Imbalan Akui Kedaulatan Israel, Maroko Dapat Kontrak Pembelian Senjata dari AS
Setelah menerima pengakuan kedaulatan atas Sahara Barat, Rabat dapat hadiah tambahan dari Washington. AS memproses penjualan pesawat tempur nirawak ke Maroko sebagai imbalan lain atas normalisasi relasi Maroko-Israel.
Oleh
kris mada
·4 menit baca
WASHINGTON, SABTU — Maroko mendapatkan imbalan kedua dari Amerika Serikat setelah negara itu mengakui kedaulatan Israel. Washington setuju memproses penjualan senjata senilai 1 miliar dollar AS ke Rabat.
Dalam laporan pada Jumat (11/12/2020) siang waktu Washington atau Sabtu dini hari WIB, kantor berita Reuters menyebut bahwa Pemerintah AS telah memberi tahu Kongres soal rencana penjualan senjata ke Maroko itu.
Pemerintahan Presiden Donald Trump akan menjual empat pesawat nirawak MQ-9B SeaGuardians. Selain itu, AS juga akan menjual pula rudal Hellfire, Paveway, dan bom berpemandu tepat sasaran (JDAM) ke Maroko. Persenjataan itu dibuat General Atomcis, Lockheed Martin, Raytheon, dan Boeing.
Trump, Kamis (10/12/2020) waktu Washington DC atau Jumat pagi WIB, mengumumkan normalisasi hubungan Israel-Maroko. Gedung Putih mengatakan, Trump dan Raja Maroko Mohammed VI sepakat bahwa Maroko akan memulai kembali hubungan diplomatik dengan Israel dan memperluas kerja sama ekonomi, budaya, dan memajukan stabilitas regional.
Belum diketahui apakah pesawat nirawak yang dijual ke Rabat akan dilengkapi dengan persenjataan terpasang. Pesawat itu bisa terbang hingga 11.100 kilometer dan bisa memantau gurun serta lautan.
Dalam peraturan AS, Kongres AS mendapat pemberitahuan apabila pemerintah akan mengekspor senjata ke luar negeri. Anggota Kongres akan menimbang rencana itu sebelum membuat keputusan. Hal itu, antara lain, dilakukan Kongres AS kala memeriksa rencana penjualan senjata ke Uni Emirat Arab (UEA). Dalam rapat, Rabu (9/12/2020), Kongres AS akhirnya menyetujui penjualan 50 jet tempur F-35s dan 18 pesawat nirawak MQ-9A Reaper.
Meski sama-sama dibuat General Atomics, MQ-9A yang dibeli UEA dan MQ-9B yang dibeli Maroko mempunyai perbedaan mendasar. MQ-9A bisa mendapat izin terbang di wilayah udara sipil. Adapun MQ-9B tidak mendapat hak itu. MQ-9B dikenal sebagai pesawat tempur nirawak yang dipakai sejumlah negara dalam beberapa pertempuran.
Seperti pada Maroko, penjualan persenjataan ke UEA juga diproses setelah UEA mengakui kedaulatan dan bekerja sama secara resmi dengan Israel. Rabat mengumumkan bergabung dengan Bahrain, UEA, dan Sudan yang lebih dulu mengakui kedaulatan dan menjalin hubungan dengan Israel.
Bertahun-tahun sebelum setuju mengakui kedaulatan Israel, UEA mencoba membeli F-35 dan MQ-9A dari AS. UEA ingin mengganti 140 jet tempur Mirage dan F-16 yang dinilai sudah ketinggalan zaman.
Upaya itu terganjal, antara lain, oleh penolakan Israel, satu-satunya negara di Timur Tengah yang mengoperasikan F-35. Setelah UEA setuju mengakui kedaulatannya, Israel tidak lagi menolak penjualan F-35 ke UAE. Selain itu, AS juga berjanji akan menjaga keunggulan persenjataan Israel di kawasan.
Sementara terhadap Sudan, AS setuju mencabut negara itu dan sejumlah tokohnya dari daftar penyokong terorisme. Persetujuan diberikan Washington setelah Khartoum mengakui kedaulatan dan menjalin hubungan resmi dengan Israel. Washington juga menjanjikan paket bantuan miliaran dollar AS untuk Khartoum.
Dua hadiah
Adapun terhadap Rabat, sampai saat ini sudah ada dua hadiah selepas pengakuan atas kedaulatan Israel. Washington serta-merta mengakui kedaulatan Rabat atas Sahara Barat setelah Maroko-Israel berdamai dan mengumumkan pembukaan hubungan resmi. Selama bertahun-tahun, Maroko berusaha mencari pengakuan internasional atas kedaulatannya terhadap Sahara Barat.
Hadiah kedua yang diterima Rabat adalah persetujuan penjualan persenjataan. Center for International Policy (CIP), lembaga kajian di Washington, menyebut Rabat membeli 25 F-16 dan peralatan pendukung senilai 3,8 miliar dollar AS dan peningkatan skuadron F-16 lama senilai 985 juta dollar AS pada 2017-2019.
Rabat juga membeli 36 helikopter serbu Apache AH-64E dan peralatan pendukung senilai 4,25 miliar dollar AS. Sementara pada 2020, sebelum pengumuman kontrak pembelian pesawat nirawak, Rabat mengikat kontrak 240 juta dollar AS untuk pembelian 25 kendaraan tempur dari AS.
SIPRI, lembaga kajian pertahanan dan perdamaian di Swedia, menempatkan Maroko di peringkat ke-31 dalam daftar importir persenjataan global 2018. Menurut CIP, sebanyak 91 persen persenjataan Maroko dibeli dari AS. Sisanya dibeli dari Perancis dan Inggris.
AS juga tercatat sebagai pemasok utama persenjataan ke Timur Tengah dan Afrika Utara. Bersama Tunisia, Aljazair, Libya, dan Mesir, Maroko adalah negara Afrika Utara dan populasi mayoritasnya adalah etnis Arab.
CIP menyebutkan, AS menguasai 48 persen pasar senjata Timur Tengah dan Afrika Utara pada 2015-2019. Sementara Rusia memasok 17 persen, Perancis 11 persen, dan Inggris serta Jerman sama-sama 5 persen. Dengan penjualan mayoritas berupa pesawat nirawak, China memasok hingga 3 persen senjata ke kawasan.
Adapun pembeli utamanya adalah Arab Saudi yang dengan porsi 29,95 persen, Mesir 14,2 persen, dan Aljazair 10,42 persen. Sementara porsi negara lain di bawah aras 10 persen, yakni UEA 8,45 persen, Irak 8,4 persen, Qatar 8,37 persen, Israel 4,87 persen, Turki 4,4 persen, Oman 2,9 persen, dan Maroko 2,09 persen. (REUTERS)