memutuskan untuk tidak mengajukan tuntutan hukum terhadap Abe. Haikawa belum bisa dihubungi untuk dimintai komentarnya.
Pesta bunga sakura Jepang pada masa Abe kini menjadi skandal yang menyeret Haikawa. Jaksa, awal Desember ini, telah meminta Abe bersedia memberikan keterangan secara sukarela. Dia sudah memberikan keterangan pada Senin (21/12/2020) dan sekali lagi mengakut tidak terlibat.
Dilaporkan, penggunaan dana politik sebesar 40 juta yen atau setara Rp 5,4 miliar untuk jamuan makan malam pesta bunga sakura di masa pemerintahan Abe tidak pernah dilaporkan. Sampai Abe mengundurkan diri karena alasan kesehatan pada September lalu, kasus ini menjadi pergunjingan publik Jepang.
Abe dikecam setelah kantornya diduga membiayai acara jamuan makan malam para pendukungnya dalam pesta bunga sakura yang disponsori pemerintah. Pengeluaran yang tidak dilaporkan termasuk pelanggaran hukum di Jepang.
Haikawa pernah menyampaikan kepada penyidik bahwa anggaran pemasukan dan pengeluaran ”harus dimasukkan dalam laporan pembiayaan politik” meskipun ”umumnya tidak dilakukan” atau tidak wajib dilaporkan.