Lonjakan Kasus Baru Covid-19 di Korsel Makin Mengkhawatirkan
Perkembangan terbaru kasus Covid-19 ini membuat pakar kesehatan cemas dan menyarankan Pemerintah Korsel memberlakukan lagi aturan jarak sosial yang lebih ketat.
Oleh
Pascal S Bin Saju
·3 menit baca
SEOUL, MINGGU — Otoritas dan pakar kesehatan Korea Selatan kembali dicemaskan oleh lonjakan kasus baru infeksi Covid-19. Dalam lima hari berturut-turut hingga Minggu (20/12/2020), kasus infeksi baru harian di ”Negeri Gingseng” itu bertahan di atas 1.000 kasus dengan kencenderungan meningkat per hari.
Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) melaporkan 1.097 kasus infeksi baru. Ini rekor harian tertinggi dalam lima hari terakhir sehingga membuat total infeksi menjadi 49.665 kasus dengan 674 kematian. Tekanan baru ini dapat mengancam kolapsnya sistem kesehatan bagi pasien parah Covid-19.
Menurut KDCA, dalam lima hari ini jumlah kasus harian bertahan di atas 1.000 kasus per hari. Pada Rabu lalu, KDCA melaporkan 1.076 kasus baru sehingga terlihat ada kenaikan jika melihat data per Minggu ini.
Perkembangan terbaru ini membuat pakar kesehatan cemas dan menyarankan pemerintah memberlakukan lagi aturan jarak sosial yang lebih ketat.
Data KDCA juga menunjukkan, jumlah pasien yang sakit parah mencapai 275 orang pada Sabtu kemarin, naik dari 97 pasien pada 1 Desember. Pemerintah tetap menahan diri untuk tidak menaikkan batasan jarak sosial ke tingkat tertinggi yang berdampak pada sedikitnya 1,2 juta kegiatan bisnis negara itu.
Tingkat kematian akibat Covid-19 di Korsel relatif rendah jika dibandingkan dengan sejumlah negara lain karena penelusuran dan pengujian yang agresif sepanjang tahun. Langkah itu meminimalkan tekanan di rumah sakit dan memungkinkan mereka untuk fokus pada pasien yang sakit parah.
Upaya mitigasi itu menjadikan Korsel rujukan langkah global untuk menangani Covid-19. Namun, terkait dengan perkembangan terbaru, lonjakan kasus infeksi Covid-19 diduga berasal dari kelompok yang tersebar luas. Kondisi ini berbeda dengan gelombang pertama saat penyebaran Covid-19 masih meliputi wilayah yang lebih kecil dan terisolasi.
Lonjakan kasus baru ini pun mengagetkan sistem kesehatan di negara itu. Korsel kewalahan dan khawatir jumlah ranjang rumah sakit mereka tidak cukup lagi, khususnya untuk menangani pasien Covid-19 dengan kategori parah.
Otoritas dan media Korsel melaporkan, sedikitnya enam orang meninggal akibat Covid-19 ketika menunggu ketersediaan tempat tidur di rumah sakit, bulan ini. Pada saat yang sama, ratusan warga lainnya tidak dapat dirawat karena lonjakan kasus Covid-19 itu; gambaran tertekannya sistem kesehatan Korsel.
”Kami menyampaikan belasungkawa yang terdalam dan merasa sangat bertanggung jawab,” kata Park Yoo-mi, petugas karantina untuk pemerintah Seoul, kepada Channel News Asia.
”Tim respons cepat di wilayah metropolitan Seoul mengalami kesulitan dalam mengalokasikan tempat tidur karena peningkatan tajam dalam kasus terkonfirmasi dan kelebihan beban dalam sistem administrasi dan medis sejak awal Desember ini,” kata Park.
Dia berjanji untuk memperkuat sistem kesehatan masyarakat setelah melihat perkembangan yang kian buruk, yakni ratusan penderita sedang mengantre untuk dirawat. Kapasitas tempat tidur rumah sakit sudah terlampaui. Ada sebagian dari penderita yang mengantre harus menunggu dua hari agar bisa mendapat tempat tidur rumah sakit.
Pejabat-pejabat di Korsel telah memperingatkan ada potensi lonjakan kasus serius yang belum pernah terjadi sebelumnya dan akan membebani sistem kesehatan di negara itu.
Perdana Menteri Chung Sye-kyun mengatakan bahwa mengingat beban bisnis yang besar, diperlukan ”konsensus sosial” untuk memutuskan pembatasan sosial. Dia meminta setiap orang patuh dengan aturan pembatasan.
China daratan
Sementara itu, China Daratan mencatat 23 kasus baru Covid-19 pada Sabtu (19/12/2020). Jumlah itu naik dari hari sebelumnya yang hanya 17 kasus baru, sebagaimana dilaporkan otoritas kesehatan China, Minggu ini.
Terkait dengan kasus baru, Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan, dari 23 kasus baru itu, ada 22 kasus diimpor. Satu kasus lokal terjadi di Provinsi Liaoning, China timur laut.
Sepuluh kasus asimtomatik lainnya juga dilaporkan pada Sabtu kemarin, turun dari enam kasus dari sebelumnya. China tidak memasukkan pasien tanpa gejala dalam daftar total kasus yang dikonfirmasi. China daratan kini melaporkan total 86.829 kasus Covid-19 dengan 4.634 kematian. (REUTERS/AFP)