Jepang Siap Perluas CPTPP, China dan Inggris Kemungkinan Bergabung
Jepang adalah salah satu motor CPTPP, forum yang menghubungkan 11 negara di kawasan Asia Pasifik, termasuk Kanada dan Australia. Saat ini Jepang diharapkan dapat membujuk AS untuk mau bergabung kembali.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·3 menit baca
TOKYO, JUMAT — Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga menyatakan Jepang bersiap melanjutkan negosiasi sekaligus memperluas cakupan pakta perdagangan bebas regional Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP). Perluasan itu memungkinkan Pemerintah China dan Inggris yang keluar dari Uni Eropa bergabung dalam kesepakatan tersebut.
”Jepang akan mencita-citakan Kawasan Perdagangan Bebas Asia-Pasifik melalui kesepakatan awal RCEP serta implementasi dan perluasan CPTPP yang stabil dengan keketuaan Jepang tahun depan,” kata Suga. Pernyataan itu disampaikan Suga melalui sebuah pesan video yang telah direkam sebelumnya dan dirilis pada Jumat (20/11/2020). Rilis video itu disampaikan pada APEC CEO Dialogues 2020 yang menjadi bagian dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC). KTT APEC sendiri digelar secara virtual dan dikoordinasikan oleh Malaysia sebagai tuan rumah.
Forum CPTPP menghubungkan 11 negara di kawasan Asia Pasifik, termasuk Kanada, Australia, dan Jepang. Sebelumnya kerja sama itu bernama Kemitraan Trans-Pasifik (TPP), di mana Amerika Serikat ada di dalamnya. Blok perdagangan itu masuk dalam usulan pemerintahan Barack Obama. Namun, di masa pemerintahan Presiden Donald Trump, AS menarik keikutsertaannya dan inisiatif kemitraan itu dipegang Jepang sekaligus berganti nama menjadi CPTPP.
Sebelumnya, 15 negara di Asia Pasifik, yakni 10 negara anggota Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN), China, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru, pekan lalu menandatangani pakta perdagangan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP). Perjanjian itu ditandatangani di akhir KTT ASEAN yang digelar secara virtual di Hanoi. Kawasan perdagangan bebas Asia Pasifik berpotensi lebih besar dari RCEP mengingat forum APEC terdiri dari 21 negara.
Seorang juru bicara kementerian perdagangan China mengatakan pada Kamis (19/11/2020) bahwa negaranya terbuka untuk gagasan bergabung dengan CPTPP. Secara terpisah Inggris awal tahun ini mengumumkan niatnya untuk dapat bergabung dengan blok perdagangan itu.
Seorang juru bicara kementerian perdagangan China mengatakan pada Kamis (19/11/2020) bahwa negaranya terbuka untuk gagasan bergabung dengan CPTPP. Secara terpisah Inggris awal tahun ini mengumumkan niatnya untuk dapat bergabung dengan blok perdagangan itu.
Menteri Luar Negeri China yang juga menjabat penasihat negara, Wang Yi, dijadwalkan melakukan perjalanan ke Tokyo pekan depan. Hal itu akan menandai kunjungan tingkat tinggi pertama di antara kedua negara sejak wabah Covid-19 merebak, demikian dikatakan Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi dalam keterangan persnya di Tokyo pada Jumat.
Japan Times dalam tajuk rencananya pada Kamis mendorong peran Tokyo yang lebih besar dalam kerja sama multilateral di bidang perdagangan. Ada kelindan antara RCEP dan CPTPP. Setidaknya terdapat enam negara yang sejauh ini menjadi anggota RCEP, terlibat dalam negosiasi CPTPP, di antaranya Jepang, Australia, Selandia Baru, dan Singapura.
Tokyo diharapkan dapat bekerja sama dengan negara-negara itu untuk memastikan bahwa RCEP berkembang menuju keterbukaan dan liberalisasi yang lebih besar ke arah kesepakatan yang lebih besar dan lebih komprehensif; idealnya, akhirnya ada merger dengan CPTPP.
Peran Jepang yang sama juga didorong untuk dapat meyakinkan kembali AS agar negara itu dapat bergabung kembali ke TPP/CPTPP dan berkomitmen kembali pada kawasan Asia. Keputusan AS untuk mundur dari CPTPP, yang saat itu dikenal sebagai TPP, merupakan kesalahan strategis, yang sangat mengurangi pengaruh Washington di kawasan tersebut.
Presiden terpilih AS, Joe Biden, dinilai memahami kebutuhan untuk terlibat kembali dengan Asia, termasuk dalam forum perdagangan seperti CPTPP. Dia mengakui bahwa pengaruh berasal dari pembuatan aturan dan AS harus bergabung dengan berbagai institusi untuk membentuk masa depan mereka dan wilayah secara keseluruhan.
Biden dinilai paham bahwa dirinya harus mengatasi Covid-19 terlebih dahulu di negaranya dan membangun kembali daya saing AS. Warga AS disebut menghargai perdagangan bebas dan globalisasi, tetapi mereka juga ingin para pemimpin mereka terhubung kembali dengan kelas menengah dan membantu mengamankan masa depan mereka. Maka, Jepang didorong membantu AS untuk lebih memahami bahwa semakin dalam terintegrasi dengan kawasan, semakin makmur dan aman sebuah kawasan dan juga AS. (REUTERS)