Usai dari Vietnam, Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga berkunjung ke Indonesia. Bersama Presiden Jokowi, PM Suga sepakat menjaga semangat kerja sama yang inklusif di kawasan Indo-Pasifik. Selain keamanan, juga ekonomi.
Oleh
Nina Susilo
·4 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga bersepakat untuk menjaga semangat kerja sama yang inklusif di kawasan Indo-Pasifik. Jepang juga bertekan untuk berkontribusi pada perdamaian kawasan ini.
Masalah perdamaian kawasan menjadi salah satu yang dibahas dalam kunjungan resmi Perdana Menteri Suga ke Indonesia, Selasa (20/10/2020). Dalam kunjungannya ke Istana Bogor, Jawa Barat, PM Suga didampingi Nyonya Mariko Suga dan beberapa menteri.
”Saya menekankan spirit kerja sama diperkuat terus di tengah menguatnya rivalitas di tengah kekuatan besar dunia. Spirit kerja sama yang inklusif perlu terus dimajukan dalam kerja sama Indo-Pasifik sesuai Asean Outlook on Indo-Pacific. Saya juga menggarisbawahi agar Laut Cina Selatan menjadi laut yang damai dan stabil,” tutur Presiden Joko Widodo dalam pernyataan pers bersama.
Saya menekankan spirit kerja sama diperkuat terus di tengah menguatnya rivalitas di tengah kekuatan besar dunia. Spirit kerja sama yang inklusif perlu terus dimajukan dalam kerja sama Indo-Pasifik sesuai Asean Outlook on Indo-Pacific. Saya juga menggarisbawahi agar Laut Cina Selatan menjadi laut yang damai dan stabil.
PM Suga juga menekankan tekad Pemerintah Jepang untuk berkontribusi dalam perdamaian di kawasan ini. Jepang mendukung penuh ASEAN Outlook on Indo-Pasific. ”ASEAN memainkan peranan penting untuk mewujudkan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka,” ujarnya.
Jepang juga mendukung secara penuh ASEAN Outlook on Indo-Pacific yang dipelopori Indonesia untuk diadopsi. Karenanya, Jepang juga akan bekerja sama dengan Indonesia menjelang KTT ASEAN yang akan digelar November.
Kerja sama pertahanan keamanan kedua negara juga akan dikonkretkan. Dalam waktu tidak lama lagi akan diselenggarakan pertemuan 2+2 untuk mempercepat pengalihan peralatan dan teknologi pertahanan. Pertemuan tersebut juga akan membahas kerja sama pengembangan sumber daya manusia dan penegakan hukum di laut.
PM Suga juga menyebutkan kerja sama Indonesia-Jepang akan semakin erat dalam isu-isu regional, seperti Korea Utara dan Laut Cina Selatan. Selain itu, dia juga meminta supaya kasus penculikan warga Jepang oleh Korea Utara bisa segera diselesaikan.
Pertemuan kedua pemimpin negara juga membahas mengenai pandemi Covid-19. Jepang memberi pinjaman senilai 50 miliar yen atau setara Rp 6,9 triliun (1 yen = Rp 139). Kerja sama lainnya terkait lembaga kajian kesehatan di Indonesia melalui pemberian barang dan peralatan medis.
Sejak awal pandemi, menurut Presiden Jokowi, Jepang sangat membantu baik dalam mitigasi pandemi maupun dalam evakuasi anak buah kapal (ABK) WNI dari kapal Diamond Princess di Yokohama.
”Saya menyambut baik telah ditandatanganinya memorandum kerja sama kesehatan antara Indonesia dan Jepang 19 Oktober lalu. Indonesia menghargai komitmen dan kontribusi Jepang untuk pembentukan ASEAN Covid-19 Response Fund,” tutur Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi juga mengajak Jepang memperkuat tata kelola kesehatan di kawasan. Dengan demikian, semua negara lebih siap ketika terjadi pandemi serupa di masa datang. Untuk itu, dibentuk ASEAN Center for Public Health and Emerging Disease.
Kedua negara juga sepakat membentuk pengaturan koridor perjalanan untuk para pebisnis dan perawat. Presiden Joko Widodo dan PM Suga juga menugaskan menteri luar negeri kedua negara untuk segera menegosiasikan secara rinci pembukaan perjalanan antarkedua negara dalam kerangka kemitraan ekonomi Indonesia-Jepang (Indonesia-Japan Economic Partnership/IJEPA).
Relokasi
Di bidang pembangunan infrastruktur, Jepang juga menyatakan akan ikut memajukan pembangunan di Indonesia. Beberapa proyek hasil kerja sama dengan perusahaan Jepang, antara lain, pembangunan MRT, kereta semicepat jalur Jakarta-Surabaya, Pelabuhan Patimban, pembangunan pulau-pulau terluar, dan penguatan ketahanan ekonomi.
Presiden Jokowi juga menyambut relokasi dan perluasan investasi perusahaan-perusahaan asal Jepang, seperti Denso, Panasonic, Mitsubishi Chemical, dan Toyota. ”Jepang salah satu negara mitra strategis Indonesia di bidang ekonomi,” tambahnya.
Selain itu, Presiden juga meminta supaya Pemerintah Jepang memperhatikan kendala izin impor produk pertanian, produk kehutanan, dan produk perikanan asal Indonesia. Indonesia juga menawarkan Jepang untuk berpartisipasi dalam sovereign wealth fund Indonesia.
Jepang akan terus bergandengan dengan Indonesia untuk mendorong kesejahteraan kawasan melalui kemitraan strategis. Indonesia dan Vietnam adalah dua negara yang dikunjungi resmi PM Suga yang dilantik September lalu.
PM Suga pun menegaskan, Jepang akan terus bergandengan dengan Indonesia untuk mendorong kesejahteraan kawasan melalui kemitraan strategis. Indonesia dan Vietnam adalah dua negara yang dikunjungi resmi PM Suga yang dilantik September lalu.
Di Indonesia, kunjungan PM Suga disambut upacara penyambutan kendati hujan deras mengguyur. Tiba di Istana Kepresidenan Bogor pukul 16.00, Presiden Jokowi didampingi Nyonya Iriana menyambut PM Suga dan Nyonya Mariko Suga. Sebelumnya, Kepala Pemerintahan Jepang ini disambut Sekretaris Kabinet Pramono Anung pukul 15.00 di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Seusai upacara resmi dengan lagu kebangsaan ”Kimigayo” dan ”Indonesia Raya” yang dimainkan Detasemen Musik Paspampres serta tembakan salvo 21 kali, kedua pemimpin negara berfoto bersama di Ruang Teratai Istana Bogor. Presiden Jokowi dan Nyonya Iriana juga memperlihatkan beranda belakang Istana Bogor yang berhadapan dengan Kebun Raya Bogor.
Sebelum pertemuan bilateral, Presiden Jokowi dan PM Suga melakukan pertemuan empat mata di ruang kerja Presiden Jokowi. Adapun dalam pertemuan bilateral yang berlangsung hampir satu jam, Presiden didamping Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.