PM Inggris Boris Johnson akan bertemu Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen untuk mencari jalan keluar perundingan dagang antara keduanya. Masih ada tiga persoalan yang mengganjal perundingan kedua pihak.
Oleh
Mahdi Muhammad
·2 menit baca
LONDON, SABTU – Pemerintah Inggris dan Uni Eropa mencoba mencari terobosan baru sejumlah masalah perdagangan yang masih mengganjal jelang berakhirnya masa transisi Brexit pada akhir bulan ini. Tanpa kesepakatan, tarif akan diberlakukan atas barang yang diperdagangkan pada awal 2021.
Menurut jadwal, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson akan bertemu Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan sejumlah pejabat tinggi Uni Eropa, Sabtu (5/12) malam, untuk mencari sejumlah terobosan yang diharapkan menguntungan kedua belah pihak.
Pertemuan itu mendesak dilakukan setelah perundingan yang berlangsung selama sepekan terakhir gagal menghasilkan kesepakatan. Tim perunding kedua pihak meminta para pemimpin mereka untuk mencoba mempersempit kesenjangan karena sejak awal terdapat perbedaan yang signifikan antara keduanya.
Perundingan selama berbulan-bulan memang telah menghasilkan sejumlah kesepakatan. Tapi, masih terdapat sejumlah perbedaan serius diantara para pihak di lapangan, sebuah standar yagn harus dipenuhi Inggris bila ingin mengekspor produk mereka ke negara-negara Uni Eropa serta tata cara penyelesaian sengketa.
Hal itu menjadi kunci bagi UE, yang khawatir Inggris akan menurunkan standar sosial dan lingkungan serta memompa uang negara ke industrinya yang akhirnya menjadi saingan ekonomi dengan regulasi yang di bawah standar UE.
Selain itu, masalah hak tangkap juga menjadi kendala dalam proses negosiasi yang sudah berjalan sejak awal tahun. Sumber dari kedua belah pihak mengatakan kebuntuan itu berpusat pada tuntutan Prancis atas hak penangkapan ikan di perairan Inggris.
Tetapi tidak ada pihak yang meninggalkan pembicaraan. Hal itu menunjukkan mereka masih memiliki harapan untuk mengamankan kesepakatan perdagangan yang bernilai sekitar 1 triliun dolar Amerika Serikat per tahun. Jika kedua belah pihak gagal mencapai kesepakatan, proses perceraian Brexit selama lima tahun akan berakhir berantakan.
Michael Barnier, Ketua Tim Perunding UE, mengatakan, pihaknya tetap tenang meski waktu sudah sangat sempit. “Jika masih ada jalan, kami akan lihat,” katanya sesaat sebelum meninggalkan London.
Bila kedua pihak tidak menemukan jalan keluar dari kebuntuan negosiasi dagang ini, banyak pihak mengkhawatirkan dampak terhadap para pebisnis dan para investor serta konsumen. Kebuntuan perundingan akan memberikan dampak pada pasar keuangan dan dikhawatirkan akan membuat kekacauan rantai pasokan di wilayah Eropa dan sekitarnya. (AP/Reuters)