Trump Keluar dari Rumah Sakit, Pesan Pertamanya: Jangan Takut Covid-19
Setelah tiga hari dirawat karena Covid-19, Presiden AS Donald Trump keluar dari rumah sakit Walter Reed Medical Center dan kembali ke Gedung Putih. ”Jangan takut Covid-19”, cuit Trump di Twitter maupun pesan lewat video.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·5 menit baca
WASHINGTON, SENIN — Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Senin (5/10/2020) petang waktu setempat atau Selasa pagi WIB, meninggalkan Walter Reed National Military Medical Center dan kembali ke Gedung Putih di Washington DC, yang tengah dihantam Covid-19. Ia menjalani perawatan di rumah sakit selama tiga hari setelah dinyatakan positif Covid-19 sejak Jumat.
Setelah keluar dari rumah sakit militer Walter Reed Medical Center itu, Trump sesumbar siap melanjutkan kampanyenya menjelang pemilihan presiden AS, 3 November. Ia tidak mau ambil pusing mengenai polemik bahwa dirinya masih terpapar virus korona tipe baru sehingga rawan menyebarkan virus itu ke orang lain.
Sebelum keluar dari Walter Reed, ia sempat mencuitkan pesan melalui akun Twitter-nya. ”Merasa sangat baik!” cuitnya. ”Jangan takut Covid. Jangan biarkan hal itu mendominasi hidup Anda. Kami telah mengembangkan, di bawah Pemerintahan Trump, beberapa obat dan pengetahuan yang sangat hebat. Saya merasa lebih baik daripada yang saya lakukan 20 tahun lalu!”
Trump keluar dari sebuah bangunan di Walter Reed dan mengenakan masker bedah. Ia tampak diiringi sejumlah pengawal yang menjaga jarak dari dirinya saat menuju mobil kepresidenan yang akan mengantarnya menuju helikopter kepresidenan. Helikopter itu membawanya kembali ke Gedung Putih. Ia berucap ”terima kasih banyak” ketika seorang reporter bertanya tentang berapa banyak orang di Gedung Putih yang terinfeksi Covid-19.
Ia sempat berhenti, berbalik, dan mengepalkan tangannya, beberapa saat di depan mobil kepresidenan. Trump, yang berusaha mempertahankan jabatan untuk periode kedua kalinya sebagai calon presiden (capres) dari Partai Republik, tengah bersaing dengan Joe Biden, capres dari Partai Demokrat. Sebelum terinfeksi Covid-19, Trump sempat menjalani debat capres putaran pertama dengan Biden. Dari hasil tes, Biden dinyatakan negatif Covid-19.
Setelah tiba di Gedung Putih, Trump merilis pesan melalui video yang telah direkam sebelumnya. ”Jangan biarkan (Covid-19) ini mendominasi Anda. Jangan takut (Covid-19) ini. Kami kembali, kami kembali bekerja. Kami kembali tampil di depan. Jangan biarkan (Covid-19) mendominasi hidup Anda. Keluarlah, dengan berhati-hati,” kata Trump.
Hingga Selasa (6/10/2020) pagi waktu WIB, 35,7 juta orang di seluruh dunia telah terpapar Covid-19. Penyakit ini telah membunuh lebih dari 1 juta orang di seluruh dunia dan lebih dari 209.000 orang di AS saja. Jumlah kematian akibat Covid-19 di AS hingga hari ini merupakan angka kematian tertinggi di seluruh dunia.
Tim medis Gedung Putih dalam keterangan pers di depan Walter Reed mengungkapkan bahwa Trump, yang kini berusia 74 tahun, tidak demam dalam lebih dari 72 jam. Kadar oksigennya juga dinyatakan normal. Namun, para dokter menolak untuk membahas dampak penyakit apa pun yang dapat ditimbulkan penyakit itu di paru-paru Sang Presiden.
Status virus tidak diungkap
Mereka juga menolak mengungkapkan status Trump saat ini, apakah ia sudah negatif atau masih dalam kondisi positif terinfeksi Covid-19. Tim medis kepresidenan hanya menyatakan bahwa Trump telah menerima bantuan suplai oksigen dua kali dalam beberapa hari terakhir.
”Kondisinya mungkin belum dapat dikatakan sepenuhnya baik,” kata Sean P Conley, dokter Gedung Putih. ”Jika kami bisa melewati hari Senin ini dengan kondisi (Trump) tetap sama atau membaik, lebih baik lagi, kami semua akan menghela napas lega.”
Tim dokter Gedung Putih menolak mengungkapkan status Trump saat ini, apakah ia sudah negatif atau masih dalam kondisi positif terinfeksi Covid-19.
Namun, Conley mengatakan, tim medis yakin Trump siap meninggalkan rumah sakit. Ia juga menekankan, Trump akan mendapatkan perawatan medis kelas dunia sepanjang waktu di Gedung Putih. Conley mengungkapkan, Trump telah menerima sejumlah terapi tertentu pada awal perjalanan penyakitnya, tetapi tidak menceritakan detail terapi-terapi itu.
Melalui Twitter, Trump menyatakan siap berkampanye kembali. ”Akan sesegera mungkin kembali berkampanye. Berita bohong hanya menunjukkan hasil survei palsu,” katanya.
Sejauh ini, tidak ada komentar dari tim kampanye sang petahana itu atas pernyataan Trump. Calon presiden saingan Trump, Joe Biden, tetap unggul dari Trump dalam beberapa jajak pendapat terbaru. Merujuk media The New York Times, Biden juga unggul 8 persen atas Trump di Arizona, wilayah yang secara tradisional dikuasai konstituen Partai Republik.
Trump tetap optimistis dengan pencalonannya. Ia sesumbar dengan antusiasme para pemilihnya di luar RS Walter Reed, tempat dirinya sempat keluar dan berkeliling menggunakan mobil kepresidenan. Trump juga menyebut proses registrasi menuju pilpres awal November. Ia mengklaim dari Florida hingga Pennsylvania dan West Virginia, Republik unggul dari Demokrat dua kali lipat.
”Jika Presiden kembali berkampanye, dia akan menjadi pahlawan yang luar biasa, tidak hanya berhasil selamat dari trik-trik kubu Demokrat, tetapi juga dari virus China,” kata Trump. ”Dia akan menunjukkan pada Amerika bahwa kita tidak perlu takut.”
Berlindung pada undang-undang
Polemik berkembang pada status kesehatan teraktual Trump, terutama setelah Trump menyatakan diri terinfeksi Covid-19. Tim dokter kepresidenan berlindung pada undang-undang privasi kesehatan federal untuk menghindari pertanyaan tertentu tentang perawatan Trump. Undang-undang yang dimaksud adalah Health Insurance Portability and Accountability Act (HIPAA).
”Terkait hal itu memang sedikit membingungkan,” kata Deven McGraw, mantan pengacara karier yang mengawasi penegakan undang-undang privasi medis tahun 1996 itu. ”Sangat mungkin dokter duduk dengan Sang Presiden dan menanyakan informasi mana yang boleh diungkapkan.”
Pada konferensi pers di Walter Reed, Conley melaporkan bahwa tekanan darah Trump agak tinggi pada 134/78. Sistem pernapasan serta detak jantung Trump dinyatakan berada dalam kisaran normal. Namun, ketika wartawan mendesak perincian tentang hasil pemindaian paru-paru dan status Covid-19 Trump, Conley menolak mengungkapkannya. Conley pun menyebutkan HIPAA itu sebagai alasan penolakan pengungkapan.
Namun, McGraw menyatakan bahwa soal pemindaian paru-paru tidak ada perlindungan khusus dari sisi undang-undang. Ia menilai domain untuk pengungkapan atau tidak atas hasil uji paru-paru itu sepenuhnya ada di Gedung Putih dan Trump secara pribadi.
”Tidak ada perlindungan khusus untuk pemindaian paru-paru,” kata McGraw. ”Hal itu benar-benar merujuk pada perintah otorisasi Sang Presiden. Jadi, saya harus berasumsi ada keputusan tentang informasi apa yang menurut Presiden nyaman diungkapkan kepada publik.”
Pengungkapan selektif menimbulkan lebih banyak pertanyaan tentang apa yang tidak diberitahukan oleh dokter presiden kepada publik. Ketua DPR Nancy Pelosi mengatakan, hal yang ”membingungkan” bahwa informasi yang datang dari dokter Trump ”harus disetujui oleh presiden”.
Merujuk pada HIPAA, undang-undang di AS pada dasarnya melarang pengungkapan informasi medis seseorang tanpa persetujuan orang yang bersangkutan. Banyak orang mendengar tentang HIPAA ketika mereka menelepon rumah sakit mencari informasi tentang kondisi kesehatan kerabat mereka. Mereka diberi tahu tidak dapat memeroleh data medis dengan alasan undang-undang itu. (AP/REUTERS)