Knesset Ratifikasi Kesepakatan Damai UEA-Israel, Hubungan Dagang Dimulai
Knesset menyepakati normalisasi hubungan Israel-Uni Emirat Arab. Hubungan perdagangan pun dimulai.
Oleh
Mahdi Muhammad
·3 menit baca
TEL AVIV, SELASA — Pemerintah Israel dengan suara bulat menyetujui kesepakatan normalisasi hubungan dengan Uni Emirat Arab, Senin (12/10/2020), menjelang pemungutan suara ratifikasi kesepakatan di parlemen yang akan berlangsung pada Kamis (15/10/2020). Di hari yang sama, sebuah kapal kargo yang berlayar dari Dubai merapat di Pelabuhan Haifa, Israel.
Bagi Israel dan Uni Emirat Arab (UEA), ini merupakan era baru hubungan di antara keduanya, yang selama ini terkungkung oleh ”permusuhan”. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan kabinet mingguannya mengatakan, dirinya telah berbincang dengan Putra Mahkota Abu Dhabi Pangeran Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan untuk menindaklanjuti kesepakatan damai kedua negara yang disponsori Pemerintah Amerika Serikat.
”Kami berbicara tentang kerja sama yang kami ingin tingkatkan, mulai dari investasi, pariwisata, energi, teknologi, dan bidang lainnya,” kata Netanyahu di depan para menterinya.
Netanyahu juga menyatakan bahwa Israel dan UEA telah memulai kerja sama itu dengan upaya bersama memerangi Covid-19.
Sheikh Mohammed, penguasa sehari-hari UEA, secara terpisah mengonfirmasi komunikasi antara dirinya dan Netanyahu melalui cuitan di akun Twitternya. Dia mengatakan, selain membicarakan masalah hubungan perekonomian kedua negara, mereka juga membahas prospek perdamaian dan kebutuhan akan stabilitas, kerja sama, dan pembangunan di kawasan.
Kantor Netanyahu mengatakan, hal itu merupakan percakapan pertama di antara kedua pemimpin sejak upacara penandatanganan 15 September yang berlangsung di halaman Gedung Putih, Washington, AS. Bersama UEA, Bahrain adalah negara Arab lain yang menandatangani kesepakatan normalisasi hubungan dengan Israel.
Dalam percakapan via telepon itu, Netanyahu juga menyatakan bahwa dirinya mengundang Pangeran Mohammed untuk berkunjung ke Israel.
”Saya mengundangnya untuk mengunjungi Israel dan dia mengundang saya untuk mengunjungi Abu Dhabi. Akan tetapi, sebelumnya, kita akan melihat delegasi UEA berkunjung ke Israel terlebih dulu dan delegasi kami yang lain berkunjung ke Abu Dhabi,” kata Netanyahu.
Perdagangan
Kesepakatan normalisasi hubungan yang dikenal sebagai Perjanjian Abraham itu telah membuat perubahan dramatis dalam hubungan Israel-UEA.
Sejak penandatanganan Perjanjian Abraham, mulai terjadi kesibukan dalam berbagai sektor, khususnya perekonomian. Komunitas bisnis dan perbankan bergerak dan mulai menjajaki perjanjian kerja sama di antara kedua negara.
Netanyahu dalam pernyataannya memuji keuntungan ekonomi yang muncul pasca-penandatanganan kesepakatan normalisasi hubungan itu.
Sementara sebuah kapal kargo pertama dari UEA yang membawa aneka macam logam, peralatan elektronik, peralatan pembersih, dan barang lainya merapat di Pelabuhan Haifa, Israel.
Kepala Pelabuhan Haifa Eshel Armony menyebut kedatangan kapal kargo MSC Paris yang mengangkut barang-barang asal UEA sebagai peristiwa yang mengharukan dan bersejarah.
”Sudah sepantasnya kapal kargo pertama dari UEA tiba tepat ketika pemerintah menyetujui kesepakatan perdamaian bersejarah,” katanya.
Armony memperkirakan, kesepakatan normalisasi hubungan Israel-UEA ini bisa menambah pemasukan negara hingga empat miliar dollar AS per tahun.
”Ini sangat menarik. Ini adalah era baru di Timur Tengah, dan saya yakin ini akan membawa lebih banyak perdagangan,” katanya.
Armony berharap kegiatan dan volume pengiriman barang antarnegara ini akan terus meningkat.
Seorang juru bicara MSC mengatakan, MSC Paris merupakan bagian dari layanan Indus Express yang berasal dari UEA dan melakukan pengiriman ke sejumlah pelabuhan di dunia, termasuk India, Mediterania, dan AS.
Diketahui, kapal kargo MSC merapat di Haifa pada pertengahan September sebelum kesepakatan normalisasi hubungan UEA-Israel terjadi. (AFP/REUTERS/AP)