Najib Ajak Anggota Parlemen Koalisi untuk Dukung Anwar
Dukungan Najib Razak untuk Anwar Ibrahim dikhawatirkan dapat memperparah krisis politik yang dihadapi Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin.
Oleh
Luki Aulia
·2 menit baca
KUALA LUMPUR, SELASA — Najib Razak, mantan Perdana Menteri Malaysia dan kini menjadi anggota parlemen dari partai koalisi berkuasa, sedang mencari dukungan anggota parlemen dari partai koalisi Barisan Nasional untuk mendukung pemimpin oposisi Anwar Ibrahim.
Anwar merupakan salah satu tokoh utama dalam koalisi yang mengalahkan Najib pada Pemilu Malaysia 2018. Setelah pemilu itu, Najib dinyatakan bersalah karena korupsi dan dijatuhi hukuman penjara 12 tahun.
Namun, ia kemudian dibebaskan dengan jaminan dan sudah mengajukan banding atas dakwaan itu.
Dukungan Najib untuk Anwar dikhawatirkan dapat memperparah krisis politik yang dihadapi Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin.
Muhyiddin kini menghadapi desakan publik untuk mengundurkan diri setelah Raja Yang Dipertuan Agung XVI, Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah, menolak permintaannya untuk mengeluarkan dekrit keadaan darurat.
Muhyiddin memiliki dua kursi mayoritas di parlemen. Perubahan apa pun terkait dukungan di dalam koalisinya bisa membuatnya kehilangan mayoritas.
Terkait laporan Najib yang mendukung Anwar, Najib mengusulkan agar partainya, Organisasi Nasional Malaysia Bersatu (UMNO), mendorong pemilihan baru setelah pandemi Covid-19 terkendali. Jika usulannya itu ditolak partai koalisi, UMNO terpaksa terbuka pada pilihan kerja sama dengan Anwar.
Berubah
Pada pertemuan koalisi Barisan Nasional yang di dalamnya termasuk UMNO, Senin lalu, Najib meminta anggota parlemen koalisi untuk mendukung Anwar. Namun, banyak anggota koalisi dilaporkan tidak setuju. Jika informasi ini benar, hubungan Najib dan Anwar bisa berubah total.
Anwar yang sudah lama memimpin kelompok oposisi Malaysia dengan agenda reformasi itu pernah dipenjara semasa pemerintahan Najib atas tuduhan sodomi. Anwar membantah tuduhan itu dan menuding tuduhan itu bermotif politik.
Keluar dari penjara, Anwar kemudian bergandengan tangan dengan mantan PM Mahathir Mohamad (95) pada waktu pemilu 2018. Pada pemilu itu, Najib kalah. Mahathir kemudian mengundurkan diri lalu digantikan oleh Muhyiddin.
Bulan lalu, Anwar mengaku mendapatkan dukungan dari mayoritas anggota parlemen untuk menggulingkan Muhyiddin. Namun, sampai sekarang ia belum menyebutkan siapa saja pendukungnya.
Sementara itu, partai koalisi yang berkuasa diliputi pertikaian di antara beberapa pejabat UMNO. Koalisi Barisan Nasional yang dipimpin UMNO sudah memerintah Malaysia selama kurang lebih 60 tahun sejak merdeka dari Inggris hingga kemudian kalah pada 2018.
Beberapa pemimpin UMNO yang terlibat skandal korupsi, termasuk Najib, mencoba menghidupkan kembali kekayaan politik mereka.
Dukungan untuk Anwar muncul seiring dengan posisi Muhyiddin yang sedang mendapat tekanan, baik dari sekutunya di dalam partai koalisi maupun dari oposisi.
Muhyiddin, Jumat lalu, meminta agar dikeluarkan dekrit keadaan darurat karena pandemi Covid-19 yang menggoyang perekonomian Malaysia. Namun, langkah Muhyiddin ini dicurigai hanya upayanya untuk menangguhkan parlemen dan menghindari pemilu. (REUTERS)