Inggris Amankan Perdagangan Bebas Pasca-Brexit dengan Singapura
Setelah dengan Singapura, Inggris berharap segera menandatangani kesepakatan perdagangan bebas dengan Vietnam.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·4 menit baca
SINGAPURA, JUMAT — Inggris telah menandatangani kesepakatan perdagangan bebas dengan Singapura, Kamis (10/12/2020), yang mencakup perdagangan senilai 17,6 miliar pounds atau Rp 330,4 triliun. Kesepakatan itu adalah bagian pakta perdagangan yang ingin diamankan Inggris di dunia pasca-Brexit.
London menargetkan perjanjian dagang serupa akan segera terjalin dengan Vietnam dalam waktu dekat dan menjadi jalan untuk terlibat dalam Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP).
Menteri Perdagangan Internasional Inggris Liz Truss datang langsung ke Singapura dan menandatangani perjanjian itu. Ia mengatakan, kesepakatan itu adalah yang terbesar kedua yang ditandatangani Inggris di Asia Pasifik.
Pakta perdagangan bebas Inggris itu yang pertama dengan negara anggota Perhimpunan Bangsa-bangsa di Asia Tenggara (ASEAN). Kesepakatan itu dilakukan ketika para pejabat Inggris dan Uni Eropa (UE) berupaya memecahkan kebuntuan atas hubungan perdagangan masa depan kedua pihak.
Keduanya mengakui bahwa perbedaan signifikan masih menghalangi kesepakatan akhir.
Inggris telah meninggalkan UE pada 31 Januari 2020. Namun, London tetap berada dalam struktur ekonomi UE sampai periode transisi berakhir pada 31 Desember tahun ini.
Kesepakatan Inggris-Singapura sebagian besar mencerminkan kesepakatan yang telah dimiliki Singapura dengan UE. Secara efektif kesepakatan itu memungkinkan perjanjian perdagangannya berlanjut seperti sebelumnya setelah 1 Januari 2021.
Truss mengatakan, pakta perdagangan dengan Singapura ”menjamin kepastian” bagi dunia bisnis kedua negara. Perjanjian itu sekaligus merupakan bukti lebih lanjut bahwa keduanya dapat berhasil menunjukkan dan melanjutkan posisi mereka negara dalam jaminan perdagangan secara independen. Singapura adalah mitra dagang terbesar Inggris di Asia Tenggara.
”Lima puluh lima tahun setelah kemerdekaan Singapura, Inggris muncul kembali sebagai negara yang sepenuhnya merdeka dan kekuatan utama dalam perdagangan global,” kata Truss menjelang penandatanganan.
”Bersama-sama, kami membuka jalan untuk masa depan yang lebih cerah, kaya akan potensi dan peluang ekonomi.”
Inggris adalah mitra dagang terbesar ketiga untuk barang dan terbesar kedua untuk jasa bagi Singapura, negara kota berpenduduk 5,7 juta jiwa. Inggris juga merupakan tujuan investasi utama Singapura di Benua Eropa.
Data resmi Pemerintah Singapura menunjukkan total perdagangan bilateral antara kedua negara bernilai 13,5 miliar dollar AS pada 2019.
Truss juga diharapkan untuk menandatangani kesepakatan serupa dengan Vietnam untuk memastikan perdagangan berlanjut dengan ketentuan yang sama di tahun-tahun mendatang.
Para pejabat Inggris mengatakan kedua kesepakatan itu akan membawa Inggris selangkah lebih dekat untuk bergabung dengan CPTPP, blok perdagangan regional yang berkembang selain Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP).
”Bergabung dengan perjanjian itu akan memberi bisnis Inggris pintu gerbang yang tak tertandingi ke kawasan Pasifik,” kata Truss.
Truss dan mitranya dari Singapura, Chan Chun Sing, juga mengatakan mereka berencana untuk memulai pembicaraan untuk jalinan ”Perjanjian Ekonomi Digital”. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan perdagangan digital Inggris dan jalinan kemitraan usahawan dari negara itu dengan negara-negara di Asia.
”Ini adalah bagian penting dari visi kami bagi Inggris di tingkat global yang berada di pusat jaringan kesepakatan dengan negara-negara dinamis di kawasan Asia Pasifik dan Amerika sebagai pusat perdagangan jasa dan teknologi secara global,” kata Truss dalam sebuah pernyataan.
Inggris baru-baru ini menyetujui kesepakatan perdagangan serupa dengan Jepang dan Kanada. Kesepakatan-kesepakatan itu bakal memungkinkan Inggris melanjutkan perdagangan di bawah banyak persyaratan yang sama dengan perjanjian UE saat ini setelah periode transisi Brexit berakhir.
Inggris juga merundingkan perjanjian perdagangan bebas dengan negara-negara seperti Australia yang saat ini tidak memiliki kesepakatan perdagangan dengan UE.
Media BBC menyebutkan, perjanjian Inggris-Singapura tersebut menghapus tarif dan memberi kedua negara akses ke pasar layanan satu sama lain. Perjanjian itu juga akan memotong hambatan nontarif untuk produk-produk elektronika, mobil dan suku cadang kendaraan, produk farmasi, perangkat medis, dan pembangkit energi terbarukan.
Bea masuk kedua pihak akan dihapus pada November 2024, waktu yang sama dengan pakta antara UE dan Singapura. ”Di luar manfaat yang signifikan bagi bisnis kami masing-masing, (kesepakatan) tersebut merupakan pernyataan yang kuat terhadap proteksionisme dan nativisme,” kata Chan.
Nativisme adalah sikap atau paham suatu negara atau masyarakat terhadap kebudayaan sendiri berupa gerakan yang menolak pengaruh, gagasan, atau kaum pendatang. Chan menambahkan bahwa perjanjiannya dengan Inggris menjadi ”penting dalam memastikan pemulihan pascapandemi yang kuat dan tangguh bagi dunia”. (AP/REUTERS)