Tujuh Orang Tewas, 31 Juta Lainnya Terdampak Topan Goni
Topan Goni diklaim sebagai topan terkuat yang melanda Filipina pada tahun 2020 hingga awal November ini. Sedikitnya tujuh orang tewas akibat topan ini.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·4 menit baca
MANILA, MINGGU — Sedikitnya 7 orang tewas dan 1 juta orang dievakuasi akibat bencana alam topan Goni yang menyapu beberapa pulau di Filipina, Minggu (1/11/2020). Dengan kecepatan angin 225-310 kilometer per jam, topan mampu merobohkan atap rumah, menumbangkan pohon, dan memicu banjir bandang.
Otoritas Filipina memperkirakan 31 juta warga atau lebih dari sepertiga penduduknya terdampak. Topan Goni dikategorikan sebagai topan terkuat di dunia pada 2020 hingga awal November ini.
Lembaga yang berwenang mengurus dampak bencana di Filipina, Dewan Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional (NDRRMC), menyebutkan, 31 juta orang bisa terdampak topan. Itu sama dengan sepertiga dari jumlah total 109,6 juta jiwa penduduk.
Topan Goni di Filipina disebut sebagai topan Rolly. ”Analisis prediktif kami memperkirakan 31 juta warga terkena dampak badai itu dengan merujuk pada jumlah populasi di daerah dalam jalur topan,” kata juru bicara NDRRMC, Mark Cashean Timbal, seperti dikutip kantor berita resmi Filipina, PNA, Minggu.
Topan Goni terjadi hanya sepekan setelah topan Molave melanda wilayah yang sama di Filipina. Topan Molave mengakibatkan sedikitnya 22 warga tewas. Saat menyapu daratan Catanduanes, Minggu pagi, topan Goni dilaporkan mencapai kecepatan maksimum 225-310 kilometer per jam.
Juru Bicara Kepresidenan Filipina Harry Roque menyatakan, Presiden Rodrigo Duterte terus memantau tanggap bencana pemerintah dari kota kelahirannya di Davao.
Tertimbun longsoran
Otoritas Pertahanan Sipil dalam sebuah pernyataan pada Minggu malam menyebutkan, sedikitnya tujuh orang tewas di Provinsi Albay. Beberapa korban tewas tertimbun longsoran abu vulkanik, yang menurut polisi menimbun banyak rumah di dua desa dekat gunung api aktif, Gunung Mayon. Korban tewas kemungkinan bisa bertambah.
Gubernur Provinsi Albay Alfrancis Bichara menyebutkan, seorang bocah berusia lima tahun termasuk dalam empat warga yang tewas. Carlos Irwin Baldo, Wali Kota Camalig, di dekat Legazpi, kota pesisir di Albay, melaporkan, banjir bandang melanda sejumlah desa di wilayahnya.
”Jalan dipenuhi puing yang berasal dari gunung (Mayon), seperti ranting dan pasir. Beberapa jalan tidak bisa dilewati,” katanya.
Kepala Keamanan Publik Albay Cedric Daep kepada stasiun radio DZBB menyatakan, atap dua pusat tempat evakuasi warga rusak akibat kekuatan angin. Kondisi itu mengharuskan warga yang dievakuasi pindah ke lantai dasar bangunan.
Hampir 2.000 orang dilaporkan terdampar di sejumlah pelabuhan setelah otoritas terkait memerintahkan feri dan kapal nelayan berhenti beroperasi sementara. Gelombang laut bisa setinggi 16 meter sehingga berpotensi membahayakan pelayaran.
Badan peramal cuaca melaporkan, setelah menyapu ujung selatan Pulau Luzon, topan Goni diturunkan peringkatnya dari ”topan super”, khususnya setelah memasuki perairan Laut China Selatan.
Topan itu dilaporkan menuju ibu kota Filipina, Manila. Ratusan ribu warga yang tinggal di daerah-daerah rawan di Manila dievakuasi.
Sementara bandar udara Manila telah ditutup sebelum topan mendekat. Belasan penerbangan internasional dan domestik ditunda dan atau dibatalkan. Alarm peringatan tanda bahaya dibunyikan, terkirim melalui ponsel-ponsel warga, beberapa jam sebelum topan menyapu wilayah itu.
Ribuan tentara dan polisi telah bersiaga membantu evakuasi dan upaya penyelamatan. Badan-badan bencana menghabiskan akhir pekan mereka dengan mengumpulkan kendaraan, anggota tim tanggap darurat, dan barang bantuan sebelum badai datang.
Adapun sekolah-sekolah yang telah kosong sejak dimulainya pandemi Covid-19 digunakan sebagai tempat penampungan darurat dan pusat evakuasi. Hal yang sama diberlakukan bagi gedung-gedung tempat olahraga yang dikelola pemerintah.
Pemerintah Filipina memastikan para pasien Covid-19 yang dirawat di fasilitas tenda telah dievakuasi ke tempat yang aman. Filipina mencatat lebih dari 378.000 kasus terkonfirmasi Covid-19 dengan 7.100 kematian hingga akhir pekan lalu. Pemerintah mengantisipasi kemungkinan penambahan jumlah pasien Covid-19 di tengah dan pascabencana alam kali ini.
Filipina dilanda rata-rata 20 badai dan topan setiap tahun. Bencana alam itu umumnya dapat memusnahkan panen para petani dan mengakibatkan kerusakan pada rumah warga dan infrastruktur.
Topan paling mematikan yang pernah tercatat di Filipina adalah topan Super Haiyan pada tahun 2013. Topan yang menyapu daratan pusat kota Tacloban mengakibatkan lebih dari 7.300 orang tewas atau hilang. (AFP/REUTERS)