Perkembangan Kesehatan Trump Jadi Pusat Perhatian Investor Global
Perhatian investor global masih tertuju pada perkembangan kesehatan Presiden AS Donald Trump. Sejumlah indeks utama di Asia dan Australia menanjak awal pekan ini.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·4 menit baca
TOKYO, SENIN — Perkembangan kesehatan Presiden Amerika Serikat Donald Trump diperkirakan masih menjadi sentimen utama pasar global pada pekan ini. Indeks futures saham AS naik pada Senin (5/10/2020) di tengah harapan bahwa Trump dapat keluar dari rumah sakit dalam kondisi sembuh. Saham-saham utama di kawasan Asia juga dibuka menguat di awal pekan ini.
Indeks S&P 500 e-mini futures naik 0,45 persen di awal perdagangan di Asia. Ada pun Indeks berjangka Nasdaq juga naik 0,58 persen. Pasar Asia pun menanjak seiring pergerakan itu. Indeks S&P/ASX 200 di Australia menguat 2,29 persen, Indeks Nikkei 225 di Jepang menguat 1,46 persen dan Indeks Hang Seng dibuka naik 0,79 persen.
Sebagaimana diwartakan, Trump (74) harus diterbangkan ke rumah sakit untuk dirawat setelah terdeteksi positif Covid-19. Ikut terpapar dalam kondisi sama adalah ibu negara Melania Trump dan sejumlah jajaran terdekat sang presiden.
Tim dokter Gedung Putih mengatakan, Trump telah merespons pemeriksaan dengan baik dan sang presiden mungkin dapat kembali ke Gedung Putih pada awal pekan ini waktu setempat. Trump pada Minggu keluar rumah sakit dengan sebuah mobil dan melambaikan tangannya kepada para pendukungnya.
Dokter yang merawat Trump mengatakan mereka senang dengan kemajuan kondisi kesehatan Trump. Kelegaan tentang kesehatannya dapat memicu reli di ekuitas dan aset berisiko lainnya karena investor bersiap menjelang pemilihan presiden AS pada bulan depan. Posisi dollar AS menanjak terhadap yen di awal pekan ini, tetapi terlihat sedikit melemah terhadap franc Swiss.
Dokter yang merawat Trump mengatakan mereka senang dengan kemajuan kondisi kesehatan Trump. Kelegaan tentang kesehatannya dapat memicu reli di ekuitas dan aset berisiko lainnya karena investor bersiap menjelang pemilihan presiden AS pada bulan depan.
”Ekuitas dan aset lainnya tampaknya terdukung dengan baik oleh meredanya kekhawatiran tentang kesehatan Trump,” kata Junichi Ishikawa, ahli strategi senior valuta asing di lembaga IG Securities di Tokyo.
”Untuk dollar AS, dampaknya tidak begitu jelas. Seharusnya turun terhadap sebagian besar mata uang karena peningkatan risiko, tetapi yen juga lemah dan itulah satu-satunya mata uang yang dapat melawan dollar AS,” ujarnya.
Investor di seluruh dunia terkejut pada Kamis (1/10/2020) malam waktu AS setelah Trump mengumumkan bahwa dia dan ibu negara dinyatakan positif terpapar Covid-19. Dengan waktu kurang dari sebulan hingga pemilihan presiden pada 3 November, terpaparnya Trump oleh Covid-19 menjadi sumber volatilitas pasar.
Volatilitas itu mungkin saja bertambah karena berpotensi menjadikan hasil pilpres AS semakin sulit diprediksi. Dalam beberapa jajak pendapat, lawan Trump, Joe Biden dari Partai Demokrat, masih unggul.
Menarik dicermati analisis atas keterpilihan kedua capres AS itu di bidang ekonomi. Kebijakan ekonomi yang diusulkan dari Presiden Trump dan Biden menawarkan pandangan yang sangat berbeda tentang negara dengan perekonomian terbesar di dunia dan peran globalnya itu.
Trump ingin menaikkan pajak, sedangkan Biden justru ingin menurunkannya. Trump memburu perang dagang yang sedang berlangsung, sedangkan Biden mungkin ingin meredakan ketegangan.
Agenda Biden ditujukan untuk orang Amerika yang lebih miskin dan mencakup sejumlah kebijakan yang akan menandai perubahan tajam dari masa Trump menjabat. Biden cenderung akan membangun kebijakan Barack Obama yang pada masa itu Biden duduk sebagai wakil presiden. Trump, sebagai perbandingan, menawarkan sejumlah langkah, tetapi tanpa detail perencanaan. Kondisi itu dikeluhkan para analis.
Beberapa kali Trump hanya menyatakan tekadnya untuk mengembalikan ekonomi AS menjadi relatif baik dan memperbaiki rekor rendahnya lapangan kerja warga AS hingga Maret lalu. Namun, hal itu kembali tertekan karena pandemi Covid-19 yang relatif parah bagi AS.
”Saya akan mengategorikan rencana Biden sebagai benar-benar tentang perluasan program sosial yang ada,” kata John Ricco, seorang analis senior di Penn Wharton, Universitas Pennsylvania.
”Sebaliknya, rencana Trump, sejauh rencana seperti itu ada, tampak mengambil tema yang sama dengan yang dikejar oleh pemerintah dalam empat tahun terakhir.”
Dari pasar komoditas, harga emas naik 0,1 persen ke level 1.900,92 per troy ounce. Emas adalah aset yang sering dibeli selama masa ketidakpastian. Kenaikan juga terlihat pada minyak mentah.
Harga minyak mentah Brent naik 0,25 persen menjadi 39,37 dollar AS per barel, sementara minyak mentah berjangka AS, WTI, naik 0,4 persen ke level 37,20 dollar AS per barel. (AFP/REUTERS)