Perang dagang AS-China bisa meningkatkan nilai tambah ekspor Indonesia ke AS menjadi total 20,8 miliar dollar AS.
Oleh
Kris Mada
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kemenangan Joe Biden dalam pemilu presiden Amerika Serikat tidak akan serta-merta mengakhiri perang dagang AS-China yang meletus di masa pemerintahan Presiden Donald Trump. Indonesia bisa diuntungkan jika pertarungan dua negara besar itu berlanjut.
”Biden sepaham dengan Trump bahwa transaksi dagang dan investasi dengan China diwarnai kecurangan serta risiko keamanan nasional dan pencurian kekayaan intelektual,” kata Kepala Pusat Kajian Iklim Usaha dan Rantai Nilai Global pada Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia Mohammad D Revindo, Kamis (19/11/2020), di Jakarta.
Revindo dan tim LPEM UI juga menuangkan pendapatnya itu dalam Analisis Ekonomi LPEM UI edisi November 2020. Meski akan melanjutkan perang dagang dan perseteruan dengan China, menurut Revindo, Biden akan mengambil langkah berbeda dari Trump.
Alih-alih perang tarif bea masuk impor dan pendekatan unilateral, Biden akan menggunakan pendekatan multilateral dan menggalang dukungan sekutunya.
Kelanjutan pertarungan itu akan berimbas pada pengurangan transaksi perusahaan AS di China. Dampaknya, perusahaan AS bisa memindahkan lokasi usaha ke luar China dan Indonesia termasuk calon potensial relokasi.
LPEM UI memperkirakan, perang dagang AS-China meningkatkan nilai tambah ekspor Indonesia ke AS menjadi total 20,8 miliar dollar AS. Di sisi lain, nilai tambah ekspor Indonesia ke China bisa menurun dengan total 24,26 miliar dollar AS.
Komoditas Indonesia yang akan naik adalah produk kulit, elektronika, komputer, optik, wol dan bahan tekstil dari hewan, mesin dan peralatan, serta produk tekstil lainnya.
Di sisi lain, produk sawit bisa tertekan oleh kemenangan Biden. Sebab, Biden dan Demokrat menunjukkan komitmen lebih besar pada isu lingkungan hidup dan perubahan iklim. Sementara sawit dipersepsikan secara negatif terhadap kedua isu itu.
LPEM UI juga mencatat Biden menyebut Indonesia sebagai mitra aliansi yang akan dibangun AS bersama Jepang, Korea Selatan, dan Korea Selatan. Komitmen Biden untuk lebih aktif di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) juga bagus bagi Indonesia. Sebab, hal itu berpotensi menurunkan tarif atas produk ekspor Indonesia.
Suara Biden
Sementara dari AS dilaporkan, proses penghitungan suara pemilu 2020 terus berlanjut. Dengan 155 juta suara yang sudah dihitung, Biden mendapat hampir 80 juta suara atau tertinggi sepanjang sejarah AS. Jumlah pemilih di pemilu 2020 juga tertinggi secara persentase maupun total. Partisipasi pemilih mencapai 65 persen.
Sampai sekarang, panitia pemungutan suara (PPS) di 50 negara bagian AS terus menghitung suara pemilu 2020. Di Georgia, PPS menghitung ulang karena selisih suara antara Biden dengan Trump tidak sampai 0,3 persen. Hukum Georgia mewajibkan hitung ulang jika selisih suara peserta pemilihan presiden tidak sampai 0,5 persen.
Meski ada hitung ulang, PPS Georgia menduga tidak akan ada perubahan perolehan suara. Sebab, seluruh suara sudah dihitung secara cermat dan transparan sesuai ketentuan. Dengan demikian, jumlah suara Biden di Georgia akan tetap saat nanti akhirnya ditetapkan selambat-lambatnya pada pekan keempat November 2020.
Kemenangan di Georgia akan membuat Biden meraih total 306 suara perwakilan. Kini, Biden diperkirakan telah meraih 290 suara perwakilan. Untuk menang pemilu, setiap Capres AS harus meraih sekurangnya 270 dari 538 suara perwakilan.
Dewan Elektoral, perwakilan pemilih di negara bagian yang akan menentukan suara perwakilan, akan rapat pada 14 Desember 2020. Karena itu, hasil penghitungan suara harus sudah ditetapkan dan muktamad paling lambat pada 13 Desember 2020.
Status berkekuatan hukum tetap berarti seluruh gugatan terhadap hasil penghitungan suara sudah diselesaikan. Kini, ada sejumlah gugatan terkait hasil penghitungan suara. Sebagian besar diajukan Trump yang menuding ada kecurangan meluas, terstruktur, dan masif di pemilu.
Sebagian gugatan sudah ditolak hakim karena dinilai tidak cukup bukti. Meski demikian, tim Trump tidak puas dan mengupayakan banding hingga kasasi. (AP/REUTERS)