Perdamaian dan keamanan menghadapi ancaman lebih besar tahun ini.
Oleh
Luki Aulia
·3 menit baca
WASHINGTON DC, JUMAT — Pemerintah Amerika Serikat belum memutuskan pemimpin delegasi AS dalam pertemuan tingkat menteri Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik atau APEC, 20 November mendatang. Sampai sejauh ini dikabarkan, Wakil Menteri Luar Negeri AS Stephen Biegun yang akan datang mewakili AS pada pertemuan yang akan terselenggara secara virtual karena alasan pandemi Covid-19 itu.
Sampai saat ini, Presiden AS Donald Trump masih disibukkan dengan proses gugatan hasil penghitungan suara dalam pemilihan presiden AS, pekan lalu. Trump menolak mengakui kemenangan presiden terpilih Joe Biden yang akan mulai memimpin AS, Januari mendatang.
Asisten Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk urusan Australia, Selandia Baru, dan Kepulauan Pasifik, Sandra Oudkirk, Kamis (12/11/2020), berharap pertemuan APEC bisa mendorong kerangka kerja untuk 20 tahun mendatang.
”Sebenarnya pembahasannya sudah hampir sampai tahap final, tetapi belum ada kesepakatan,” ujarnya.
Selain KTT APEC, AS juga belum memutuskan pemimpin delegasi AS dalam pertemuan virtual KTT Asia Timur (EAS) yang tahun ini dipimpin oleh Vietnam meski pemerintahan Trump menempatkan isu Asia Pasifik dan China sebagai prioritas kebijakan luar negerinya. Trump pernah hadir dalam pertemuan AS dan ASEAN di Manila, Filipina, pada 2017, tetapi belum pernah hadir penuh pada pertemuan EAS.
Oudkirk menjelaskan, menjelang KTT APEC, berbagai upaya sudah dilakukan untuk fokus pada strategi pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19. AS telah mendorong negara-negara lain untuk menghindari pembatasan aliran data lintas batas dan untuk berkomitmen pada pasar terbuka dalam bidang jasa.
KTT ASEAN
Pada tahun ini, KTT ASEAN juga terselenggara secara virtual. Saat membuka KTT ASEAN, Kamis, Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc menyoroti tantangan yang dihadapi negara-negara anggota ASEAN tahun ini. Dalam pertemuan ini diharapkan akan membicarakan beragam isu, termasuk sengketa di Laut China Selatan, pandemi Covid-19, dan perdagangan.
”Perdamaian dan keamanan menghadapi ancaman lebih besar tahun ini karena meningkatnya risiko perilaku negara yang tidak bisa diprediksi, persaingan, dan friksi kekuatan besar yang menantang sistem multilateral internasional, meningkatnya masalah keamanan nontradisional, dan munculnya kecenderungan ekstremis,” kata Phuc di hadapan sekitar 200 pejabat Vietnam dan diplomat asing negara-negara anggota ASEAN yang hadir di Hanoi, Vietnam.
Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam, Nguyen Phu Trong, mengajak semua anggota ASEAN untuk saling percaya demi kepentingan rakyat karena pandemi Covid-19 ini sudah mengacaukan kehidupan rakyat dan perekonomian.
”Semua negara di dunia ini membutuhkan perdamaian, stabilitas, dan pembangunan. Rakyat harus dilindungi agar bisa melewati masa sulit ini,” ujarnya.
Selama KTT ASEAN ini pun akan ada pertemuan-pertemuan terpisah dengan para pemimpin China, Korea Selatan, dan India. ASEAN juga akan bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga.
Suga, yang mulai berkuasa sejak pertengahan September lalu, menekankan pentingnya kerja sama antara Jepang dan negara-negara anggota ASEAN untuk meraih perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan. Ia juga mempromosikan ”Indo-Pasifik yang Bebas dan Terbuka”, visi kerja sama ekonomi serta keamanan yang sudah dimulai Jepang dan AS untuk menghadapi pengaruh China di Indo-Pasifik.
Dalam pertemuan ASEAN dan India, Perdana Menteri India Narendra Modi mengumumkan kontribusi 1 juta dollar AS untuk Dana Tanggap Covid-19 ASEAN dan menekankan pentingnya konektivitas digital serta jalan antara India dan negara-negara di Asia Tenggara
ASEAN juga menjadwalkan pertemuan dengan AS pada Sabtu mendatang, tetapi sampai saat ini belum ada konfirmasi kehadiran Trump. Sementara ada pula agenda pertemuan terpisah terkait inisiatif perdagangan yang didukung China, Minggu mendatang.
Hasil pertemuan itu diharapkan akan menyepakati perjanjian perdagangan yang mencakup hampir sepertiga dari ekonomi dunia. Anggota dari inisiatif ini adalah ke-10 negara anggota ASEAN, China, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru. (REUTERS/AFP/AP)