Mulai Senin ini, Presiden Donald Trump akan berkampanye lagi dengan jumlah massa banyak di Sanford, Florida. Ia dan keluarganya memanfaatkan dua pekan terakhir masa kampanye untuk membujuk pemilih di daerah mengambang.
Oleh
kris mada
·4 menit baca
WASHINGTON, MINGGU --Presiden AS Donald Trump menegaskan dalam wawancara dengan Fox News, Minggu (11/10/2020), bahwa dirinya sudah tidak lagi menderita Covid-19 dan tidak berisiko menularkan virus penyebab penyakit itu. Ia mengklaim, sesuai hasil tes, ia bisa kembali berkampanye tanpa membawa risiko menularkan Covid-19 ke orang lain.
Dokter Gedung Putih, Sabtu lalu, menyebutkan bahwa Trump tidak membawa risiko penularan, tetapi tidak mengungkapkan apakah Trump sudah dites dengan hasil negatif. Trump dinyatakan positif Covid-19 pada 2 Oktober lalu.
"Saya telah melewati tes tertinggi, standar tertinggi, dan saya dalam kondisi sangat bagus," ujar Trump kepada Saluran Fox News. "Kelihatannya saya sudah kebal. Saya sudah bisa keluar."
Dijadwalkan mulai Senin ini, Trump akan kembali berkampanye dengan jumlah massa yang banyak di Sanford, Florida. Ia dan keluarganya mencoba memanfaatkan dua pekan terakhir di masa kampanye untuk membujuk pemilih di daerah mengambang. Tim Dokter Kepresidenan AS mencoba meyakinkan khalayak bahwa Trump sudah tidak berbahaya, meski baru beberapa hari keluar rumah sakit karena terinfeksi Covid-19.
Pada Sabtu (10/10/2020) sore waktu Washington atau Minggu dini hari WIB, Trump menggelar acara umum pertama di Gedung Putih. Calon presiden petahana dalam pemilu Presiden AS itu berkumpul bersama banyak orang tepat lima hari setelah keluar dari rumah sakit Walter Reed.
Setelah itu, ia akan mendatangi Iowa dan Pennsylvania. Anaknya, Ivanka, dijadwalkan bertemu pemilih di Arizona. Ivanka akan menemui pemilih di Phoenix pada Minggu sore waktu setempat atau Senin dini hari WIB.
Serangkaian jajak pendapat menunjukkan, negara bagian yang akan didatangi Trump dan Ivanka pekan ini belum jelas akan dimenangi siapa dalam pemilu 3 November mendatang. Di Arizona, peluang Trump sedikit di bawah Joe Biden yang dicalonkan Demokrat.
Sebelum Trump datang, Biden telah lebih dulu menyambangi Pennsylvania. Biden berkampanye di sana pada Sabtu, kala Trump masih berada di ibu kota AS. Di Pennsylvania, Biden kembali menekankan perbedaan asal-usulnya dengan Trump. “Presiden melihat dunia dari Park Avenue. Saya melihat dari Scranton dan Claymont,” ujarnya.
Park Avenue merupakan kawasan elite di Manhattan, New York, dan hanya bisa didiami orang kaya. Trump dibesarkan di sana. Sementara Scranton adalah tempat tinggal masyarakat dari kalangan biasa dan di sana Biden dibesarkan.
Dalam berbagai kampanye kepada kelompok pekerja, Biden terus menekankan perbedaan latar belakang itu. Narasi serupa dilontarkannya di Pennsylvania. Dalam serangkaian jajak pendapat, Biden-Trump sama kuat di Pennsylvania, Iowa, dan Florida.
Berbagai jajak pendapat juga menunjukkan peluang Biden memenangi pemilu 2020 lebih tinggi daripada Trump. Dalam 40.000 simulasi yang dilakukan 538, lembaga statistik di AS, Trump berpeluang menang di 5.600 skenario simulasi, sedangkan Biden menang di 34.400 skenario simulasi. Lembaga itu mulai membuat permodelan untuk prakiraan pemenang sejak pemilu 2008.
Sukses pada 2008 dan 2012, lembaga itu tidak tepat memprakirakan hasil pemilu 2016. Prakiraan lembaga itu soal perolehan suara pemilih (popular vote) di antara Trump dengan Hillary Clinton mendekati hasil resmi. Sayangnya, prakiraan lembaga itu soal suara perwakilan berbeda dengan hasil resmi. Lembaga itu menaksir Hillary akan dapat hingga 302 suara pewakilan (electoral vote). Faktanya, Hillary hanya meraih 227 dari kebutuhan minimum 270 suara perwakilan.
Selain 538, proyeksi kemenangan Biden juga ditunjukkan oleh The Economist. Dalam permodelan terbaru Economist, Biden berpeluang mendapat hingga 350 suara perwakilan. Majalah itu menggabungkan hasil serangkaian jajak pendapat dengan sejumlah tolok ukur internal. Dalam lima jajak pendapat sepanjang pekan pertama Oktober 2020, Biden tetap unggul dari Trump.
Meskipun demikian, hasil pemilu 2016 menunjukkan semua pihak harus sangat hati-hati menduga hasil pemilu. Hingga sehari sebelum pemungutan suara pemilu 2016, hampir semua pihak mengunggulkan Hillary. Hasil resmi menunjukkan Trump menang.
Kesehatan Trump
Selepas Trump menggelar acara di Gedung Putih, Tim Dokter Kepresidenan AS mengumumkan bahwa Trump sudah aman beraktivitas di tengah khalayak. Trump dinyatakan tidak lagi menular. Sayangnya, Gedung Putih tidak menjelaskan kapan terakhir kali Trump dites.
Sejumlah pakar meragukan pengumuman kondisi kesehatan Trump. Apalagi, pernyataan dibuat dalam waktu kurang dari 10 hari sejak Trump keluar rumah sakit. Pakar penyakit infeksi di Fakultas Kesehatan Masyarakat Yale, Albert Ko, Gedung Putih mengikuti panduan Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) untuk orang bergejala ringan. CDC menganjurkan karantina sekurangnya 20 hari sejak dinyatakan sehat bagi orang yang pernah mengalami gejala berat selama mengidap Covid-19.
Sementara informasi cara perawatannya menunjukkan Trump bergejala berat. Sebab, ia diberi obat antipembengkakan otot. Panduan perawatan pasien Covid-19 di AS tidak menganjurkan obat itu diberikan kepada pasien yang hanya menunjukkan gejala ringan dan sedang.
Sementara pakar penyakit infeksi dari George Mason University, Saskia Popescu, menyebut Tim Dokter Kepresidenan sepertinya berusaha keras membuat Trump keluar dari karantina dan kembali kampanye. Kerangka waktu perawatan dibuat berdasarkan kepentingan itu. (AP/REUTERS/SAM)