Regulator China telah memberi tahu Grup Ant bahwa perseroan tidak dapat melanjutkan IPO hingga memenuhi persyaratan modal baru. Sejumlah batasan juga diberlakukan pada manajemen perseroan.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·4 menit baca
Debut pencatatan saham raksasa Grup Ant di bursa saham Shanghai dan Hong Kong ditangguhkan, Selasa (3/11/2020). Tak hanya mengganggu penawaran umum perdana (IPO) terbesar global senilai 34,5 miliar dollar AS bagi perseroan, penangguhan itu juga menimbulkan pertanyaan soal perbandingan posisi dan peran sebuah perseroan raksasa dengan negara sebagai institusi bagi perekonomian.
Otoritas bursa Shanghai mengutip soal adanya perubahan regulasi dalam industri Ant dan kemungkinan kegagalan memenuhi persyaratan IPO sebagai alasan penangguhan. Namun, tidak ada rincian lebih lanjut tentang alasan penangguhan itu. Grup Ant menyatakan akan menangguhkan debutnya di Hong Kong karena penangguhan di Shanghai. Saham perdana perusahaan itu awalnya mulai diperdagangkan di kedua bursa pada Kamis (5/11/2020).
”Ada pertukaran pandangan tentang kesehatan dan stabilitas sektor keuangan,” demikian Grup Ant dalam pernyataan yang telah disiapkan perseroan. Perseroan menyatakan, pihaknya ”berkomitmen melaksanakan pendapat-pendapat dalam pertemuan” itu, tetapi tidak memberi rincian.
”Kami akan terus meningkatkan kemampuan untuk memberikan layanan inklusif dan mendorong pembangunan ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat biasa,” kata perseroan.
Penangguhan pencatatan saham perdana itu menyusul digelarnya pertemuan antara pihak regulator dan pimpinan eksekutif Grup Ant, Senin (2/11/2020). Hadir dalam pertemuan itu sang pendiri perseroan, Jack Ma. Ma juga mendirikan Alibaba Group, perusahaan e-dagang terbesar di dunia berdasarkan volume penjualan. Ia lalu memisahkan layanan pembayaran Alipay untuk menciptakan perusahaan yang akhirnya menjadi Grup Ant itu.
Manajemen Grup Ant meminta maaf kepada investor. Mereka mengatakan akan menunggu pemberitahuan dari regulator tentang perkembangan selanjutnya.
Saham Alibaba yang diperdagangkan di Amerika Serikat ditutup, Selasa, anjlok lebih dari 8 persen. Ini menyamai penurunan persentase terbesar perseroan sejak hari pertama tercatat di Bursa Efek New York. Alibaba Group Holding Ltd, yang memiliki sepertiga saham Grup Ant, juga anjlok 7,1 persen di bursa saham Hong Kong. Aksi jual itu mengurangi kekayaan Jack Ma hampir 3 miliar dollar AS.
”Saya membaca hal ini adalah langkah kehumasan yang disengaja,” kata Sean Darby, kepala strategi ekuitas global pada lembaga Jefferies, yang dikutip Bloomberg. ”Ini telah terjadi sebelumnya ketika perusahaan tampak menjadi terlalu besar versus negara yang dilihat oleh pihak berwenang.”
Langkah penangguhan itu dinilai membalikkan salah satu kisah sukses bisnis terbesar China. Hal itu sekaligus menjadi pengingat yang penting dalam pengembangan pasar modal di suatu negara yang berkembang pesat.
Langkah penangguhan itu dinilai membalikkan salah satu kisah sukses bisnis terbesar di China. Hal itu sekaligus menjadi pengingat penting dalam pengembangan pasar modal di suatu negara yang berkembang pesat.
”Ini benar-benar mengejutkan,” kata Mike Bailey, direktur penelitian di FBB Capital Partners. ”Jika ada sesuatu yang aneh terjadi di sisi makro untuk pasar keuangan China atau di perusahaan, itu artinya ada sesuatu yang mengkhawatirkan.”
Sejumlah pertanyaan dilaporkan berkelindan di kalangan calon investor sejak rencana IPO Grup Ant diumumkan. Satu pertanyaan mendasar adalah jenis perusahaan itu, raksasa teknologi ataukah raksasa finansial?
Kejelasan status perusahaan itu penting bagi para calon investor, baik sesudah maupun sebelum IPO. Lewat layanan Alipay, grup itu tidak sekadar sistem pembayaran biasa, tetapi juga telah membangun kerajaan finansial.
Itu artinya, perseroan menghubungkan peminjam (debitor) dan pemberi pinjaman (kreditor) di China dengan proses pemberian pinjaman jangka pendek hanya dalam beberapa menit. Menggunakan kecerdasan buatan dan teknologi terbaru dalam industri keuangan lainnya, Alipay juga tidak sekadar alat pembayaran biasa, tetapi sudah berkembang lebih jauh menjadi pengelola produk asuransi hingga manajemen finansial atau wealth management, seperti layaknya perencana keuangan virtual.
Dengan kondisi itu, Ant memandang diri mereka sendiri sebagai vendor teknologi untuk lembaga keuangan. Ma menyebut kegiatan usaha yang dijalankan Grup sebagai sebagai techfin ketimbang fintech.
Regulator China telah memberi tahu Grup Ant bahwa perseroan tidak dapat melanjutkan IPO hingga memenuhi persyaratan modal baru dan batasan lain yang diberlakukan pada manajemen perseroan. Hal itu, menurut sejumlah sumber, berarti Ant harus membuat perubahan yang mencakup peningkatan modal di unit pinjaman mikro.
Perseroan juga harus mengajukan kembali izin unit untuk beroperasi secara nasional di China. Proses IPO diperkirakan akan tertunda sekitar enam bulan dan untuk sementara dana IPO akan dikembalikan ke investor sesegera mungkin.
Ma sendiri sudah menangkap adanya peringatan terhadap diri dan perusahaannya pada saat dipanggil regulator awal pekan ini. Bank Rakyat China dan tiga regulator keuangan teratas lainnya di China mengatakan bahwa perusahaan Ma akan menghadapi peningkatan pengawasan. Perseroan pun harus tunduk pada pembatasan yang sama atas modal dan utang yang serupa dengan bank.
Grup Ant telah lama dipandang sebagai juara dalam ekonomi China dan contoh bagaimana Partai Komunis China telah memungkinkan pengusaha—terutama di sektor teknologi—untuk berkembang. Kini penangguhan IPO itu dilihat pasar sebagai sebuah kemunduran.
Kondisi itu dinilai bisa merusak pasar keuangan di China, bahkan ketika Presiden Xi Jinping mencoba menciptakan bursa saham yang dapat menyaingi AS. (AFP/REUTERS)