Jepang akan menjadi tuan rumah pertemuan negara-negara Quad, yaitu Amerika Serikat, Australia, dan India. China akan menjadi salah satu bahasan pada pertemuan nanti.
Oleh
Mahdi Muhammad
·3 menit baca
TOKYO, SELASA — Jepang akan menjadi tuan rumah pertemuan empat negara, yaitu dengan Amerika Serikat, India, dan Australia, pekan depan. Pertemuan menteri luar negeri empat negara ini tidak hanya akan membicarakan kerja sama penanganan pandemi Covid-19, tetapi juga membicarakan kerja sama regional di kawasan, terutama masalah yang sama-sama mereka hadapi, yaitu China.
Menlu Jepang Toshimitsu Motegi, ketika mengumumkan rencana pertemuan diplomatik pertama setelah terpilihnya Perdana Menteri Yoshihide Suga, Selasa (29/9/2020), mengatakan, pertemuan itu merupakan pertemuan yang tepat bagi mereka untuk saling bertukar pandangan tentang banyak masalah, mulai dari penanganan pandemi Covid-19 hingga masalah regional.
Menurut Motegi, ini pertemuan kedua setelah pertemuan pertama dilakukan oleh keempat pemerintahan di New York, tahun lalu. Selain pertemuan itu, kerja sama India-AS semakin erat ketika Presiden AS Donald Trump berkunjung ke India sebagai balasan kunjungan PM Narendra Modi ke AS. Keduanya sepakat untuk meningkatkan kerja sama, terutama dalam bidang pertahanan.
Menurut rencana, Menlu AS Mike Pompeo, Menlu India Subrahmanyam Jaishankar, dan Menlu Australia Marise Payne akan hadir di Tokyo, pekan depan, bersamaan dengan pelonggaran kedatangan tamu asing non-wisata di Jepang.
Keempat negara tersebut dalam beberapa tahun terakhir membentuk pengelompokan strategis—yang dikenal sebagai Quad—yang dimaksudkan untuk menjadi penyeimbang bagi China dan mempromosikan visi mereka tentang ”Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka”. Pada saat yang sama, di tengah pandemi ini, Australia, AS, dan India memiliki konflik dengan China.
Hubungan AS-China renggang ketika Presiden AS Donald Trump meminta China membuka akses seluas-luasnya kepada tim internasional untuk menyelidiki dugaan kemungkinan ”penyebarluasan virus SARS-CoV-2” yang dilakukan oleh otoritas China, yang dibantah oleh Beijing. Setelah itu, satu per satu masalah muncul ke permukaan dan menjadi konflik antar-keduanya, mulai dari penerapan UU Keamanan Nasional China di Hong Kong, Taiwan, hingga yang terakhir adalah perebutan kuasa atas platform video digital Tiktok.
Australia yang mendukung AS soal desakan keterbukaan asal muasal virus SARS-CoV-2 juga tengah memiliki hubungan kurang baik dengan Beijing. Hubungan dagang keduanya pun terganjal akibat hubungan diplomatik yang tengah panas.
Sementara India berkonflik dengan China soal perbatasan di wilayah Ladakh, Lembah Galwan. Pernyataan terbaru Kemenlu China menyebutkan penunjukan India atas wilayah di sepanjang perbatasan kedua negara sebagai wilayah federal adalah tindakan ilegal.
Visi Indo-pasifik
Pertemuan negara-negara Quad itu akan menjadi pertemuan diplomatik tertinggi sebelum pemilihan presiden AS, 3 November mendatang.
Menurut Motegi, dikutip dari laman The Japan Times, pandangan Pemerintah Jepang terhadap kawasan Indo-pasifik yang bebas dan terbuka semakin penting di dunia pascapandemi Covid-19 ini. ”Kami ingin menegaskan pentingnya memperdalam lebih lanjut kerja sama di antara kita dan banyak negara lain untuk mewujudkan visi tersebut,” katanya.
Pertemuan tersebut juga akan menjadi acara diplomatik terbesar bagi pemerintahan perdana menteri baru Yoshihide Suga, yang berbicara dengan Presiden China Xi Jinping pada hari Jumat melalui telepon dan setuju untuk bekerja sama dalam berbagai masalah.
Suga, yang menjabat 16 September dalam pergantian kepemimpinan pertama negara itu dalam hampir delapan tahun, juga berencana untuk bertemu dengan Pompeo di sela-sela pertemuan empat sisi, sumber yang dekat dengan masalah tersebut mengatakan Senin.
Salah satu tugas yang paling menantang untuk Suga, yang memiliki sedikit pengalaman diplomatik, akan mencari keseimbangan yang rumit antara mitra dagang terbesar Jepang, China, dan satu-satunya sekutu militernya, AS. Dalam beberapa bulan terakhir, dua ekonomi terbesar di dunia itu telah bentrok dalam banyak hal, mulai dari perdagangan hingga keamanan data.
Tokyo, sementara itu, prihatin dengan klaim teritorial Beijing atas Kepulauan Senkaku yang dikuasai Jepang, yang disebut Diaoyu di China, di Laut China Timur. Tetapi, itu juga menjaga hubungan ekonomi dengan mitra dagang terbesarnya.
China telah memperjelas penentangannya terhadap ”strategi Indo-Pasifik” Quad. Pada Maret 2018, Menteri Luar Negeri Wang Yi mengatakan, blok itu adalah ”ide yang menarik perhatian”. Wang mungkin mengunjungi Jepang paling cepat Oktober untuk bertemu dengan Motegi, penyiar nasional NHK melaporkan pada akhir pekan, tanpa memberikan tanggal. (AP/AFP)