AS Gandeng Tiga Negara Pasifik Gelar Latihan Perang
Latihan perang bersama, Malabar, digelar selama empat hari oleh empat negara di perairan Indo-Pasifik. Empat negara itu mencakup semua anggota Quad, sebuah kelompok negara demokrasi terbesar di kawasan Indo-Pasifik.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·4 menit baca
NEW DELHI, SELASA — Amerika Serikat, bersama India, Jepang, dan Australia memulai latihan angkatan laut bersama terbesar mereka dalam lebih dari satu dekade pada Selasa (3/11/2020). Latihan Malabar kali ini dinilai sebagai langkah bersama sejumlah negara Pasifik mengimbangi kekuatan militer dan ekonomi China.
Setiap tahun latihan serupa digelar melibatkan tiga negara, yakni India, AS dan Jepang. Namun, tahun ini angkatan laut Australia ikut serta dalam kegiatan itu. Empat negara itu mencakup semua anggota Quad, sebuah kelompok informal dari empat negara demokrasi terbesar di kawasan Indo-Pasifik. China sebelumnya menuduh AS telah memimpin upaya untuk membentuk front bersama di antara sekutunya. Beijing menilai sebuah pakta layaknya Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) didorong-dorong untuk dibentuk di kawasan Asia Pasifik.
Kementerian Pertahanan India mengungkapkan, latihan perang Quad kali ini melibatkan sedikitnya lima kapal Angkatan Laut India, termasuk sebuah kapal selam. Dari AS terlibat kapal perusak rudal John S McCain. Australia mengikutsertakan kapal fregat Ballarat dan Jepang mengirimkan sebuah kapal perusaknya. ”Latihan ini akan menunjukkan sinergi dan koordinasi tingkat tinggi antarangkatan laut, yang didasarkan pada nilai-nilai dan komitmen bersama mereka terhadap Indo-Pasifik yang terbuka dan inklusif dan tatanan internasional berbasis aturan,” kata kementerian pertahanan dalam laporannya. pernyataan.
Dikatakan lebih lanjut bahwa ada tata perilaku khusus diberlakukan sehubungan kondisi pandemi Covid-19. Dipastikan tidak akan ada kontak antara personel militer dari empat negara itu. Fase pertama latihan dijadwalkan berlangsung mulai Selasa hingga Jumat (6/11) mendatang. Seorang sumber dari kalangan militer India menyebutkan, latihan itu akan berlanjut pada akhir bulan ini. Dalam latihan lanjutan itu AS akan mengerahkan kapal induknya.
Latihan itu dilakukan pada saat India selaku tuan rumah latihan bersama tengah bersitegang dengan China di wilayah perbatasan di Himalaya. Ribuan tentara India dan China sama-sama dikerahkan di dekat Himalaya barat. New Delhi mengatakan, pasukan China telah menyusup ke sisi perbatasan itu secara de facto. Namun, Beijing menyangkal hal itu dan mengatakan India telah membangun jalan dan infrastruktur lainnya di wilayah yang disengketakan tersebut.
Latihan itu dilakukan pada saat India selaku tuan rumah gelaran latihan bersama itu terkunci dalam kebuntuan militer di perbatasan darat yang disengketakan dengan militer China. Ribuan tentara India dan China sama-sama dikerahkan di dekat Himalaya barat.
Hubungan diplomatik Australia dengan China juga memburuk tahun ini setelah Canberra memimpin seruan untuk penyelidikan internasional terhadap pandemi Covid-19. Sebagai respons, Beijing memberlakukan sanksi perdagangan pada daging sapi dan Australia. Secara terpisah, Jepang terlibat dalam perselisihan dengan China atas kepemilikan pulau-pulau di Laut China Timur.
Bulan lalu, Australia menyatakan akan mengambil bagian dalam latihan militer bersama AS, India, dan Jepang itu. Disebutkan bahwa latihan itu digelar di tengah kekhawatiran dengan meningkatnya pengaruh China di kawasan. Kemungkinan protes besar China atas langkah empat negara itu disebutkan telah diantisipasi.
Menteri Pertahanan Australia, Linda Reynolds, kala itu mengatakan latihan itu ”menunjukkan tekad kolektif para pihak untuk mendukung Indo-Pasifik yang terbuka dan makmur”. Hal itu menjadi sebuah kiasan yang digunakan dengan baik untuk melawan kekuatan otoriter China. Kementerian Pertahanan India mengatakan latihan angkatan laut akan berlangsung di Laut Arab dan Teluk Benggala, yang telah menjadi titik panas persaingan strategis Indo-China.
Selama beberapa dekade terakhir, China telah mencoba untuk meningkatkan pengaruhnya secara signifikan di Myanmar, Sri Lanka, Pakistan, dan Bangladesh. Langkah itu pun telah serta merta memicu kekhawatiran akut di New Delhi. Latihan itu juga digelar seiring dengan peningkatkan ketegangan-ketegangan masing-masing peserta dengan China.
Quad telah disebut-sebut sebagai alat untuk melawan pengaruh China. Hal itu termasuk investasi selama puluhan tahun dalam upaya memodernisasi AL China. Namun, kelompok itu sering kali tersendat di tengah ketidaksepakatan tentang seberapa banyak yang harus dihadapi, dibendung, atau dilibatkan dalam menghadapi pengaruh signifikan Beijing.
Dorongan baru untuk mengembangkan Quad sebagai penyeimbang resmi ke China telah mencakup pembicaraan antara para menteri luar negeri empat anggotanya pada awal Oktober lalu. Pada pertemuan itu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo meminta sekutu AS di Asia untuk bersatu melawan ”eksploitasi, korupsi, dan pemaksaan” China di wilayah tersebut. Seruan itu juga dibawa Pompeo dalam kunjungannya ke beberapa negara di Asia akhir bulan lalu. (AFP/REUTERS)