Vaksin Sinovac Terbukti Efektif dalam Uji Klinis Fase Akhir di Brasil
Uji klinis fase III calon vaksin Covid-19 dari Sinovac, CoronaVac, di Brasil diklaim efektif. Efikasi CoronaVac pada uji klinis itu melampaui ambang batas 50 persen yang disyaratkan guna memberi perlindungan dari virus.
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·3 menit baca
SAO PAULO, SELASA — Vaksin Covid-19 yang dikembangkan perusahaan China, Sinovac Ltd, terbukti efektif dalam uji klinis di Brasil. Vaksin ini menjadi salah satu vaksin Covid-19 yang kemungkinan akan mendapat persetujuan untuk dipakai di Brasil.
Media The Wall Street Journal, Senin (21/12/2020), melaporkan bahwa Butantan Institute di Sao Paulo, Brasil, yang terlibat dalam uji klinis fase III calon vaksin Covid-19 buatan Sinovac, CoronaVac, di Brasil mengatakan bahwa pengumuman apa pun tentang efikasi CoronaVac yang beredar sebelum Rabu merupakan ”sebatas spekulasi”.
Efikasi CoronaVac dari uji klinis fase III di Brasil melampaui ambang batas 50 persen yang disyaratkan para pakar internasional agar bisa efektif memberikan perlindungan. Akan tetapi, Butantan akan mengumumkan hasil pastinya pada Rabu besok.
Brasil menjadi negara yang pertama merampungkan uji klinis fase III CoronaVac yang juga diuji klinis di Indonesia dan Turki. Sinovac tidak memberikan tanggapan terhadap perkembangan uji klinis CoronaVac di Brasil.
Kementerian Kesehatan Brasil menyampaikan bahwa selain CoronaVac, vaksin Covid-19 dari AstraZeneca-Oxford juga siap untuk digunakan di Brasil pada pertengahan Februari 2021.
Pemerintah Federal Brasil berencana membeli 46 juta dosis CoronaVac, yang 9 juta dosis di antaranya akan dikirim pada 25 Januari 2021. Wellington Dias, Gubernur Negara Bagian Piaui, menyampaikan bahwa dirinya melihat salinan kontrak pembelian CoronaVac saat bertemu dengan Menteri Kesehatan Brasil Eduardo Pazuello.
Vaksinasi di Eropa
Uni Eropa bersiap menggelar vaksinasi Covid-19 massal setelah Natal menyusul otoritas kesehatan di Eropa menyetujui pemakaian darurat vaksin Covid-19 dari Pfizer-BioNTech, Senin (21/12/2020).
Negara-negara Uni Eropa, termasuk Jerman, Perancis, Austria, dan Italia menyatakan mereka berencana menggelar vaksinasi mulai 27 Desember. Dengan demikian, negara-negara ini menyusul Inggris dan Amerika Serikat yang telah melakukan vaksinasi sejak awal Desember lalu.
Setelah mendapat lampu hijau dari Badan Pengawasan Obat Eropa (EMA), Komisi Eropa menyetujui pemberian darurat vaksin Covid-19 pertamanya, Senin malam.
Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan, vaksin akan tersedia di negara-negara Eropa secara bersamaan. ”Hari ini kita menorehkan catatan penting dalam keberhasilan Eropa. Kami menyetujui vaksin Covid-19 pertama yang aman dan efektif. Vaksin Covid-19 lainnya menyusul segera,” ujarnya.
Pfizer dan BioNTech menuturkan, mereka segera mendistribusikan vaksin Covid-19 yang di Eropa dilabeli dengan merek Comirnaty ke 27 negara anggota Uni Eropa. Vaksin ini diproduksi di fasilitas produksi BioNTech di Jerman dan fasilitas produksi Pfizer di Puurs, Belgia.
Fase baru
Menteri Kesehatan Italia Roberto Speranza memuji persetujuan penggunaan darurat vaksin Covid-19 ini sebagai ”berita yang kita tunggu-tunggu”. Keputusan ini membuka fase baru dan memberikan kekuatan dan kepercayaan diri baru dalam melawan pandemi yang telah merenggut jiwa ratusan ribu penduduk Eropa.
Persiapan vaksinasi Covid-19 massal ini berlangsung di tengah munculnya laporan ditemukannya strain baru virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di Inggris. Temuan ini membuat kacau kawasan. Sejumlah negara di dunia mulai menutup pintu masuknya bagi warga negara Inggris.
Para pejabat EMA mengatakan, kemungkinan besar vaksin Covid-19 dari Pfizer akan tetap efektif terhadap strain baru virus SARS-CoV-2.
Direktur Eksekutif EMA Emer Cooke menyampaikan bahwa diperlukan waktu yang lama untuk memberikan vaksin kepada 450 juta penduduk Uni Eropa. ”Vaksin sendiri tidak akan menjadi peluru perak yang memungkinkan kita kembali ke kehidupan normal. Namun, otorisasi ini jelas menjadi langkah besar dalam arah yang benar sekaligus indikasi bahwa tahun 2021 bisa lebih baik dari 2020,” tuturnya.
Mahasiswa kedokteran, pensiunan dokter, apoteker, dan tentara dilibatkan dalam kampanye vaksinasi Covid-19 di Eropa dalam skala yang belum pernah ada sebelumnya.
Vaksinasi menurut rencana dilakukan bertahap dimulai dari petugas kesehatan dan penduduk lansia di rumah jompo. Masyarakat umum belum akan divaksin hingga, paling cepat, kuartal pertama 2021. (REUTERS)