Survei terbaru Universitas Harvard memperlihatkan sebanyak 63 persen pemilih berusia 18-29 tahun menyatakan akan memberi suara di pemilu 2020. Di antara mereka, sebanyak 60 persen menyatakan akan memilih Biden.
Oleh
kris mada
·5 menit baca
Sebagian besar warga AS berusia di bawah 30 tahun tidak tertarik untuk berpartisipasi dalam pemilu. Namun, untuk tahun ini, meski dua calon presiden yang bersaing—calon petahana dari Republik, Donald Trump, dan penantang dari Demokrat, Joe Biden—sama-sama berusia di atas 70 tahun, sejumlah ahli memperkirakan bakal terjadi peningkatan partisipasi para pemilih muda.
Seiring dengan penutupan universitas-universitas dan sekolah-sekolah karena pandemi Covid-19, berbagai inovasi kampanye virtual dengan memanfaatkan para pemengaruh (influencer), tarian-tarian dalam aplikasi TikTok, video games, diskusi via Zoom, serta pesan-pesan layanan atau panggilan singkat dinilai bisa memobilisasi para pemilih muda.
Para pemilih muda yang dimaksud adalah warga berusia 18 hingga 29 tahun. Syarat menjadi pemilih dalam pemilu di AS adalah berusia sekurang-kurangnya 18 tahun. Pemilih dalam rentang usia 18-29 tahun itu mencapai sekitar 20 persen dari jumlah total pemilih. Pada pemilu 2016, saat Trump tampil sebagai pemenang, hanya separuh kelompok pemilih itu yang menggunakan hak suaranya.
Dengan sisa kurang dari dua pekan sebelum pemungutan suara puncak, diharapkan semakin banyak pemilih memberi suara. Sejumlah pihak berusaha mengajak pemilih memberi suara.
Beberapa biduan dan aktor AS membuat video bersama yang berisi ajakan memberi suara. Sebagian juga mengikuti siaran langsung dengan agenda yang sama. Hal itu dilakukan, antara lain, oleh Demi Lovato, Justin Bieber, Amy Schumer, Chelsea Handler, Mark Ruffalo, Dua Lipa, Vic Mensa, Uzo Aduba, Mandy Moore, Russell Westbrook, dan Jack Black. Mereka ikut acara ”Vote With Us” yang disiarkan di internet pada Sabtu (24/10/2020) sore besok.
Libatkan pesohor
Adapun Alicia Keys memandu ”Every Vote Counts: A Celebration of Democracy” yang dihadiri Amy Schumer, Chris Rock, Cobie Smulders, Coldplay, Condoleezza Rice, Eva Longoria, Jennifer Lopez, John Kasich, Kelly Clarkson, Leonardo DiCaprio, Lin-Manuel Miranda, Natalie Portman, Shaquille O’Neal, Tan France, Wilmer Valderrama, hingga Shawn Mendes. Acara itu akan ditayangkan pada 29 Oktober 2020. Para atlet dan pesohor lain juga melakukan aneka kegiatan untuk mengajak pemilih memberi suara.
Salah satu kelompok yang diharapkan memberi suara adalah pemilih yang berusia kurang dari 30 tahun. Hingga 20 persen dari keseluruhan warga AS yang bisa memberi suara pada pemilu 2020 berusia kurang dari 30 tahun.
”Kita punya suara paling menentukan di AS, sayangnya banyak yang tidak tahu itu. Saya bertemu beberapa orang yang berpikir suara mereka tidak penting,” kata Caitlin Upkong (19), mahasiswa di Michigan yang ikut New Voters Project, kelompok pemilih mula yang punya perwakilan di 100 perguruan tinggi.
Sampai sekarang, menurut jajak pendapat terbaru oleh Harvard University, sebanyak 63 persen pemilih berusia 18-29 tahun menyatakan akan memberi suara di pemilu 2020. Di antara mereka, 60 persen menyatakan akan memilih Biden. Pilihan itu, antara lain, karena Demokrat menawarkan isu pengendalian senjata dan perubahan iklim. Isu itu dianggap penting para pemilih muda.
Pendekatan para pemilih mula dan muda, antara lain, dilakukan oleh NextGen America yang disokong jutawan Tom Steyer. Kelompok itu menargetkan menjangkau 4,5 juta pemilih mula di 11 negara bagian yang masih mengambang.
”Kita punya kekuatan di pemilu ini. Pemuda memberi suara dengan jumlah yang paling tinggi sepanjang sejarah,” kata pemimpin NextGen America di Pennsylvania, Larissa Sweitzer.
Manfaatkan media sosial
Ia dan rekan-rekannya merekrut 3.000 pemilik akun media sosial yang punya jutaan pengikut di sejumlah negara bagian mengambang. Mereka bergabung dengan berbagai kelompok.
Para politisi Demokrat mencoba berbagai trik untuk berinteraksi dengan pemilih muda. Anggota DPR AS dari Demokrat, Alexandria Ocasio-Cortez, mengajak pemilih bermain bersama secara daring.
Sementara Campus Election Engagement Project mengandalkan kampanye di ponsel. Sebab, banyak pemilih lelah dan jenuh dengan bentuk kampanye daring lainnya. ”Orang lelah duduk dan melihat layar,” ujar Rania Zakaria, mahasiswi University of Pennsylvania yang bergabung dengan Penn Leads the Vote Initiative.
Bersama rekan-rekannya di organisasi itu, ia menjadi teman bicara para pemilih muda yang jenuh selama pembatasan gerak. Lewat metode itu, ia dan rekan-rekannya mengajak pemilih muda memberi suara.
”Orang muda kini sadar, mungkin harus memilih agar bisa meningkatkan kualitas hidup dan memastikan tidak kembali terkurung selama tujuh bulan lagi,” kata Emma Rowland (20) yang memimpin March For Our Lives dan bergerak di Arizona.
Trump ikut pemilu dini
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump akan menjadi salah seorang pemilih Amerika Serikat yang memberi suara lewat pemungutan suara dini di Florida. Calon petahana pada pemilihan presiden AS itu akan memberi suara di Palm Beach, Florida, pada Sabtu (24/10/2020).
Selepas debat pada Kamis (22/10/2020) malam di Tennessee, Trump terbang ke Florida dan menghadiri dua kampanye terbuka pada Jumat (23/10/2020). Pada Sabtu pagi, Trump akan memberi suara sesuai dengan alamat resminya, yakni di Palm Beach.
Trump memang punya banyak bangunan di berbagai penjuru AS yang bisa dijadikan tempat tinggal dia dan keluarganya. Dalam laporan The New York Times soal pajak Trump, anggaran perawatan kompleks-kompleks yang ditinggali atau diinapi Trump dan keluarganya dihitung sebagai biaya usaha. Dengan demikian, bisa dipakai untuk mengurangi kewajiban pajak.
Florida termasuk negara bagian yang masih mengambang karena belum jelas akan dimenangi Trump atau pesaing utamanya di pilpres AS, Joe Biden. Dengan 29 suara perwakilan, Florida termasuk daerah yang penting dalam pemilu AS. Suara pemilih mulai diperebutkan lewat rangkaian pemilu yang berlangsung sejak pekan pertama Oktober 2020. Rangkaian pemungutan suara akan ditutup pada 3 November 2020.
Sampai Kamis malam, sebanyak 47,4 juta pemilih telah memberi suara. Dari seluruh suara yang sudah diterima komisi pemilihan umum dan panitia pemungutan suara, sebanyak 33,5 juta diberikan lewat pos. Sisanya diberikan pemilih melalui berbagai tempat pemungutan suara. (AP/AFP/SAM)