Australia Ikut dalam Latihan Militer Bersama Aliansi Quad
Sebagai mitra Quad, Australia turut serta juga dalam latihan militer angkatan laut bersama Amerika Serikat, Jepang, dan India di lepas pantai India.
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·3 menit baca
SYDNEY, SELASA — Australia turut serta dalam latihan militer besar di lepas pantai India bulan depan bersama dengan tiga negara lain yang khawatir terhadap perkembangan pengaruh China di kawasan, yakni India, Jepang, dan Amerika Serikat. Latihan angkatan laut dengan sandi operasi Malabar ini diprakirakan akan memicu protes China.
Menteri Pertahanan Australia Linda Reynolds, Senin (19/10/2020, mengatakan, latihan tersebut akan menunjukkan tekad kolektif mereka untuk mendukung Indo-Pasifik yang terbuka dan makmur.
Menteri Pertahanan India mengatakan, latihan angkatan laut ini akan digelar di Laut Arab dan Teluk Benggala yang menjadi titik persaingan strategis Indo-China.
Dalam beberapa dekade terakhir, China mencoba meningkatkan pengaruhnya secara signifikan di Myanmar, Sri Lanka, Pakistan, dan Bangladesh sehingga membuat New Delhi khawatir.
Latihan ini juga digelar di tengah ketegangan diplomatik antara China dan Australia, ketegangan ekonomi antara China dan AS, serta ketegangan militer antara China dan India.
India dan China telah sama-sama mengerahkan ribuan prajurit ke perbatasan kedua negara itu sejak perkelahian prajurit kedua negara, Juni lalu. Peristiwa itu menewaskan 20 prajurit India dan prajurit China yang jumlahnya tidak diketahui.
Apa yang sekarang dikenal dengan Quad disebut-sebut sebagai alat untuk melawan pengaruh China, termasuk investasi yang sangat besar selama puluhan tahun dalam memodernisasi angkatan laut Tentara Pembebasan Rakyat.
Akan tetapi, grup Quad ini sering kali sulit menyepakati soal bagaimana menghadapi, membendung, atau melibatkan Beijing. Dorongan baru untuk mengembangkan Quad—sebagai penyeimbang resmi China—menjadi materi pembahasan menteri luar negeri keempat negara di Tokyo awal bulan ini.
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyeru sekutu-sekutu Asia-nya untuk bersatu melawan ”eksploitasi, korupsi, dan kekerasan” China di kawasan. ”Kita menyaksikan di Laut China Selatan dan Laut China Timur, Mekong, Himalaya, dan Selat Taiwan. Ini hanyalah beberapa contoh,” kata Pompeo.
Sementara itu, Jepang khawatir atas klaim China terhadap Kepulauan Senkaku yang dikuasai Jepang di Laut China Timur, yang oleh China disebut Diaoyu. Jepang juga menganggap aktivitas militer China yang meningkat sebagai ancaman.
Kertas kebijakan pertahanan tahunan Jepang yang dirilis Juli lalu menuduh China secara sepihak mengubah status quo Laut China Selatan di mana China membangun pulau, menempatkan militer, dan dengan tegas mengklaim potensi sumber dayanya di sana.
Dalam pidato persiapan forum India-AS di New Delhi, sepekan lalu, Wakil Menteri Luar Negeri AS Stephen Beigun menuturkan, kemitraan Quad didorong oleh kepentingan bersama, bukan kewajiban yang mengikat, dan tidak dimaksudkan menjadi kelompok yang eksklusif.
Beigun mengadakan pembicaraan dengan para pemimpin India untuk mempersiapkan dialog tahunan antardiplomat serta pejabat pertahanan AS dan India. Pertemuan itu direncanakan digelar pada akhir bulan ini.
Beigun menambahkan, kemitraan Quad bisa memperdalam keterlibatannya dengan negara-negara anggota ASEAN dan bekerja sama membela kebebasan maritim. ”Negara yang menghendaki Indo-Pasifik yang terbuka dan bersedia berbuat sesuatu untuk mewujudkan itu terbuka untuk bekerja sama dengan kami,” katanya.
China mengecam Quad sebagai upaya untuk menghambat pembangunannya dan mendesak AS untuk menghentikan ”mentalitas Perang Dingin-nya”.(REUTERS/AP/AFP)