Wapres dan Ketua DPR AS berhak menjadi pengganti bila Presiden AS tidak mampu bertugas. Wapres dan parlemen bisa mengambil paksa kewenangan eksekutif jika presiden yang tidak mampu bertugas menolak menyerahkan kekuasaan.
Oleh
kris mada
·4 menit baca
WASHINGTON, SABTU — Suksesi kepemimpinan Amerika Serikat menjadi sorotan setelah presiden negara itu, Donald Trump, terinfeksi Covid-19 dan masuk rumah sakit. Informasi bahwa Wakil Presiden AS Mike Pence dan Ketua DPR AS Nancy Pelosi tidak terinfeksi Covid-19 membuat rantai suksesi kepemimpinan aman.
Trump diterbangkan ke rumah sakit militer, Walter Reed Medical Center, di Maryland pada Jumat (2/10/2020) malam waktu Washington atau Sabtu pagi WIB. Trump terlihat hanya mengenakan jas dan masker kala menaiki helikopter kepresiden.
CNN melaporkan, beberapa jam sebelum diterbangkan ke rumah sakit, tim dokter kepresidenan mempertimbangkan untuk memasukkan Trump ke RS jika membutuhkan alat bantu pernapasan dan pemantauan medis menyeluruh. Peralatan kesehatan di Gedung Putih tidak memadai untuk menangani penyakit infeksi seperti Covid-19.
Fakta Trump ke RS memicu pembahasan soal suksesi atau setidaknya peralihan kekuasaan sementara. Konstitusi AS menetapkan, pemegang kekuasaan kepresidenan tidak boleh kosong dalam keadaan apa pun.
Sebagai panglima tertinggi, Presiden AS, di antaranya, berwenang memerintahkan serangan nuklir atau menyatakan perang kepada negara lain. Kewenangan itu membuat presiden harus selalu dalam kondisi mampu bertugas.
Kala presiden tidak mampu menjalankan tugas atas berbagai alasan, termasuk karena tidak sadar selama proses pengobatan, kekuasaan dialihkan ke wakil presiden. Bila wakil presiden juga tidak mampu, dialihkan ke ketua DPR. Presiden AS, Ronald Reagan dan George W Bush, mengalihkan sementara kekuasaan kepada wakil masing-masing kala mereka harus dioperasi dan dibius.
Dengan masuk rumah sakit, Trump menyusul Perdana Menteri Inggris Boris Johnson yang lebih dulu ditangani di unit perawatan intensif karena terinfeksi Covid-19 pada April 2020. Kala itu, Johnson mendelegasikan sebagian kewenangan kepada Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab.
Tetap Berwenang
Sementara di AS, Trump dipastikan tetap memegang seluruh kekuasaan tertinggi. Tim komunikasi kepresiden AS memastikan tidak ada pengalihan kewenangan dari Trump. ”Tetap semangat, ada gejala ringan, dan tetap bekerja sepanjang hari. Presiden akan bekerja dari rumah sakit,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih Kayleigh McEnany.
Kamar perawatan Trump memang dilengkapi ruang pertemuan dan aneka peralatan penunjang tugas kepresidenan. Sementara Pence dilaporkan tetap berada di kediamanan resmi wapres serta dalam kondisi sehat.
Pence rutin berada di dekat Trump, termasuk hingga beberapa jam sebelum Trump diumumkan terinfeksi. Pence juga diketahui berdekatan dengan Hope Hicks, salah satu asisten Trump, dan dipastikan terinfeksi. Meskipun demikian, Pence dipastikan tidak terinfeksi. Secara rutin, Pence diperiksa untuk memastikan tidak terinfeksi.
Pelosi, yang bolak-balik bertemu Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin juga dipastikan tidak terinfeksi. Walakin, tidak diketahui apakah Mnuchin terinfeksi atau tidak. Mnuchin rutin bertemu Trump dan sejumlah orang di Gedung Putih.
Informasi kesehatan Pence dan Pelosi penting dalam situasi sekarang. Amendemen ke-25 konstitusi AS menegaskan, Wapres dan Ketua DPR AS di daftar pengganti jika Presiden AS tidak mampu bertugas. Bila presiden menolak menyerahkan kekuasaan meski tidak mampu bertugas, wapres dan perwakilan Kongres AS bisa membentuk tim untuk memutuskan peralihan kekuasaan.
Pence juga akan otomatis menjadi presiden jika Trump-Pence memenangi pemilu 2020 dan Trump tidak mampu bertugas gara-gara Covid-19. Hal itu diatur dalam konstitusi AS hasil amendemen ke-20.
Bila aturan peralihan kekuasaan kepresidenan lebih mudah, berbeda halnya dengan soal pencalonan Trump-Pence yang kembali diusung Republikan pada pemilu 2020. Aturan Republikan menetapkan harus ada proses seleksi ulang capres oleh para pemilik suara di konvensi nasional Republik bila calon yang diusung tidak mampu ikut pemilihan. Dengan demikian, Pence tidak otomatis jadi capres dari Republikan bila Trump dinilai tidak mampu.
Masalahnya menjadi rumit karena pemungutan suara sudah dimulai pekan depan di beberapa negara bagian. Karena Covid-19, beberapa negara bagian menggelar pemilu lewat pos. Alih-alih ke tempat pemungutan suara, pemilih dikirimi surat suara.
Hasil tes
Tom Thilss, senator Republikan dari Carolina Selatan, mengumumkan dirinya terinfeksi. Ia berada di Gedung Putih kala Trump mengumumkan Amy Barret sebagai calon hakim agung. Belum ada informasi soal kondisi kesehatan Barret. Belum diketahui pula kelanjutan rapat Senat AS untuk membahas pencalonan Barret.
Secara terpisah, Demokrat mengumumkan Joe Biden dan Kamala Harris tidak terinfeksi. Calon presiden-wakil presiden AS dari Demokrat itu berada dalam gedung yang sama dengan Trump dan Hicks pada Selasa lalu. Sebab, mereka mengikuti debat perdana capres AS di Cleveland.
Pengelola lokasi debat menyebut, sebagian orang tidak mengenakan masker selama proses debat. Peringatan petugas kesehatan diabaikan oleh sebagian hadirin. Pengelola lokasi, yang berada dalam kampus Case Western Reverse University, menyebut setiap orang boleh masuk bila menunjukkan hasil tes Covid-19.
Selepas dinyatakan negatif, Biden melanjutkan kampanye, di antaranya, di Michigan. Sebaliknya, Trump harus membatalkan berbagai agenda kampanye. Padahal, beberapa jajak pendapat menunjukkan peluang keterpilihan Trump lebih rendah daripada Biden. Sebulan sebelum pemungutan suara pada 3 November 2020, rentang ketertinggalan Trump dari Biden rata-rata 7 persen.
Tidak hanya unggul, dukungan untuk Biden juga tersebar merata. Persebaran dukungan amat penting dalam sistem pemilihan presiden AS. Sebab, presiden dipilih oleh perwakilan pemilih (electoral college), bukan dipilih langsung oleh pemilih.
Capres harus meraih sekurangnya 270 dari 538 suara perwakilan (electoral vote) untuk memenangi pemilu. Jika dukungan menumpuk di sebagian tempat, ada peluang capres yang kalah mendapat suara pemilih (popular vote) lebih tinggi dibandingkan capres yang menang. Hal itu terjadi pada 2016 kala dukungan untuk Trump lebih rendah 3 juta suara dari sokongan untuk Hillary Clinton.
Terkait kondisi Trump, Biden memutuskan untuk menarik iklan kampanye bernada negatif. Ia juga mengatakan bahwa kondisi kesehatan Trump tidak boleh dijadikan masalah politis. Justru, kondisi Trump harus dijadikan pengingat pentingnya mematuhi protokol kesehatan untuk mengendalikan infeksi Covid-19.
Sementara juru bicara tim pemenangan Trump, Tim Murtaugh, mengatakan bahwa pihaknya akan terus mempertahankan kampanye negatif kepada Biden. ”Joe Biden dalam pidato di Michigan menyerang presiden soal tunjangan sosial, ekonomi, dan lapangan kerja,” ujarnya. (AP/REUTERS)