Pejabat AS Gelar Kunjungan Rahasia ke Suriah untuk Bebaskan Dua Warganya
Perjalanan Kash Patel ke Suriah merupakan kunjungan tingkat tinggi pertama oleh seorang pejabat tinggi AS ke negara itu, beberapa tahun terakhir. Misi utamanya adalah membebaskan dua warga AS yang ditahan di Suriah.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·4 menit baca
WASHINGTON, SELASA — Seorang pejabat senior Gedung Putih dilaporkan melakukan kunjungan rahasia ke Suriah, awal pekan ini. Ia berencana menggelar pembicaraan tingkat tinggi guna mengupayakan pembebasan dua warga Amerika Serikat yang hilang selama bertahun-tahun pada awal konflik di Suriah.
Seorang sumber dari kalangan pejabat tinggi AS mengungkapkan, pejabat senior Gedung Putih itu adalah Kash Patel, Wakil Asisten Presiden Donald Trump. Ia membawa misi membebaskan dua warga AS. Pertama, Austin Tice, seorang jurnalis lepas dari Texas yang hilang saat meliput perang saudara pada 2012. Kedua, Majd Kamalmaz, psikolog klinis berusia 62 tahun asal Virginia, yang hilang pada 2017 dan diyakini ditahan di penjara Pemerintah Suriah.
Perjalanan Patel adalah kunjungan tingkat tinggi pertama oleh seorang pejabat AS ke Suriah dalam beberapa tahun terakhir. Informasi itu awalnya dilaporkan pada Minggu (18/10/2020) oleh media The Wall Street Journal. Konfirmasi lanjutan dilakukan oleh dua sumber dari kalangan pejabat Trump kepada kantor berita The Associated Press (AP).
Kesuksesan misi itu, khususnya pembebasan Tice, dinilai akan menjadi kemenangan kebijakan luar negeri yang signifikan bagi Trump. Pemerintahan Trump telah menggembar-gemborkan catatannya dalam membebaskan warga AS yang ditahan di luar negeri. Trump juga bangga dengan klaim melakukan cara pendekatan yang tidak konvensional di Timur Tengah.
Respons terkait kabar itu disampaikan oleh orangtua Tice, Marc dan Debra Tice. ”Selama bertahun-tahun kami telah mendorong keterlibatan antara AS dan Pemerintah Suriah untuk membantu membawa putra kami pulang dengan selamat, jadi kami berharap laporan terbaru itu akurat,” kata mereka dalam sebuah pernyataan.
”Kami sangat berterima kasih kepada semua orang yang bekerja untuk kepulangan Austin dengan aman dan ketidakhadirannya yang berlanjut menunjukkan masih banyak yang harus dilakukan,” ujar Marc dan Debra Tice.
Tice adalah mantan anggota Marinir dan penduduk asli Houston, Texas. Ia hilang pada Agustus 2012 di pinggiran kota Damaskus, Daraya. Saat itu dirinya dilaporkan hendak melakukan perjalanan ke Lebanon.
Tice adalah mantan anggota Marinir dan penduduk asli Houston, Texas. Ia hilang pada Agustus 2012 di pinggiran kota Damaskus, Daraya. Saat itu dirinya dilaporkan hendak melakukan perjalanan ke Lebanon. Ia lalu ditahan di sebuah pos pemeriksaan.
Jurnalis lepas
Tice telah bekerja sebagai jurnalis lepas untuk CBS News dan beberapa media lain. Pemerintah Suriah belum secara terbuka mengaku mengetahui apa pun tentang keberadaannya.
Sementara putri Kamalmaz, Maryam, mengatakan bahwa keluarganya mengetahui rencana kunjungan Patel pada pekan lalu. ”(Kami) berdoa yang terbaik baginya,” katanya dalam serangkaian pesan.
Maryam mengungkapkan, keluarganya yakin perjalanan itu dilakukan dalam dua pekan ini. Namun, ia mengaku tidak memiliki rincian informasi lebih lanjut atas hal tersebut. Ia juga mengatakan, keluarganya masih belum memiliki kabar tentang kesehatan atau keberadaan ayahnya.
”Kami berharap pertemuan ini akan membawa beberapa informasi terbaru dan berita tentang dia,” ujar Maryam.
Puluhan ribu orang diyakini ditahan di penjara Suriah sejak perang saudara di negara itu meletus pada 2011. Banyak yang ditahan dalam penyamaran selama bertahun-tahun di penjara yang sarat dengan penyiksaan dan penyakit. Dalam konflik di Suriah, kelompok-kelompok militan juga menggunakan penculikan orang asing untuk mendapatkan tebusan.
Belum ada kunjungan yang dikonfirmasi yang dilakukan oleh seorang pejabat tingkat tinggi AS ke Damaskus sejak 2012. Pada tahun itu, AS menutup kedutaan besarnya di kota tersebut dan menarik duta besarnya seiring dengan memburuknya situasi perang saudara di Suriah. Namun, banyak pejabat AS, baik militer maupun sipil, diyakini telah melakukan perjalanan ke wilayah Suriah yang dikuasai oposisi sejak saat itu.
Kunjungan rahasia ketiga
Kunjungan Patel akan dilihat sebagai sebuah dukungan bagi pemerintahan Presiden Bashar al-Assad di Suriah yang notabene terisolasi secara internasional. Assad menghadapi sanksi AS dan Eropa atas perannya dalam perang di negaranya. Dalam beberapa bulan terakhir, ketika pertempuran mereda, sejumlah negara Arab yang semula memboikot Assad mulai membuka kembali kedutaan mereka di Damaskus.
Sebuah surat kabar pemerintah pro-Suriah, Al-Watan, juga mengonfirmasi laporan kunjungan Patel. Media itu menyebutkan bahwa Patel bersama dengan Roger Carstens, utusan khusus presiden untuk urusan sandera. Mereka berada di Damaskus pada Agustus dan bertemu dengan kepala intelijen Suriah untuk membahas hal-hal terkait warga AS di negara itu.
Surat kabar itu, yang biasanya menyampaikan posisi pemerintah, mengatakan bahwa para pejabat Suriah telah menuntut penarikan pasukan AS dari Suriah timur. Suriah bagian timur adalah kawasan lokasi pasukan AS ditempatkan bersama pejuang Kurdi.
Damaskus menganggap kehadiran pasukan AS di sana ilegal. Surat kabar Al-Watan juga mengatakan, kunjungan itu adalah kunjungan rahasia ketiga oleh pejabat senior AS dalam beberapa tahun terakhir.
Trump telah memprioritaskan negosiasi pembebasan warga AS yang disandera atau dipenjara di luar AS. Seorang pejabat tinggi intelijen Lebanon, Mayor Jenderal Abbas Ibrahim, misalnya, dilaporkan telah berada di Washington sejak pekan lalu. Ibrahim telah merundingkan pembebasan seorang warga AS dari Suriah dan seorang pria Lebanon yang juga merupakan penduduk tetap AS dari Iran.
Direktorat Keamanan Umum Lebanon mengungkapkan kepergian Ibrahim dari Washington telah ditunda. Rencana perjalanannya ke Paris juga dibatalkan. Penundaan dan pembatalan itu dilakukan karena Ibrahim dinyatakan terpapar Covid-19. (AP)