logo Kompas.id
InternasionalHampir 6.000 Pencari Suaka...
Iklan

Hampir 6.000 Pencari Suaka Mendaftar, Korsel Hanya Menerima 164 Orang

Selama masa Perang Korea 1950-1953, Korsel menjadi penerima bantuan militer dan kemanusiaan dari komunitas internasional. Namun, Korsel hanya memberikan status pengungsi kepada sebagian kecil pencari suaka sejak 1994.

Oleh
LUKI AULIA
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/hSpJ6_SFP8YvZfM49OWz6Y0ZRyI=/1024x624/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F10%2FSouth-Korea-Yemeni-Asylum-Seekers_71562513_1539870098.jpg
(KIM SUN-WOONG/NEWSIS VIA AP)

Para pengunjuk rasa membentangkan poster bertuliskan ”usir para pengungsi palsu” dalam demonstrasi di depan sebuah kantor pemerintah di Seoul, Korsel, Kamis (18/10/2018). Sekitar 550  pencari suaka dari Yaman telah memicu gelombang xenofobia di Korea Selatan.

SEOUL, SENIN — Pemerintah Korea Selatan hanya bersedia menerima 164 pencari suaka pada tahun ini dari sedikitnya 5.896 pemohon. Isu imigrasi ini termasuk isu yang sering diperdebatkan di Korsel karena banyak warga Korsel masih menekankan pentingnya etnis yang homogen. Padahal, populasi Korsel yang berjumlah 51 juta jiwa itu kian menua dan penduduk usia produktif juga menurun.

Data Kementerian Kehakiman Korsel pada pekan lalu menunjukkan, ada 5.896 pemohon status pengungsi kurun waktu Januari hingga Agustus tahun ini. Jumlah itu turun sekitar 36 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pemohon terbanyak atau sekitar 18 persen berasal dari Rusia. Menyusul urutan terbanyak berikutnya adalah Mesir, Kazakhstan, Malaysia, dan India.

Editor:
samsulhadi
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000