Raja Malaysia Gelar Pertemuan Khusus Bahas Proposal PM
Pertemuan informal para pihak di Kerajaan Malaysia akan digelar pada Minggu (25/10/2020) mulai pukul 14.30 waktu setempat. Raja Malaysia meminta warganya tetap tenang dan tidak panik.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·3 menit baca
KUALA LUMPUR, SABTU — Raja Malaysia Yang Dipertuan Agung XVI Sultan Abdullah akan menggelar pertemuan khusus bersama kolega kerajaan pada Minggu (25/10/2020) untuk membahas proposal keadaan darurat nasional yang diajukan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin. Raja meminta warganya untuk tetap tenang dan tidak panik.
”Sultan Abdullah Ahmad Shah akan mengadakan pertemuan dengan para penguasa Melayu di Istana Negara secepat mungkin untuk membahas dan menyempurnakan saran yang diajukan oleh Tan Sri Muhyiddin Yassin,” kata pengawas istana, Indera Ahmad Fadil Shamsuddin, dalam sebuah pernyataan, Sabtu (24/10/2020). Media The Strait Times memberitakan, meskipun pernyataan tersebut tidak secara eksplisit menyebutkan perihal proposal keadaan darurat, diyakini bahwa hal itulah yang akan dibahas.
Media The Star menyebutkan bahwa pertemuan informal para pihak di kerajaan itu akan diadakan pada Minggu mulai pukul 14.30 waktu setempat. Disebutkan dalam pernyataan pihak kerajaan, Sultan Abdullah telah beraudiensi dengan Muhyiddin di istana kerajaan di Kuantan, Pahang, pada Jumat petang. Pertemuan itu berlangsung sekitar 1,5 jam.
Ahmad Fadil menyatakan bahwa Raja ”sangat memahami perlunya kesinambungan dalam pemerintahan negara untuk memerangi ancaman pandemi Covid-19” dan bahwa ia juga menyadari ”kegelisahan dan kemarahan yang dihadapi oleh warga”. Raja mengimbau warganya untuk tetap tenang dan tidak panik. ”Semua warga diimbau untuk tidak berspekulasi karena dapat menimbulkan kebingungan dan keresahan serta mengancam perdamaian negara tercinta,” kata Ahmad Fadil.
Sebagaimana diwartakan, Malaysia dilanda kekacauan politik pada Jumat setelah PM Muhyiddin mengirim proposal usulan keadaan darurat nasional dan bertemu raja untuk membahas penerapan keadaan darurat itu. Keadaan darurat yang diusulkan mencakup percepatan sidang paripurna yang semula dijadwalkan berlangsung pada 2 November mendatang dan memastikan bahwa pembahasan anggaran tidak akan berujung pada pemilihan umum yang dipercepat. Persetujuan raja secara konstitusional diperlukan untuk meminta kekuasaan darurat.
Pada saat yang sama, Muhyiddin juga mendapat tantangan dari Anwar Ibrahim, Presiden Partai Keadilan. Perdana menteri yang baru memegang tampuk kekuasaan selama beberapa bulan itu hanya disokong mayoritas tipis di parlemen saat ini. Kegagalan untuk meloloskan anggaran akan berujung pada mosi tidak percaya pada pemerintahannya dan memicu pada percepatan pelaksanaan pemilihan umum, yang seharusnya dijadwalkan berlangsung pada 2023.
Anwar bertemu Sultan Abdullah pada pekan sebelumnya. Ia mencoba meyakinkan raja bahwa dia sekarang memiliki cukup dukungan dari anggota parlemen untuk menggulingkan Muhyiddin.
Anwar bertemu Sultan Abdullah pada pekan sebelumnya. Ia mencoba meyakinkan raja bahwa dia sekarang memiliki cukup dukungan dari anggota parlemen untuk menggulingkan Muhyiddin. Gelombang baru kasus Covid-19 yang membuat lonjakan kasus menjadi lebih dari 24.000 kasus hanya dalam tiga pekan mendorong raja untuk menunda proses verifikasi klaim Anwar.
Anwar mengatakan, keadaan darurat jelas ditujukan untuk menjaga agar pemerintah tetap berkuasa. ”Kami memiliki pemerintah yang tidak memiliki legitimasi dan yang tahu akan gagal untuk menunjukkan dukungan mayoritas di parlemen dan menggunakan krisis Covid-19 sebagai alasan untuk membenarkan penyalahgunaan kekuasaan,” kata Anwar dalam sebuah pernyataan, Jumat.
Penanganan pandemi
Ahmad Fadil menyatakan, Sultan Abdullah juga berkomentar tentang perkembangan penanganan pandemi Covid-19 di Malaysia. Sultan Abdullah menegaskan kembali nasihatnya kepada masyarakat untuk terus memainkan peran masing-masing dalam menahan penyebaran virus korona tipe baru pembawa Covid-19. Malaysia melaporkan 1.228 kasus Covid-19 pada Sabtu, rekor penambahan kasus harian terbanyak sejak dimulainya pandemi. Kini, jumlah total kasus Covid-19 di negara itu menjadi 25.742. Tujuh kematian dilaporkan terjadi pada akhir pekan ini.
Terkait penanganan Covid-19, parlemen Malaysia tengah memperdebatkan kondisi darurat secara ekonomi. Anggaran khusus tengah diusulkan pemerintah. Di tengah kondisi politik domestik yang tidak stabil, Muhyiddin harus siap menghadapi kemungkinan mosi tidak percaya dan gagal mengeluarkan anggaran nasional ketika parlemen bersidang pada 6 November jika dia tidak mendapat dukungan mayoritas.
Anwar mengatakan, menyatakan keadaan darurat tanpa adanya ancaman terhadap keamanan nasional hanya menunjukkan kediktatoran dan keotoriteran di Malaysia. Hal itu juga akan sekaligus menunjukkan ketidakmampuan pemerintah dalam menangani pandemi. ”Pemerintah telah gagal memberikan kepemimpinan yang kuat dalam menangani krisis ini dan malah menggunakan cara-cara yang tidak demokratis untuk tetap berkuasa,” ujarnya. (AP/AFP)