Indonesia Bisa Jadi Penghubung Pasifik-Asia Tenggara
Kesamaan budaya Indonesia-Pasifik memudahkan pendekatan Indonesia dengan negara-negara di kawasan Pasifik. Kehadiran Indonesia di sana dihargai.
Oleh
kris mada
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Indonesia dapat menjadi penghubung bagi negara-negara di Pasifik Selatan dengan negara di kawasan. Indonesia juga harus lebih aktif di kawasan yang sejak lama dianggap penting di pentas global itu.
Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru Tantowi Yahya mengatakan, Indonesia dan negara-negara Pasifik sama-sama diuntungkan dengan kehadiran Indonesia di kawasan itu. ”Integrasi Indonesia-Pasifik menghadirkan kawasan dengan perekonomian senilai 2,4 triliun dollar AS dan penduduk 300 juta orang,” ujarnya dalam webinar yang diselenggarakan Kementerian Luar Negeri RI, Senin (7/2/2020).
Andre Omar Siregar dan Ozei Moechlis juga hadir sebagai pembicara di kegiatan itu. Andre adalah mantan Direktur Kerja Sama Intra Kawasan pada Direktorat Jenderal Asia dan Pasifik Kemenlu. Sementara Ozei merupakan pebisnis Indonesia yang beberapa tahun terakhir berusaha di 16 negara di Pasifik.
Tantowi mengatakan, Indonesia bisa menghubungkan kawasan Pasifik Selatan dengan Asia Tenggara. Pada kedua kawasan itu, kebetulan Indonesia sama-sama menjadi negara yang diperhitungkan. ”Indonesia punya banyak modal untuk masuk ke sana,” ujarnya.
Indonesia, lanjut Tantowi, mempunyai banyak kesamaan dengan negara-negara Pasifik. ”Sayangnya, Indonesia tidak terlalu dikenal dan informasi soal Indonesia yang beredar di sana cenderung sepihak dan tidak sesuai dengan fakta,” ujarnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak orang Pasifik mengetahui bahwa Indonesia adalah negara dengan orang Melanesia terbanyak. ”Kota Melanesia terbesar adalah Jayapura di Indonesia,” kata Tantowi.
Kesamaan
Sementara Andre menyebutkan, kesamaan budaya Indonesia-Pasifik memudahkan pendekatan Indonesia dengan negara-negara di kawasan itu. Kehadiran Indonesia di sana dihargai. ”Negara-negara Pasifik menghadapi banyak ancaman,” ucapnya.
Di sisi lain, secara geografis ataupun politis, Pasifik sangat penting. Di forum internasional, setiap negara mempunyai satu suara. Karena itu, banyak negara besar mendekati negara-negara Pasifik untuk kepentingan pemungutan suara di forum-forum internasional.
Kini, Pasifik, antara lain, diperebutkan China di satu sisi dan Amerika Serikat dengan para sekutunya di sisi lain. Dalam beberapa tahun terakhir, China terus memperluas pengaruhnya di sana. Bahkan, kini perwakilan diplomatik China lebih banyak dibandingkan perwakilan Taiwan yang dulu sangat banyak di sana.
”Australia sangat mendukung kehadiran Indonesia di Pasifik,” kata Andre.
Secara geografis, Pasifik penting karena berada di jalur komunikasi dan pelayaran internasional. Negara-negara itu juga mengendalikan perairan yang kaya sumber daya alam.
Adapun Ozei mengatakan, peluang usaha di Pasifik masih besar. Saat ini, memang ada sejumlah tantangan berusaha di sana. Salah satunya adalah masalah angkutan karena belum ada pelayaran langsung dari Indonesia ke negara-negara Pasifik. Meski demikian, ia menyakini bahwa ke depan akan semakin terbuka peluang usaha di Pasifik.
”Jangan melihat sekarang, lihat lima atau 10 tahun ke depan. Kawasan ini akan berkembang. Kalau hadir dari sekarang, kita bisa terlibat dalam perkembangan itu,” tutur pengusaha yang punya unit usaha utama di Fiji itu.
Apalagi, kini perwakilan diplomatik Indonesia sangat mendukung badan usaha dan WNI yang mau memperluas usaha di luar negeri. Ozei mengaku mendapat banyak dukungan dari perwakilan diplomatik RI di Pasifik Selatan dalam pengembangan usahanya di sana.