Angkatan Udara Israel menyerang dua tempat pembuatan amunisi roket, sebuah kompleks militer, dan bangunan bawah tanah milik Hamas di Jalur Gaza.
Oleh
Pascal S Bin Saju
·2 menit baca
GAZA CITY, MINGGU — Israel, Minggu (22/11/2020), mengatakan, militernya telah menyerang beberapa target Hamas di Gaza. Serangan udara itu untuk membalas tembakan roket dari wilayah kantong Palestina ke Israel, Sabtu malam.
Kementerian Pertahanan Israel, Minggu ini, mengatakan, Angkatan Udara Israel menarget dua tempat pembuatan amunisi roket, sebuah kompleks militer, dan bangunan bawah tanah. Semua sasaran itu merupakan fasilitas militer Hamas.
Menurut Angkatan Bersenjata Israel, sebuah roket telah ditembakkan ke Israel dari Jalur Gaza pada Sabtu malam. Tembakan terjadi tak lama setelah sirene peringatan terdengar di kota Ashkelon, Israel selatan.
Militer Israel tidak menjelaskan secara rinci tentang dampak serangan roket Hamas. Namun, layanan darurat negara itu mengatakan, mereka tidak menerima pemberitahuan tentang adanya korban luka. Media Israel mengatakan, proyektil jatuh di tanah lapang.
Tembakan roket terbaru, yang dilaporkan berasal dari daerah kantong Palestina yang dikuasai Hamas, terjadi setelah dua roket ditembakkan dari jalur pantai ke Israel, Minggu lalu.
Tidak ada korban atau kerusakan akibat serangan roket Minggu lalu itu. Israel lalu membalas dengan mengerahkan pesawat tempur, helikopter, dan tank. Serangan balasan itu mengenai obyek yang dikatakan tentara Israel sebagai sasaran Hamas.
Menurut AFP, tidak ada yang mengklaim bertanggung jawab atas tembakan roket pada 15 November itu. Namun, Israel secara rutin meminta pertanggungjawaban kelompok Islam Hamas atas semua serangan yang berasal dari wilayahnya.
Hamas, yang dianggap sebagai kelompok teroris oleh Israel, menguasai Gaza dari gerakan Fatah, rivalnya di Palestina, pada tahun 2007.
Sejak saat itu, Hamas telah tiga kali berperang dengan Israel di wilayah pesisir tempat tinggal sekitar 2 juta orang Palestina. Israel sejak saat itu mempertahankan blokade yang melumpuhkan Jalur Gaza untuk mengisolasi Hamas. (AFP)