Arizona-Wisconsin Sahkan Kemenangan Biden, Trump Semakin Tak Berkutik
Wisconsin dan Arizona, dua negara bagian di AS yang suaranya menjadi rebutan dalam pemilu presiden AS 2020, mengesahkan kemenangan calon presiden dari Demokrat, Joe Biden, atas Presiden petahana Donald Trump.
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·4 menit baca
MIKE DE SISTI/MILWAUKEE JOURNAL-SENTINEL VIA AP
Petugas pemilu menghitung ulang surat suara yang masuk dalam pemilu presiden Amerika Serikat 2020 di Wisconsin Center, Wisconsin, Amerika Serikat, Sabtu (21/11/2020).
WISCONSIN, SELASA — Dua negara bagian yang termasuk menjadi arena pertarungan sengit kubu Partai Demokrat dan Republik dalam pemilu presiden Amerika Serikat 2020, yaitu Wisconsin dan Arizona, mengesahkan hasil pemilu dengan kemenangan Joe Biden, Senin (30/11/2020). Meskipun semakin sulit untuk berkutik, tim hukum Presiden Donald Trump tetap menggugat hasil itu.
Kemenangan Biden di Wisconsin disahkan setelah penghitungan ulang sebagian suara selesai dilakukan dengan hasil ada tambahan 20.600 suara kepada Biden. Hasil ini disetujui oleh Komisi Pemilu Wisconsin untuk kemudian disahkan oleh Gubernur Tony Evers, seorang Demokrat.
”Hari ini, saya menjalankan tugas untuk mengesahkan pemilu 3 November 2020,” kata Evers. ”Saya berterima kasih kepada penyelenggara pemilu dan petugas pemungutan suara di seluruh negara bagian yang telah bekerja tak kenal lelah untuk memastikan pemilu yang aman, adil, dan efisien. Terima kasih atas semua kerja kerasnya,” ujarnya, menambahkan.
Dengan disahkannya hasil pemilu ini, Trump memiliki waktu maksimal lima hari untuk mengajukan gugatan. Selama ini, Trump berupaya keras untuk membalikkan hasil pemilu dengan mendiskualifikasi 238.000 surat suara. Para pengacara Trump menuduh tanpa bukti bahwa terdapat kecurangan yang luas dan aktivitas ilegal dalam pemilu.
AP PHOTO/PATRICK SEMANSKY
Presiden AS Donald Trump berjalan dengan cucu-cucunya (Arabella Kushner, Theodore Kushner, dan Joseph Kushner) di Halaman Selatan Gedung Putih di Washington, AS, Minggu (29/11/2020). Mereka baru turun dari helikopter Marine One sepulang dari Camp David.
Tim kampanye Biden menyebutkan bahwa hasil penghitungan ulang ini menunjukkan bahwa Biden menang di Wisconsin secara meyakinkan dan tidak ada kecurangan. Meskipun seandainya Biden kalah di Wisconsin sekalipun, tambahan 10 suara Dewan Elektoral tidak akan cukup untuk membatalkan kemenangan Biden di seluruh negeri.
Sebelum Wisconsin mengesahkan kemenangan Biden, Senin pagi, otoritas di Negara Bagian Arizona mengesahkan kemenangan tipis Biden atas Trump.
Sekretaris Negara Bagian Arizona Katie Hobbs, seorang Demokrat, dan Gubernur Arizona Doug Ducey (Republikan) menjamin integritas pemilu sebelum mengesahkan hasilnya. ”Kami menjalankan pemilu yang baik di Arizona. Sistem pemilihannya kuat,” ujar Ducey. Arizona sukses menggelar pemilu campuran antara pemungutan suara langsung dan melalui pos di tengah pandemi.
Hobbs mengatakan, para pemilih di Arizona harus mengetahui bahwa pemilu di wilayahnya ”digelar dengan transparan, akurat, dan adil sesuai dengan hukum dan prosedur di Arizona meskipun banyak klaim berdasar yang bertentangan.”
AFP/ERIC BARADAT
Aktivis dan para pendukung calon presiden AS dari Demokrat berkumpul di Black Lives Matter Plaza yang berada persis di depan Gedung Putih, Washington DC, AS, 4 November 2020.
Biden menjadi calon presiden Demokrat kedua yang menang di Arizona dalam 70 tahun terakhir. Hasil akhir pemilu di negara bagian ini menunjukkan ia unggul atas Trump dengan selisih 10.457 suara atau 0,3 persen dari hampir 3,4 juta surat suara yang masuk.
Ngotot tak menerima
Meskipun Hobbs, Ducey, jaksa agung negara bagian, dan hakim agung negara bagian mengesahkan hasil pemilu di Arizona, pengacara Trump, Rudy Giuliani dan Jenna Ellis, bertemu di hotel Phoenix, tidak jauh dari pusat pemerintahan negara bagian, dan menyampaikan klaim kecurangan di Arizona.
”Para pejabat yang mengesahkan hasil pemilu tidak berusaha mencari kebenaran, yang bagi kami memberikan alasan yang pas bagi legislatif negara bagian untuk mengambil alih penyelenggaraan pemilu karena dilakukan secara tidak bertanggung jawab dan tidak adil,” ujar Giuliani.
Sembilan anggota parlemen Republikan menghadiri acara itu. Mereka telah meminta izin untuk menggelar dengar pendapat resmi di Capitol, tetapi ditolak.
AFP/MANDEL NGAN
Foto tanggal 19 November 2020 ini memperlihatkan pengacara pribadi Presiden AS Donald Trump, Rudy Giuliani (kiri), berbicara dalam konferensi pers di markas Komite Nasional Republikan di Washington DC, AS.
Di Twitter, Trump mencaci Ducey dengan menulis, ”Mengapa dia terburu-buru memenangkan seorang Demokrat, terutama ketika begitu banyak penipuan mengerikan terungkap dalam dengar pendapat sekarang.”
”WOW, total korupsi pemilu di Arizona. Sidang dengar pendapat sekarang!” cuit Trump di Twitter mengomentari hasil pemilu di Arizona.
Gugatan gagal terus
Gugatan pemilu yang diajukan oleh tim kampanye Trump atau para pendukungnya di sejumlah negara bagian umumnya tidak berhasil. Namun, Trump terus saja menuduh tanpa dasar menolak mengakui kekalahan.
Di Pennsylvania, misalnya. Mahkamah Agung Pennsylvania menolak dengan suara bulat gugatan Partai Republik yang menuntut pembatalan surat suara via pos yang masuk atau mencabut semua suara yang masuk dan mengizinkan legislatif negara bagian untuk menentukan pemenang pemilu. Pennsylvania mengesahkan kemenangan Biden pada 24 November lalu.
Kecurangan yang dituduhkan Trump tidak memiliki bukti. Bahkan, para pejabat pemilihan dari kedua partai, baik Demokrat maupun Republik, telah menyatakan di depan publik bahwa pemilu berjalan lancar. Pemantau internasional, yang ikut mengawasi jalannya pemilu dan penghitungan suara, juga mengonfirmasi tidak ada kejanggalan yang serius. (AP/AFP)