Perempuan dan Golongan Kulit Berwarna Perkuat Pemerintahan Biden-Harris
Presiden AS terpilih, Joe Biden, mengisi tim komunikasinya dengan perempuan profesional di bidangnya. Tidak hanya profesional, perempuan kulit berwarna juga mendapat tempat dalam tim ekonomi pemerintahan Biden-Harris.
Oleh
Mahdi Muhammad
·3 menit baca
WASHINGTON, SENIN — Presiden Amerika Serikat terpilih Joe Biden ingin mengembalikan keakraban sekaligus transparansi pemerintahannya kepada masyarakat melalui media dengan menempatkan sejumlah profesional dalam bidang komunikasi. Tidak hanya itu, Biden juga menginginkan keberagaman di dalam penunjukan para stafnya di Gedung Putih dengan memprioritaskan perempuan untuk mengisi tim komunikasinya.
Sebanyak empat dari tujuh posisi tertinggi pada tim komunikasi Gedung Putih akan ditempati oleh perempuan kulit berwarna. Ini adalah untuk pertama kalinya seluruh anggota senior tim komunikasi Gedung Putih diisi oleh perempuan.
Biden, dalam pernyataannya, Minggu (29/11) waktu setempat, menyatakan, adalah keinginannya untuk berkomunikasi secara langsung dengan jujur kepada rakyat Amerika Serikat sebagai salah satu tugas penting seorang presiden. Tim komunikasi yang ditunjukkan akan membantu dirinya menghubungkan rakyat dengan Gedung Putih.
”Para komunikator yang berkualitas dan berpengalaman ini membawa perspektif yang berbeda ke dalam pekerjaan mereka dan komitmen bersama untuk membangun kembali negara ini dengan lebih baik,” kata Biden.
Biden memilih orang-orang lama, yang pernah bekerja ketika dirinya menjadi wakil presiden semasa Barack Obama memimpin Amerika Serikat, untuk mengisi tim komunikasinya. Kate Bedingfield, direktur kampanye Biden, akan mengisi posisi teratas di tim komunikasi Gedung Putih sebagai direktur komunikasi. Sementara Jen Psaki, juru bicara Partai Demokrat, akan menjadi sekretaris persnya.
Dengan komposisi seperti ini, Biden akan membalikkan cara pemerintahan lama berkomunikasi dengan pers. Pada masa pemerintahan Trump, tim komunikasi Gedung Putih tergolong jarang mengadakan komunikasi dengan pers yang memang ditempatkan di kantor kepresidenan. Kalaupun ada, sering kali penuh ketidakakuratan dan bahkan kebohongan.
Tidak jarang Trump mengambil alih tugas sekretaris persnya dengan menerima pertanyaan dari media. Tidak jarang dia mengabaikan keberadaan jurnalis yang sehari-hari bertugas di Gedung Putih dan memilih berbicara langsung dengan jaringan televisi Fox News.
Ekonomi
Menyusul keputusan menunjuk Janet Yellen untuk memimpin Departemen Keuangan, Biden juga tampaknya ingin memperkuat tim ekonominya dengan menempatkan perempuan-perempuan yang profesional di bidangnya untuk mengisi sejumlah pos penting.
Biden akan menunjuk Neera Tanden, presiden dan CEO lembaga pemikir liberal Center for American Progres, untuk memimpin Kantor Manajemen dan Anggaran (OMB).
Sebagai Kepala OMB, Tanden akan bertanggung jawab untuk mempersiapkan pengajuan anggaran Biden dan akan memerintahkan beberapa ratus analis anggaran, ekonom, dan penasihat kebijakan dengan pengetahuan mendalam tentang cara kerja pemerintah.
Selain itu, dia juga menunjuk ekonom perempuan dari Universitas Princeton, Cecilia Rouse, untuk memimpin Dewan Penasihat Ekonomi pemerintahan Joe Biden-Kamala Harris bersama dengan Brian Deese. Sama halnya dengan Nanden dan Bedingfield, Rouse dan Deese adalah wajah lama bagi Biden karena mereka pernah bertugas sebagai penasihat ekonomi mantan Presiden Obama.
Pemilihan anggota tim ekonomi Biden-Harris telah menjadi subyek tarik-menarik kelompok tengah Partai Demokrat, yang menginginkan kembalinya orang-orang profesional yang keahlian dan kompeten menduduki jabatan utama, berhadapan dengan kelompok progresif , yang menginginkan pemenuhan janji kampanye untuk membuat kapitalisme AS menjadi lebih adil bagi seluruh rakyat. Tarik-menarik ini menjadi lebih sulit karena krisis ekonomi yang terjadi akibat pandemi Covid-19. Biden harus memilih pragmatisme ekonomi untuk membuat perekonomian berjalan atau berjuang soal keadilan dan pemerataan.
Dalam pandangan Matt Bennet, salah satu pendiri lembaga konsultan politik Third Way, pilihan orang yang menduduki tim ekonomi Biden melambangkan keberagaman yang luas, tingkat keahlian yang mendalam, dan bekal pengalaman yang panjang.
Akan tetapi, tak semua sepakat dengan pilihan Biden. Jeff Hauser, Direktur Revolving Door Project, mengkritik pemilihan Deese sebagai penasihat ekonomi. Deese, yang saat ini memiliki jabatan di BlackRock Inc, sebuah perusahaan manajemen aset terbesar di dunia, mungkin akan berdampak pada kebijakan yang akan diambil oleh pemerintahan Biden-Harris.
”Dia akan absen dari sebagian besar pekerjaannya atau melanjutkan tanpa memperhatikan konflik kepentingan,” kata Hauser. BlackRock tidak segera menanggapi permintaan komentar.(AP/AFP/Reuters)