Parlemen AS Sepakat Gelar Voting Paket Stimulus Pandemi
Mengejar tenggat waktu sebelum Natal, Partai Demokrat dan Republik di AS sepakat untuk menggelar voting dana stimulus pandemi.
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·3 menit baca
WASHINGTON DC, SENIN– Anggota parlemen Amerika Serikat telah sepakat memperkuat The Fed untuk dapat menyalurkan dana stimulus pandemi Covid-19. Langkah ini membuka jalan bagi pemungutan suara untuk memutuskan paket bantuan sekitar 900 miliar dollar bagi warga Amerika.
Wall Street Journal, Minggu (20/12/2020), melaporkan, kesepakatan itu akan memungkinkan bank sentral untuk menyalurkan program pinjaman darurat tanpa persetujuan Kongres. Namun, The Fed akan membutuhkan persetujuan untuk memulai kembali program Cares Act ketika berakhir tahun ini.
Partai Republik telah berupaya untuk membatasi kemampuan The Fed dalam menyediakan kredit bagi bisnis dan lembaga lainnya. Republik juga menyebut Demokrat mencoba memanfaatkan aturan untuk menciptakan “dana gelap” bagi negra bagian dan pemerintah lokal yang mereka kuasai.
Demokrat berpendapat bahwa membatasi kemampuan The Fed akan memperparah krisis keuangan dan menghambat kemampuan pemerintahan Joe Biden untuk menggerakkan ekonomi AS yang sedang sakit.
Kebuntuan tersebut telah mengancam pemberhentian sementara pemerintahan. Namun, sejak pekan lalu pembahasan antara Demorkat dan Republik semakin serius seiring dengan semakin dekatnya tenggat waktu sebelum Natal.
Menurut WSJ, pemimpin minoritas Senat, Chuck Schumer mengatakan, DPR dan Senat dapat menggelar pemungutan suara Minggu (20/12/2020).
Para anggota parlemen kini bisa “mulai menyalurkan sisa paket bantuan yang sangat dibutuhkan keluarga, pekerja, dan pelaku usaha,” kata juru bicara pemimpin mayoritas Senat Mitch McConnell.
Sebelum kesepakatan itu dicapai, Presiden Donald Trump mencuit: ”Mengapa Kongres tidak memberikan rakyat kita UU Stimulus? SELESAIKAN, dan beri mereka lebih banyak uang dengan pembayaran langsung.”
Kompromi itu akan “menjaga independensi The Fed dan mencegah Demokrat membajak program ini untuk tujuan kebijakan politik dan sosial,” kata jurubicara Senator Republikan Pat Toomey.
Berada dalam situasi di ambang penghentian operasional pemerintahan, Jumat pekan lalu, mayoritas suara di DPR AS, yakni 320 banding 60, sepakat memperpanjang pendanaan bagi badan federal hingga Minggu untuk memberikan tambahan waktu negosiasi.
Rancangan UU untuk membantu bisnis yang kesulitan dan pengangguran dipandang penting untuk mengembalikan ekonomi AS bahkan ketika vaksin hadir menawarkan harapan bahwa pandemi akan segera berakhir.
Paket stimulus tersebut diharapkan mencakup bantuan untuk distribusi vaksin dan logistik, tambahan tunjangan pengangguran sebesar 300 dollar AS per minggu, dan putaran baru stimulus cek sebesar 600 dollar AS, separuh dari jumlah yang disediakan dan didistribusikan Maret lalu di bawah Cares Act.
Paket 2,2 triliun dollar AS dialokasikan untuk mencegah kemerosotan ekonomi yang semakin parah. Itu termasuk porsi yang besar untuk menyelamatkan perusahaan-perusahaan AS, bantuan 377 miliar dollar AS bagi pelaku usaha kecil untuk membayar pekerjanya dan sewa, 500 miliar dollar AS pinjaman bagi pelaku usaha besar dan negara bagian, serta hampir 600 miliar dollar AS untuk keringanan dan penangguhan pajak.
Jika disetujui maka paket stimulus itu akan menjadi respons legislatif yang signifikan terhadap pandemi sejak UU Cares Act yang disepakati hampir secara bulat Maret lalu, menyalurkan bantuan 1,8 triliun dollar AS, tunjangan pengangguran 600 dollar AS per minggu, dan pembayaran langsung 1.200 dollar AS pada individu.(AFP/AP)