Masih Dirawat karena Covid-19, Trump Ingin Kembali Berkampanye
Komite Debat Capres AS telah memutuskan, debat kedua Donald Trump-Joe Biden akan berjalan secara virtual karena Trump masih positif Covid-19.
Oleh
Adhitya Ramadhan
·4 menit baca
Presiden AS Donald Trump ingin berkampanye kembali meski ia masih dalam perawatan karena Covid-19. Proses pemilu AS sangat dipengaruhi oleh situasi pandemi.
WASHINGTON DC, KAMIS — Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang masih dirawat di Gedung Putih karena positif Covid-19 ingin segera menghidupkan kembali kampanyenya yang sempat berantakan karena ia dan tokoh-tokoh utama tim kampanyenya didiagnosis positif Covid-19.
Trump juga menyatakan tak akan mengikuti debat virtual yang telah diagendakan Komite Debat Capres AS.
Meski kondisinya masih dalam perawatan, Trump terus mencari cara agar pesan-pesan kampanyenya bisa tersampaikan untuk mengatasi ketertinggalannya dari rivalnya, Joe Biden, di sejumlah negara bagian.
Jajak pendapat nasional memperlihatkan Trump terus tertinggal dari Biden, calon presiden (capres) Demokrat, termasuk di negara bagian penting guna meraih electoral college.
Para asisten Trump juga sudah tidak sabar untuk kembali berkampanye dan mendesak Trump agar tetap ikut dalam debat kedua pemilihan presiden AS pada 15 Oktober di Miami.
Biden mengatakan, ia tak akan ikut debat jika Trump masih positif Covid-19. Presiden Trump dijadwalkan tampil dalam wawancara di televisi Fox Business Network, Kamis (8/10/2020) pukul 08.00 waktu Washington DC.
Dokter Kepresidenan AS di Gedung Putih, Sean Conley, Rabu (7/10/2020), mengatakan, Trump sudah tidak menunjukkan gejala Covid-19 dalam 24 jam ini.
”Ia kini sudah tidak demam lebih dari empat hari, bebas gejala lebih dari sehari, dan tak lagi memerlukan dan menerima bantuan oksigen sejak awal masuk rumah sakit,” ujarnya.
Ketika pulang dari Rumah Sakit Militer Walter Reed, Senin (5/10/2020), Trump dinilai berpotensi menularkan virus korona dalam tubuhnya kepada orang lain.
Menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) AS, mereka yang positif Covid-19 dengan gejala ringan hingga menengah bisa sangat menular selama sepuluh hari sehingga harus menjalani isolasi.
Debat virtual
Komite Debat Capres AS telah memutuskan bahwa debat kedua Trump-Biden akan berjalan secara virtual karena status Trump yang masih positif Covid-19. Komisi tersebut menyebutkan pentingnya ”melindungi kesehatan dan keselamatan semua yang terlibat dalam debat presiden kedua”.
Kedua kandidat presiden akan ”berpartisipasi dari lokasi yang jauh”, sementara moderator dan partisipan tetap berada di Miami. Jalannya debat capres AS di lokasi berbeda bukanlah yang pertama kali terjadi. Tahun 1960, debat ketiga capres AS antara Richard Nixon dan John F Kennedy disiarkan di dua lokasi berbeda.
Pengumuman itu menjadi bukti bahwa jalannya proses pemilu presiden AS sangat dipengaruhi situasi pandemi yang terjadi sekalipun Trump selama ini meremehkannya. Walaupun demikian, Trump tetap bersikukuh untuk tak akan mengikuti debat virtual itu.
”Saya tak akan berdebat secara virtual dengan Biden,” katanya kepada Fox News. Trump yang didiagnosis positif Covid-19 pada Kamis pekan lalu menantikan debat keduanya dengan Biden di Miami. ”Akan luar biasa,” cuit Trump di Twitter.
Sikap Trump terhadap debat virtual menimbulkan keraguan apakah debat kedua capres AS itu akan benar-benar bisa dilaksanakan. Sementara Wakil Manajer Kampanye Biden, Kate Bedingfield, pun menyampaikan, ”Wakil Presiden Biden menantikan untuk langsung berbicara kepada warga AS.”
Di Pennsylvania, Biden mengatakan, dirinya ”menanti agar bisa melakukan debat dengan Trump”. Namun, ia juga mengatakan, ”Kita harus mengikuti panduan yang sangat ketat.”
Debat cawapres
Wakil Presiden Mike Pence, yang juga calon wakil presiden dari Republik, dan cawapres dari Demokrat, Kamala Harris, menjalani debat pertama mereka di Salt Lake City.
Debat keduanya dipandu Kepala Biro Washington USA Today Susan Page. Keduanya berdebat seputar penanganan pandemi, kebijakan ekonomi, penegakan hukum, hingga hubungan rasial.
”Warga AS telah menyaksikan apa yang menjadi kegagalan terbesar pemerintahan dalam sejarah negara kita,” kata Harris.
Pence menolak untuk membahas peralihan kekuasaan secara damai jika pihaknya kalah dalam pemilu AS, 3 November. Namun, para hakim berwenang untuk memutuskan sengketa pemilu. Saat ini telah ada beberapa keputusan dibuat pengadilan-pengadilan AS terkait dengan pemilu.
Beberapa waktu lalu, Trump pernah menyatakan keengganannya untuk menyerahkan kekuasaan jika pilpres kelak dimenangi oleh rivalnya, Joe Biden.
Gelombang infeksi Covid-19 di Gedung Putih menimpa setidaknya 19 orang, termasuk para perwira tinggi dan asisten media. Trump pun mendapat kritikan tajam karena meremehkan pandemi Covid-19 yang telah menewaskan lebih dari 210.000 warga AS dan membuat jutaan warga lainnya tidak bekerja. Bahkan, setelah positif Covid-19 pun sikap Trump tidak berubah.
”Saya pikir ini berkah Tuhan. Ini adalah berkah terselubung,” kata Trump melalui video yang diunggahnya di Twitter.
Trump telah menggambarkan dirinya sebagai seseorang yang berhasil mengalahkan Covid-19 dan menjadi lebih kuat. Trump mengatakan kepada warga AS untuk tidak takut terhadap Covid-19.
Seusai debat cawapres, indeks berjangka S&P 500 naik 0,3 persen. Para analis menyebut debat itu tidak dimenangi siapa pun. Dollar AS hampir tidak bergerak.
Jajak pendapat menunjukkan dukungan kepada Biden naik. Namun, sejumlah investor lebih skeptis dan memperingatkan, persaingan kedua kandidat terlalu ketat. Pasar bisa menjadi rentan setelah pemilu 3 November. (REUTERS/AP)