Suga-Trump Inginkan Indo-Pasifik yang Bebas dan Terbuka
PM Jepang Yoshihide Suga menegaskan, aliansi Jepang dengan Washington adalah landasan perdamaian dan stabilitas di Indo-Pasifik.
WASHINGTON, MINGGU — Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Minggu (20/9/2020), berkomunikasi melalui telepon dengan Perdana Menteri baru Jepang Yoshihide Suga. Selain diisi ucapan selamat Trump atas keterpilihan dan pelantikan Suga, dalam pembicaraan itu kedua pemimpin juga ingin mewujudkan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
Suga menegaskan, aliansi dengan Washington adalah landasan perdamaian dan stabilitas di Indo-Pasifik. Percakapan telepon kedua pemimpin itu dilaporkan berlangsung 25 menit. Setelah berbicara dengan Trump, Suga juga berhubungan melalui telepon dengan sejumlah pemimpin negara lain.
Kehadiran militer China yang meluas di kawasan itu telah membuat khawatir beberapa negara tetangga China. China terkunci dalam perselisihan dengan negara, seperti Jepang, Vietnam, dan negara-negara di Asia Tenggara lainnya mengenai pulau-pulau buatan di Laut China Selatan, perairan yang kaya sumber daya. Washington telah berjanji untuk melawan klaim teritorial Beijing.
”Kedua pemimpin membahas pentingnya mengejar visi bersama kami tentang Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, terus memperkuat Aliansi Amerika Serikat-Jepang, dan bekerja sama untuk memperkuat ekonomi global,” kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Yoshihide Suga, Kekuasaan Anak Petani
Namun, Pemerintah Jepang tidak menyebutkan secara detail siapa saja pemimpin yang dikontak untuk berkomunikasi setelah pembicaraan antara Suga dan Trump. Sebelum menghubungi Trump, Suga berbicara melalui telepon dengan Perdana Menteri Australia Scott Morrison. Media Jepang, Kyodo News, menyebutkan Morrison adalah kepala pemerintahan pertama yang dia ajak bicara sejak pelantikannya. Australia adalah salah satu negara yang juga sangat berkepentingan dengan Indo-Pasifik.
Kepada pers di Tokyo, Suga mengatakan kepada wartawan bahwa dia memberi tahu Trump bahwa aliansi dengan Washington adalah ”landasan perdamaian dan stabilitas di kawasan itu”, sebagaimana dikutip Kyodo News di Tokyo, Jepang. Trump, kata Suga, menyatakan aliansi itu harus diperkuat lebih jauh. Suga juga dipersilakan menghubungi Trump tanpa batas waktu sepanjang 24 jam tiap hari.
Klaim Trump bahwa Jepang tidak cukup berkontribusi pada aliansi Tokyo-Washington dalam masa kepemimpinan Trump sejatinya masuk dalam tantangan diplomatik yang dihadapi Suga. Dalam wujud aliansinya dengan sejumlah negara, pasukan AS berkewajiban untuk melindungi negara yang bersangkutan dari kemungkinan serangan bersenjata pihak lain. Setelah pemilihan presiden, November mendatang, Jepang diperkirakan akan menghadapi tekanan yang meningkat untuk berbagi lebih banyak biaya pemeliharaan pangkalan militer AS di negara itu.
Trump dan Suga juga berbicara tentang situasi di Korea Utara. Pemimpin Jepang itu meminta dukungan AS untuk mendorong kembalinya warga Jepang yang diculik Korut pada era 1970-an dan 1980-an. Kedua pemimpin juga membahas respons terhadap pandemi Covid-19. Seorang sumber dari kalangan pejabat Jepang mengungkapkan, keduanya sepakat bekerja sama dalam mengembangkan dan mendistribusikan vaksin dan pengobatan penyakit itu.
Seusai dipilih pada tengah pekan lalu, Suga menyatakan bahwa Jepang akan aktif menjaga hubungan baik dengan sejumlah negara. Disebutkan bahwa Jepang mencari hubungan kuat yang berkelanjutan dengan Washington. Semangat atas sebuah hubungan yang stabil juga dihidupkan Jepang dalam hubungannya dengan China dan Rusia.
Jepang telah terjebak dalam ketegangan antara Amerika Serikat dan China, dua mitra dagang terbesarnya. Suga akan menghadapi tren yang berkembang menuju proteksionisme yang cenderung diusung Trump dalam masa pemerintahannya. Proteksionisme adalah sesuatu yang ditentang Jepang.
Baca juga: Dinasti Politik Bayangi Isu Suksesi Jepang
Suga telah berjanji untuk melanjutkan tugas mantan PM Shinzo Abe. Lewat program ”Abenomics”, Abe telah melibatkan pengeluaran pemerintah yang besar, pelonggaran moneter, dan upaya untuk memotong birokrasi. Abe juga menjadikan upaya membangun hubungan pribadi yang dekat dengan Trump sebagai landasan untuk melindungi aliansi Tokyo-Washington.
Pada 2016, Abe terbang ke New York untuk membicarakan dengan Trump sebagai presiden terpilih saat itu. Abe menjadi pemimpin asing pertama yang bertemu Trump di gedung pencakar langit Manhattan. Pasangan itu secara teratur bermain golf bersama.
Pemerintahan stabil
Beberapa pakar politik Jepang dan masalah keamanan di AS menyangsikan kepemimpinan Suga di Jepang. Sekalipun Suga telah menjabat sebagai menteri kabinet di bawah Abe selama hampir delapan tahun, ia dinilai memiliki tantangan atas sebuah pemerintahan yang stabil. Pertahanan adalah sektor yang masuk dalam kritikan para pengamat. Pemilihan menteri pertahanan Jepang di bawah pemerintahan Suga masuk dalam analisis itu.
Suga dinilai layaknya pemula dalam sektor itu. ”Ada banyak kecemasan dalam transisi dari pemerintahan terpanjang yang pernah ada di Jepang, pemerintahan yang unik dan stabil, terutama di saat yang sangat tidak stabil,” kata Tobias Harris, seorang analis di Washington di perusahaan konsultan Teneo Intelligence. Harris berbicara dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh the Heritage Foundation, sebuah wadah pemikir Washington.
Suga memang selalu menjadi perhatian publik. Selama terlibat dalam pemerintahan Abe, ia mengadakan konferensi pers dua kali sehari sebagai juru bicara pemerintah. Namun, keterampilan diplomatiknya belum terlihat. ”Dia masih merupakan sosok yang tidak kita diketahui. Maka, saya pikir, itu saja telah menciptakan banyak kecemasan yang coba diterka-terka orang,” kata Harris.
Suga telah menggantikan posisi Abe sebagai Ketua Partai Demokrat Liberal (LDP) dan terpilih sebagai PM. Suga berhak menjabat PM pada sisa masa tiga tahun Abe sebagai presiden LDP hingga September mendatang. Namun, untuk mempertahankan kekuasaan lebih lama, dirinya harus memenangi pemilihan ketua partai berikutnya sambil memenangi pemilihan parlemen. Momen yang paling dekat adalah pemilihan Dewan Perwakilan Rakyat yang harus diadakan pada Oktober tahun depan.
Harris mengatakan, Suga memiliki ”peluang bagus” untuk bertahan setelah tahun depan. Sejumlah jajak pendapat menunjukkan bahwa sejumlah kalangan masyarakat di Jepang mengharapkan stabilitas politik setelah keputusan pengunduran diri Abe secara mendadak. Mereka juga berharap partai oposisi di Jepang tetap lemah.
Jeffrey Hornung, seorang ilmuwan politik di Rand Corporation, lembaga penelitian AS, menyoroti penunjukan Nobuo Kishi sebagai Menteri Pertahanan Jepang. Kishi adalah seorang adik laki-laki Abe yang berusia 61 tahun.
Pemilihan Kishi dinilai menunjukkan bahwa Suga dan pemerintahannya belum berencana mengambil keputusan berani tentang masalah keamanan dalam waktu dekat. Kishi pernah menjabat sebagai wakil menteri pertahanan parlemen di masa lalu. Namun, dia tidak secara aktif mengungkapkan pandangannya tentang masalah keamanan di depan umum. (AFP)