Selandia Baru Umumkan Kemenangan Melawan Gelombang Kedua Korona
PM Selandia Baru Jacinda Ardern menyatakan, Covid-19 di negaranya sudah terkendali setelah tidak ada laporan kasus baru Covid-19 di Auckland dalam 12 hari terakhir. Ia menyampaikan selamat pada warganya atas sukses ini.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·4 menit baca
WELLINGTON, SENIN — Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern, Senin (5/10/2020), menyatakan bahwa negaranya meraih kemenangan melawan gelombang kedua Covid-19. Selandia Baru pun mengumumkan, pembatasan aktivitas warga di kota terbesar negara itu, Auckland, akan dilonggarkan.
Virus korona tipe baru diyakini telah diberantas di Selandia Baru pada akhir Mei lalu. Hal itu terjadi setelah pemerintah negara itu memberlakukan penutupan wilayah secara nasional dengan ketat. Sepanjang 102 hari kemudian warga Selandia Baru menikmati waktu-waktu tanpa penularan.
Namun, sebuah kluster baru Covid-19 muncul di Auckland pada Agustus. Pemerintah pun memaksa kota berpenduduk 1,5 juta itu memberlakukan kembali penutupan wilayah selama tiga pekan terakhir.
Ardern menyatakan, virus pembawa Covid-19 sudah terkendali kembali. Hal ini setelah tidak ada laporan kasus baru Covid-19 di Auckland sepanjang 12 hari terakhir. Ardern pun memberi ucapan selamat kepada warganya karena telah mampu bertahan dalam masa penutupan wilayah kedua.
”Rasanya lebih lama dan berlarut-larut dalam masa yang telah mulai terasa seperti tahun yang sangat panjang,” katanya. ”Namun, terlepas dari semua ini, warga Auckland dan Selandia Baru tetap berpegang pada rencana yang telah berhasil dilakukan untuk kedua kalinya sekarang dan mengalahkan virus itu lagi.”
Ardern mengatakan, penutupan wilayah Auckland akan berakhir pada Rabu (7/10/2020) lepas pukul 23.59 waktu setempat. Selanjutnya Auckland akan bergabung dengan seluruh Selandia Baru dengan status tingkat satu Covid-19. Hal itu adalah peringkat terendah pada sistem peringatan, yang terdiri dari empat tingkat, yang diberlakukan pemerintah negara itu.
Tak ada pembatasan sosial
Dengan perubahan status penguncian wilayah itu, tidak ada lagi pembatasan pertemuan sosial di Auckland. Kondisi itu pun membuat kejuaraan rugbi Bledisloe Cup Test kedua dapat digelar di kota itu pada 18 Oktober mendatang. Hal itu diharapkan akan disambut meriah oleh masyarakat setempat dan di Selandia Baru secara umum.
”Ini adalah berita positif bahwa (penggemar di Auckland) akan dapat menikmati pertandingan uji coba rugbi,” kata pengurus Persatuan Rugbi Selandia Baru dalam sebuah pernyataan.
Dengan populasi mencapai 5 juta orang, Selandia Baru hanya mencatat 25 kematian warga akibat Covid-19.
Dengan populasi mencapai 5 juta orang, Selandia Baru hanya mencatat 25 kematian warga akibat Covid-19. Pada awal pekan ini, negara itu mencatat terdapat 40 kasus aktif Covid-19. Ardern, yang akan menghadapi pemilihan umum pada 17 Oktober, memperingatkan bahwa kesuksesan tidak boleh melenakan. Ia meminta semua pihak untuk tetap waspada.
Dia menunjuk pada penurunan penggunaan aplikasi pelacakan Covid-19 resmi dan penurunan jumlah uji virus korona tipe baru itu. Ia kembali menegaskan, warganya untuk tidak gegabah dengan virus tersebut. ”Kebangkitan (penularan) virus bukan satu-satunya kekhawatiran kami, rasa (terlalu) puas diri juga ada di sana,” kata Ardern.
Sementara itu, dari Melbourne, Australia, dilaporkan bahwa pemerintah di Negara Bagian Victoria akan menggenjot tes dan pelacakan virus korona tipe baru. Pengendalian penyebaran dilakukan sebagai antisipasi pelonggaran pembatasan ketat di negara bagian itu.
Kasus di Victoria, Australia
Infeksi baru Covid-19 secara harian di Victoria, negara bagian terpadat kedua di Australia, turun menjadi sembilan kasus pada Senin ini. Jumlahnya turun dari 12 pada hari-hari sebelumnya. Tidak ada kematian yang dilaporkan.
Melbourne berada dalam wilayah dengan kebijakan penguncian wilayah secara ketat selama hampir tiga bulan terakhir. Kebijakan itu akan dilonggarkan jika jumlah rata-rata harian kasus Covid-19 di wilayah itu di bawah lima kasus.
Merujuk pada permodelan di negara bagian itu, diharapkan momen itu terjadi pada akhir Oktober nanti. Sepanjang dua pekan terakhir, yang tercatat pada Senin ini, jumlah rata-rata kasus baru Covid-19 adalah sebanyak 11,6 kasus; turun dari 11,9 kasus pada hari sebelumnya.
”Kami ingin semua orang yang memiliki gejala, terlepas dari keadaan mereka, untuk dapat menjalani tes, (maka) kami mendapatkan hasil mereka dan itulah cara kami melindungi mereka dan tentunya, seluruh anggota masyarakat,” kata Menteri Besar Negara Bagian Victoria Daniel Andrews, dalam sebuah pernyataan pers yang disiarkan televisi.
”Ada sejumlah pekerjaan yang sedang dilakukan dalam beberapa hari ke depan untuk melihat, apakah kami dapat meningkatkan jumlah orang yang memenuhi syarat dan meningkatkan jumlah orang yang bisa mendapatkan tes tersebut.”
Victoria menyumbang 90 persen dari 894 kematian akibat Covid-19 di Australia. Sejak awal tahun, negara bagian itu telah melakukan sekitar 2,7 juta tes. Merujuk data pemerintah, sensus terakhir menunjukkan populasi di Victoria adalah sekitar 6 juta jiwa.
Australia merupakan salah satu negara yang memiliki rasio tes per kapita tertinggi di dunia dan salah satu negara dengan jumlah kasus Covid-19 terendah. Total kasus terkonfirmasi Covid-19 di Australia hingga awal pekan ini adalah sebanyak 27.000 kasus; lebih sedikit dari jumlah kasus harian rata-rata di Amerika Serikat dalam beberapa bulan terakhir. (AFP/REUTERS)